today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Kaalink: Alat Pengubah Polusi Udara Menjadi Tinta

Jika ladies tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, mungkin ladies menyadari bahwa udaranya telah tercemar polusi dan perlahan-lahan meracuni tubuh kita. Salah satu penyumbang polusi terbesar adalah kendaraan. Sepertinya ini salah satu masalah umum di kota besar. Menyadari hal tersebut, sebuah perusahaan startup asal India, Graviky Labs mengambil suatu langkah pendekatan untuk mengakhiri permasalahan polusi tersebut. Graviky Labs mengembangkan perangkat bernama Kaalink yang akan menghalangi emisi kendaraan melakukan kontak dengan atmosfer, mendaur ulang sisa karbon, dan menggunakannya untuk kepentingan seni! Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui.

Kaalink adalah perangkat yang dilekatkan pada pipa pembuangan mesin dan dapat menangkap hingga 95% karbon hitam dan menghentikannya mengenai atmosfer.

Via Mashable

Karbon yang didaur-ulang akan diubah menjadi tinta yang disebut dengan Air-Ink.

Via kickstarter.com

Via Mashable

Menurut keterangan dari co-founder Graviky Labs, Anirudh Sharma, teknologi sederhana ini dapat menyediakan hingga 30 triliun liter udara bersih pertahun bagi penduduk London, dan juga menyediakan banyak pulpen. Satu pulpen berisi ekstrak karbon kendaraan selama kurang lebih 50 menit.

Sebetulnya, penggunaan tinta dari polusi untuk mengkritik pencemaran udara ini bukanlah hal yang baru dilakukan oleh Graviky Labs. Beberapa waktu lalu, Graviky Labs bekerja sama dengan seniman jalanan Hong Kong untuk melukis jalanan dengan tinta polusi tersebut.

Via thedieline.com

Namun kegiatan mereka di London adalah untuk mengadakan pagelaran seni bertajuk Clean Art Gallery di Brixton.

Pagelaran yang bersifat mendadak ini bekerja sama dengan lima seniman yang berasal dari kota dengan tingakat pencemaran udara tertinggi. Kebetulan, Brixton telah melampaui batas polusi udara per tahun, padahal tahun 2017 belum memasuki pertengahan tahun. Pagelaran ini berlangsung berbarengan dengan kegiatan peduli kebersihan udara dan lingkungan di Paris yang juga dihadiri oleh Walikota London, Sadiq Khan.

Walikota Khan, bersama Walikota Paris Anne Hidalgo ingin segera  memperkenalkan pembatasan emisi kendaraan serta memperbaiki transportasi publik agar permasalahan kebersihan udara kota segera teratasi. Pembersihan udara yang dihirup oleh penduduk kota adalah prioritas utama pemimpin kota. Namun hal tersebut membutuhkan perubahan mengenai bagaimana cara kota hidup. Begitupun bagi Sharma, pembersihan udara adalah prioritas. Penciptaan karya seni dengan menggunakan teknologi penangkap-karbon hanyalah satu sisi mata uang koin. Sharma kini tengah mencari kolaborasi dengan berbagai bidang ilmu lain, dan dengan orang-orang yang peduli pada kondisi lingkungan seperti Walikota London, untuk meningkatkan teknologi Kaalink, dan memperbesar dampaknya.

Salah satu pengembangan Air-Ink yang paling penting adalah memperbaiki kualitasnya sehingga dapat digunakan untuk percetakan. Namun demikian, mengubah polusi udara menjadi tinta yang aman dan cukup memuaskan tetaplah sebuah prestasi ya, ladies.

Sumber: Mashable

Must Read

Related Articles