Hilangnya rasa kram dan perubahan suasana hati drastis yang terjadi setiap bulannya saat menstruasi, memang terdengar melegakan. Namun, ini bisa jadi pertanda, kamu telah memasuki masa menopause. Tak perlu khawatir, kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi pada perempuan.
Sayangnya, pembicaraan terkait fakta hal ini belum banyak, sehingga beragam mitos bermunculan hingga menimbulkan ketakutan. Seperti beberapa mitos berikut yang menurut para pakar perlu Ladies hempaskan dari pikiran.
Menopause dan gejalanya selalu dimulai di usia 50 tahun
Meski banyak perempuan yang mengalaminya di usia 50 tahun, faktanya, kondisi ini dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Kisaran ‘normal’-nya dapat terjadi mulai dari usia 45-55 tahun, tapi ada pula gejalanya yang muncul pada perempuan di akhir usia 30-annya. Menurut CEO sekaligus co-founder Gennev, Jill Angelo, beberapa faktor eksternal pada tubuh juga dapat mempercepat menopause. Di antaranya, merokok atau histerektomi (pengangkatan rahim) pada usia berapapun, hingga genetik dari keluarga.
Gejala menopause berlangsung selamanya
Menopause ditandai dengan penurunan kadar estrogen, tapi ini tidak akan terjadi selamanya, ya Ladies! Selama kamu mengalami gejalanya, tubuh perlahan akan mencoba untuk mendapatkan keseimbangannya kembali. Gejala ini, rata-ratanya akan berlangsung selama sekitar 4,5 tahun setelah siklus menstruasi selesai. Tapi, selang waktu itu tidak pasti, karena setiap orang akan mengalami masa yang berbeda.
Tak hanya itu, menurut studi, kebiasaan gaya hidup juga bisa berperan besar dalam mengurangi keparahan gejalanya, Ladies. Kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol, serta stres juga dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan gejala.
Telat menstruasi berarti masuk masa menopause
Untuk memastikan Ladies sudah memasuki masa menopause, kamu harus memastikan menstruasi tidak terjadi selama satu tahun penuh. Selama masa pramenopause, normal bila siklus menstruasi terjadi tidak teratur selama beberapa bulan atau tahun. Menurut Ginekolog Lisa Savage, MD, FACOG, ketidakteraturan ini disebabkan oleh variabilitas dan inkonsistensi fungsi ovarium.
Baca juga: 4 Mitos Seputar Suplemen Melatonin yang Perlu Kamu Berhenti Percaya
Menopause adalah penyakit
Faktanya, kondisi ini bukanlah penyakit! Gejala-gejala yang muncul merupakan transisi alami yang akan dialami setiap perempuan, sama seperti pubertas. Menopause dipandang sebagai awal dari paruh kedua kehidupan yang perlu dihadapi secara penuh bukan ditakuti.
Tak bisa hamil tepat sebelum menopause
Kesuburan memang menurun seiring bertambahnya usia, tapi tak berarti kehamilan tidak akan terjadi. Selama Ladies masih bisa berovulasi sepanjang perimenopause, atau dengan siklus yang tidak teratur, kehamilan tetap bisa terjadi. Akan tetapi, bila Ladies, tidak menginginkan kehamilan terjadi, kamu bisa memanfaatkan alat kontrasepsi sebagai pencegahan sampai satu tahun melewati tanpa menstruasi. Ini sangat penting bagi Ladies yang memiliki kondisi kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes yang menimbulkan risiko serius pada kehamilan.
Kelima mitos ini seringkali terdengar hingga terasa seperti kenyataan. Namun, para pakar membantah ini semua, Ladies. So, tak perlu takut, sejumlah mitos ini tidak akan terjadi sepanjang kamu menjalani masa menopause.
Sumber: Real Simple