today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Mantan Penderita COVID-19 Dapat Mengalami Brain Fog, Berikut Penjelasannya

Ada penemuan terbaru nih Ladies terkait COVID-19. Tim dari universitas California mengatakan bahwa brain fog atau kabut otak dapat dipengaruhi oleh virus COVID. Seperti apa brain fog dan kaitannya dengan COVID-19? Yuk, simak ulasannya berikut ini ya!

Hasil penelitian

Menurut Joanna Hellmuth, MD, MHS, dari UCSF Memory dan Aging Center, brain fog yang terjadi yakni kesulitan mengingat acara yang baru-baru ini terjadi, membuat nama baru, atau melambatnya proses berpikir.  Brain fog pada ex-penderita COVID ternyata lebih umum daripada yang kamu duga lho. Berdasarkan salah satu studi mengenai pasca COVID oleh klinik di New York, sekitar 67% dari 156 pasien yang sembuh dari COVID di klinik tersebut mengalami gejala brain fog yang berbeda-beda.

Baca juga: Fakta Seputar Trauma Otak dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

Penelitian paling terbaru dilakukan oleh UCSF Coronavirus Neurocognitive Study. Penelitian ini dilakukan pada 32 orang dewasa yang mengalami infeksi COVID namun tidak dirawat. Sebanyak 17 diantaranya bersedia untuk dianalisa bagian cerebrospinal fluid-nya setelah 10 bulan sembuh dari COVID. Sementara 13 di antaranya mengalami gejala brain fog. Dari hasil penelitian, 10 dari 13 orang yang memiliki gejala brain fog mengalami perubahan pada cerebrospinal fluid-nya. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang berusia rata-rata 48 tahun ke atas.

Mantan Penderita COVID-19 Dapat Mengalami Brain Fog, Berikut Penjelasannya
Foto: pexels.com

Kondisi cerebrospinal fluid yang didapat

Penelitian tersebut juga menunjukkan kadar protein yang lebih tinggi dibanding keadaan normal di cairan cerebrospinal tersebut. Selain itu terdapat antibodi yang tidak biasanya berada di cerebrospinal fluid namun muncul di sampel yang diambil. Antibodi ini biasanya muncul ketika terjadi inflamasi besar di tubuh. Beberapa antibodi yang khusus berada di cerebrospinal fluid juga muncul dan salah satu tanda terjadinya inflamasi di otak. 

Belum didapatkan penjelasan mengenai target antibodi yang muncul tersebut. Beberapa berteori bahwa antibodi tersebut dapat menyerang sel tubuh sendiri, seperti pada penyakit autoimun. Mereka yang mengalami brain fog juga memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan ADHD. Wah ngeri juga ya, selalu jaga kesehatanmu, Ladies!

 

Sumber: Ktla

Must Read

Related Articles