Kamu pasti aware kan Ladies kalau serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja, mau muda ataupun tua. Dan sudah sangat jelas sekali ada beberapa faktor dari gaya hidup yang memengaruhi kesehatan jantung tersebu. Misalnya diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Tapi ada satu lagi ternyata yang juga memengaruhi kesehatan jantung yang banyak dari kita nggak sadari, yaitu jenis pekerjaan kita.
Berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dilakukan, ditemukan adanya hubungan antara pekerjaan seseorang dengan masalah jantung atau pembuluh darah.
Salah satu penelitian yang dilakukan seorang peneliti pada sebuah kelompok dari Jepang menunjukkan individu yang menduduki posisi manager menghadapi risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Manager dalam industri apapun loh, Ladies.
Bagaimanapun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberi catatan bahwa masih belum jelas sebabnya kenapa pekerjaan mungkin memengaruhi kesehatan jantung seseorang. Mereka pun sedang menggali lebih dalam penelitian di area ini.
Baca juga: Jaga Kesehatan Jantung dengan Asupan 6 Makanan Ini
Bede Nriagu dan rekan-rekannya dari Universitas Drexel di Philadelphia mempresentasikan penelitian. Penelitinan ini menambah bukti bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu berhubungan dengan penyakit jantung. Presentasi ini disampaikan pada Sesi Ilmiah ‘Scientific Sessions’ American Heart Association’s (AHA) yang digelar di Philadelphia, PA, dari 16 November sampai 18 November tahun ini.
Dalam presentasinya di Scientific Sessions, para peneliti tersebut akan menjelaskan pekerjaan mana yang menunjukkan adanya hubungan dengan risiko masalah jantung yang cukup tinggi pada perempuan. Hal ini dijelaskan berdasarkan pada penelitian mereka.
Pada hasil penelitiannya, mereka menyebutkan para pekerja sosial mungkin yang paling tinggi resikonya memiliki masalah jantung. Para peneliti melakukan penelitian terhadap 65.000 perempuan dengan umur rata-rata 63 tahun dan sudah mengalami menopause. Mereka mencari kemungkinan antara kesehatan jantung dengan jenis pekerjaan. Tim ini mengakses data peserta melalui studi Women’s Health Initiative.
Sebagai bagian dari penelitian mereka, tim ini mengklasifikasikan peserta sesuai dengan pengukuran kesehatan jantung AHA. Pengukuran ini dilihat dari gaya hidup seperti apakah ia merokok, berat badan, aktivitas fisik yang dilakukan dan nutrisi. Faktor risiko jantung, termasuk total kolesterol, tekanan darah, dan gula darah juga menjadi pertimbangan. Para peneliti juga mempertimbangkan 20 pekerjaan paling umum di antara para peserta.
Kemudian dapat disimpulkan, bahwa 13% perempuan dari kelompok penelitian memiliki kesehatan jantung yang buruk. Mereka juga menemukan hubungan antara pekerjaan tertentu dan peningkatan risiko masalah kesehatan jantung pada orang-orang ini.
Lebih khusus lagi, wanita yang melakukan pekerjaan sosial 36% lebih mungkin mengalami masalah kesehatan jantung daripada mereka yang memiliki pekerjaan lain. Dan kasir ritel memiliki risiko 33% lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular.
Lalu jenis pekerjaan lain di bidang kesehatan memiliki risiko 16% lebih tinggi untuk mengalami masalah jantung. Pekerjaan ini antara lain perawat, psikiater, dan perawat kesehatan di rumah. Dan di antara pekerjaan itu, perawat memiliki risiko 14% lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular.
Sebagai tambahan, tim juga menemukan adanya hubungan antara beberapa pekerjaan dengan masalah kesehatan jantung yang lebih rendah. Seperti perempuan yang bekerja di broker real estate dan agen penjualan 24% lebih rendah risiko mengalami masalah jantung daripada pekerjaan di lini lainnya, sementara asisten administrasi memiliki resiko 11% lebih rendah mengalami masalah jantung.
Baca juga: Bahaya Stres Pada Kesehatan Kita dan Cara Mengatasinya
“Beberapa profesi yang memiliki resiko tinggi kardiovaskular yang buruk adalah penyedia layanan kesehatan seperti perawat dan perawat kesehatan di rumah. Hal ini mengejutkan karna mereka yang lebih paham terhadap faktor risiko kesehatan jantung,” catat Bede. “Kami menafsirkan bahwa ini berarti penting melihat melampaui faktor individu, seperti pengetahuan kesehatan, untuk lebih memahami konteks dari perawatan kesehatan dan pekerjaan lain yang berdampak buruk terhadap kardiovaskular pada wanita.”
Melihat dari temuan sekarang ini, para peneliti berpendapat bahwa dokter mungkin ingin mulai mempertimbangkan pekerjaan pasien mereka ketika dinilai memiliki resiko masalah kardiovaskular. Wah, menarik ya, Ladies.
Sumber: Medical New Today