OUR NETWORK

Perbedaan Dehidrasi dan Kekurangan Elektrolit yang Harus Kamu Ketahui

Pernahkah Ladies merasa lelah luar biasa setelah hang out dengan teman-teman, berolahraga, atau aktivitas lainnya? Perasaan lelah tersebut mungkin dibarengi dengan rasa haus luar biasa yang membuatmu segera mencari air. Setelah mengguk air, Ladies merasa beban telah terangkat dan akhirnya bisa (hampir) bergerak lagi.

Kelelahan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kekurangan cairan atau dehidrasi. Kondisi ini disebabkan banyak hal, seperti melakukan aktivitas yang membuatmu banyak berkeringat, diam di luar ruangan dengan cuaca terik atau buruk. 

Namun, tahukah kamu bahwa ada kondisi lain yang berkaitan dengan cairan tubuh selain dehidrasi, yaitu kekurangan elektrolit. Mungkin Ladies pernah mendengar istilah ini sebelumnya dan menduga bahwa kekurangan elektrolit tiada lain adalah dehidrasi juga. Hmm apakah iya? Apakah keduanya sama dan hanya berbeda istilah? Atau keduanya adalah kondisi berebeda? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies biar kamu nggak salah paham lagi!

Apa perbedaan antara dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit?

Meskipun dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit memiliki beberapa karakteristik yang sama (sehingga sangat mudah untuk kebingungan membedakan keduanya), ada beberapa penanda kunci untuk membantumu menguraikan kondisi mana yang sedang Ladies hadapi. 

Sebagai permulaan, elektrolit adalah mineral dalam tubuh yang memiliki muatan listrik, yang membantu menyeimbangkan jumlah air dalam tubuh, menyeimbangkan tingkat pH, mengatur kesehatan sel, dan mengatur berbagai sistem tubuh. Sementara itu, dehidrasi adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh.

Menurut Oran Mehrnia, DO, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menunjukkan gejala yang sama tetapi memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya. “Perbedaan utama untuk membedakan keduanya adalah bahwa dehidrasi adalah masalah murni yang berkaitan dengan terlalu sedikit air tanpa adanya ketidakseimbangan elektrolit,” kata Dr. Mehrnia. “Namun demikian, ini jarang terjadi, karena elektrolit sebagian besar mengalir dengan air, dan dehidrasi parah hampir selalu menyebabkan gangguan elektrolit.” Dengan kata lain, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit hampir selalu berjalan beriringan.

Namun, Dr. Mehrnia mencatat bahwa meskipun gangguan elektrolit sering disebabkan oleh dehidrasi, mereka juga dapat terjadi dalam keadaan terlalu banyak air. 

Jadi, bagaimana caranya Ladies bisa tahu bahwa kondisimu disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit? Dr. Mehrnia merekomendasikan untuk memeriksa gejala dan kadar mineral spesifik dengan cermat untuk membuat diagnosis yang benar.

Apa saja tanda-tanda umum dehidrasi vs ketidakseimbangan elektrolit?

Perbedaan Dehidrasi dan Kekurangan Elektrolit yang Harus Kamu Ketahui
Foto: pexels.com

Tanda-tanda umum bahwa Ladies mengalami dehidrasi termasuk sakit kepala, kabut otak atau kebingungan, kelelahan, perubahan suasana hati, pusing, dan pusing.

“Tergantung pada tingkat dehidrasinya, diperlukan waktu hingga 36 jam agar gejalanya membaik,” kata Mahmud Kara, MD, sebelumnya kepada Well+Good

Jadi jika Ladies menghadapi gejala ringan, minum air putih tentu akan membantumu tetap terhidrasi. Namun, jika Ladies memiliki gejala sedang hingga parah, kemungkinan dehidrasimu juga menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Ini akan membutuhkan minuman hidrasi yang diperkaya dengan mineral kaya elektrolit.

Baca juga: Kulit Kering dan Mengalami Dehidrasi Itu Beda Lho!

“Tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit termasuk irama jantung yang tidak teratur, kelelahan, malaise, perubahan status mental, sakit kepala, pusing, dan kejang otot,” kata Dr. Mehrnia. Sementara itu, dehidrasi juga dapat mencakup gejala-gejala tersebut serta tekanan darah rendah.

“Jenis ketidakseimbangan elektrolit yang paling umum termasuk hiper dan hipostatus mineral, termasuk natrium, kalium, kalsium, dan magnesium,” kata Dr. Mehrnia. Ketidakseimbangan ini, tambahnya, biasanya dipicu oleh muntah atau diare yang terus-menerus, tetapi mungkin juga terkait dengan gagal ginjal atau jantung, minum obat tertentu, atau mengubah pola makanmu.

Dr. Mehrnia merekomendasikan untuk segera mencari pertolongan medis jika Ladies mengalami gejala-gejala ini (terutama jika gejala tersebut tetap ada meskipun hidrasi yang cukup dari cairan kaya elektrolit). “Bagaimanapun, dalam kasus dan kondisi penyakit tertentu, ketidakseimbangan elektrolit yang parah dapat terjadi. Beberapa bisa berakibat fatal; misalnya, hiperkalemia dan hipokalemia [terlalu banyak atau terlalu sedikit kalium dalam aliran darah] yang dapat menyebabkan serangan jantung melalui irama jantung yang tidak teratur. Kondisi tersebut sangat langka disebabkan oleh makanan dan hampir selalu terjadi bersamaan denganmasalah medis lainnya. Seperti kebanyakan orang dewasa yang sehat, saluran pencernaan dan ginjal secara alami mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit untuk menjaga keseimbangan,” kata Dr Mehrnia.

 

Sumber: wellandgood.com

Must Read

Related Articles