OUR NETWORK

Mengenal Hot Flashes dan Cara Mengatasinya (Bagian 1)

Bagi Ladies yang masih berusia muda mungkin baru mengenal istilah hot flashes dalam masa menopause karena perubahan hormonal. Kebanyakan wanita mengalaminya sebelum, selama, dan setelah menopause. Ini adalah episode singkat yang ditandai dengan perasaan panas yang tidak nyaman secara tiba-tiba.

Terkadang gejalanya dapat diatasi dengan pendekatan sederhana, seperti menggunakan kipas angin, minum cairan dingin, dan berpakaian berlapis. Namun, banyak pula wanita yang memilih untuk melakukan terapi hormon. 

Pada dasarnya, perawatan terbaik untuk setiap wanita bergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai hot flashes, mari simak ulasan singkat dan cara mengatasinya di sini, Ladies!

Gejala hot flashes

Meskipun sepenuhnya normal, hot flashes dapat mengganggu aktivitasmu. Beberapa wanita rata-rata mengalami satu episode sehari, dan yang lain sering mengalaminya, dengan episode datang sepanjang hari dan malam.

Hot flashes muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung selama sekitar dua hingga empat menit. Episode tersebut dapat terjadi kapan saja, tetapi dapat menjadi lebih buruk saat suhu hangat atau saat Ladies merasa cemas atau stres.

Gejala hot flashes antara lain berkeringat di wajah, leher, dan dada, serta sensasi terbakar. Rasa hangat yang datang sering disertai dengan flushing, yaitu kemerahan pada area yang terkena.

Ladies mungkin juga mengalami keringat berlebih, kesemutan pada jari, dan jantung berdebar. Saat efek ini mulai hilang, beberapa wanita mengalami kedinginan, menggigil, dan perasaan cemas.

Hot flashes tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitasmu sehari-hari. Episode ini juga bahkan dapat mengganggu tidur saat terjadi di malam hari.

Dapat terjadi selama bertahun-tahun

Mengenal Hot Flashes dan Cara Mengatasinya (Bagian 1)
Foto: rush.edu

Ladies mungkin mengalami semburan panas intermiten selama lima hingga tujuh tahun, tetapi terkadang episode ini berlanjut hingga 10 hingga 15 tahun atau bahkan lebih lama.

Hot flashes  biasanya dimulai sejak bertahun-tahun pramenopause (sebelum menopause) dan berhenti segera setelah menopause terjadi (ketika Ladies telah berhenti menstruasi selama setahun), tetapi mereka dapat berlanjut hingga tahun-tahun pascamenopause (setelah menopause terjadi).

Penyebab

Beberapa wanita memperhatikan bahwa hal-hal tertentu memicu hot flashes seperti makanan pedas, kafein, atau asap rokok. Meskipun beberapa situasi mungkin membuatnya lebih sering atau tidak nyaman, hot flashes dapat terjadi meskipun tidak ada pemicunya.

Hot flashes disebabkan oleh perubahan hormonal memicu respons pembuangan panas. Hal ini terkait dengan aktivasi simpatik yang mempersempit zona termonetral tubuh (kisaran suhu tubuh ideal).

Estrogen

Penyebabnya tak lain karena penurunan estrogen, hormon yang mengatur siklus menstruasi wanita dan membantu mendukung kesuburan dan kehamilan.

Ada beberapa jenis estrogen yang dibuat oleh indung telur, dan produksi hormon estrogen tubuh mulai menurun drastis pada tahun-tahun sebelum menopause. Penurunan estrogen sebelum dan sesudah menopause terjadi secara bertahap dan dengan interval yang tidak teratur.

Estrogen dan suhu tubuh

Selain efeknya pada reproduksi wanita, estrogen juga membantu mengatur suhu tubuh dengan berinteraksi dengan hipotalamus, suatu wilayah di otak yang memantau dan menyesuaikan suhu tubuhmu. Tingkat estrogen yang berfluktuasi menyulitkan hipotalamus untuk mengatur suhu.

Suhu tubuh yang berubah menyebabkan perubahan kecil pada pembuluh darah yang terletak di dekat kulit.

Perubahan vaskular

Pelebaran tiba-tiba (pelebaran) pembuluh darah yang dekat dengan kulit selama semburan panas menghasilkan perasaan hangat dan penampilan memerah.

Berkeringat terjadi saat tubuh berusaha untuk mendinginkan diri. Pelepasan cairan pada kulit karena berkeringat menurunkan suhu inti tubuh, menyebabkan rasa dingin dan menggigil tepat setelah hot flashes.

Lalu bagaimanakah cara menangani periode hot flashes ini? Nantikan ulasannya selanjutnya hanya di MeraMuda, Ladies!

 

Sumber: verywellhealth.com

Must Read

Related Articles