Tahukah, Ladies? Sebuah penelitian kesehatan terbaru menemukan bahwa polusi lingkungan rupanya menjadi penyebab kematian manusia setiap tahunnya. Bahkan, angka kematian tersebut diperkirakan melebihi angka kematian karena bencana alam, kelaparan, TBC, maupun Malaria. Salah satu dari polusi lingkungan yang paling berisiko menyebabkan kematian anak adalah polusi udara.
Baca juga: Inilah Dampak Polusi Pada Kulit Kita, Ladies!
Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, State of Global Air (SOGA) menyebutkan bahwa polusi udara adalah faktor penyebab kematian terbesar kelima di dunia. Negara paling berisiko adalah negara-negara di Asia dan Afrika. Hal ini disebabkan oleh tingginya partikel penyumbat paru (PM 2,5; partikel polusi udara berbahaya yang berdiameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer). Negara-negara di Asia dan Afrika juga masih banyak menggunakan bahan bakar seperti batu bara dan arang.
Siapa yang Paling Berisiko?
Menurut Alastair Harper dari UNICEF UK kepada Guardian, kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap paparan polusi udara ini adalah anak-anak, Ladies. Laporan tersebut menyatakan bahwa polusi udara menyumbang 41 persen kematian global akibat penyakit paru obstruktif kronik. Selain itu, polusi udara juga membuat seorang anak yang lahir di Asia Selatan meninggal 30 bulan lebih awal dibandingkan angka kematian rata-rata.
Sementara itu, mengutip dari Kompas.com sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini menemukan bahwa 570.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahun akibat infeksi pernapasan, seperti pneumonia, yang disebabkan oleh polusi udara, baik dari dalam maupun ruangan serta dari asap rokok. Seorang peneliti bernama Dr. Prashant Kumar juga mengungkapkan bahwa anak-anak jauh lebih rentan terhadap polusi ketimbang orang dewasa, karena sistem tubuh dan perkembangan mereka yang belum matang, termasuk berat badan yang masih rendah.
Angka Kematian di Indonesia
Polusi udara ini memang menjadi masalah yang serius lho ladies. Betapa tidak, ladies yang tinggal di daerah ibu kota pasti paham betul bagaiaman polusi udara di Jakarta. Berdasarkan data State of Global Air (SOGA) 2019, di Indonesia terdapat sebanyak 123.800 orang meninggal karena penyakit yang terkait polusi udara. Angka ini terus meningkat selama tiga tahun semenjak 2015 (122.800 kematian), 2016 (123.100 kematian), dan 2017.
Baca juga: Kaalink: Alat Pengubah Polusi Udara Menjadi Tinta
Laporan bertajuk IQAir AirVisual 2018 World Air Quality Report yang menyatakan bahwa Jakarta bersama Hanoi, Vietnam menjadi kota paling polutif di Asia Tenggara. Greenpeace mengungkapkan bahwa konsentrasi rata-rata tahunan PM 2.5 di Jakarta pada 2018 sangat buruk. Jakarta Selatan mencapai 42.2 µg/m3 dan Jakarta Pusat mencapai 37.5 µg/m3.
Jaga anak-anak dan adik-adik kita yuk, Ladies. Ada baiknya gunakan masker setiap kali Ladies dan anggota keluarga terutama anak maupun adik yang sering beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, lakukan pencegahan dengan gaya hidup dan mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan sistem imun kita. Setuju, Ladies?
Sumber: liputan6, kompas.com