Buat para pemula, mungkin sekilas terdengar menyeramkan, skincare dengan kandungan asam, apa gak ngerusak kulit tuh? Well, Ladies, skincare dengan kandungan asam telah terbukti memberikan dampak yang baik bagi kulit. Tentunya dengan cara penggunaan yang tepat. Tapi, apa saja jenis asam yang baik, ya?
Berdasarkan dermatologis, sebenarnya ada lima belas asam yang dinilai dapat memberikan dampak baik bagi kulit. Untuk tahu lebih detail, yuk intip bocoran dari para ahli yang dilansir dari Women’s Health Mag.
AHA
AHA seperti glycolic, lactic dan mandelic, berinteraksi dengan molekul air di lapisan atas kulit, yang memicu efek keratolitik (eksfoliasi). Interaksi antara air dan AHA mampu melarutkan ikatan kuat yang menahan sel-sel mati ke permukaan kulitmu. Ia juga memungkinkan produk lain untuk menembus kulit dengan lebih efektif.
Glycolic acid
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa glycolic acid dapat membantu menginisiasi sintesis kolagen dan mendorong produksi hyaluronic acid di lapisan kulit bawah. Ia juga membantu menyamarkan garis-garis halus dan kerutan. Glycolic acid sangat efisien hingga hanya perlu satu kali pengaplikasian untuk melihat hasilnya.
Tapi, kekuatannya ini juga membuat asam ini berpotensi membuat iritasi. Untuk mencegahnya, kamu perlu memperhatikan persentase glycolic acid yang kamu gunakan dan ketahanan kulitmu. Semakin tinggi kekuatannya, semakin besar potensi iritasi timbul.
Lactic acid
Asam yang satu ini dibuat secara sintetis di laboratorium sebagai bagian dari jenis AHA. Karena molekulnya yang lebih besar daripada molekul dalam glycolic, disarankan untuk tidak menggunakan asam ini terlalu tinggi ketika melakukan eksfolasi. Tapi, jika kamu memiliki kulit kering atau sensitif, kandungan ini justru baik. Pada persentase rendah, sekitar 5%, lactic acid juga bertindak sebagai pelembab, menarik kelembapan ke dalam kulit saat eksfoliasi.
Mandelic acid
AHA terbaru ini menunjukkan keefektifan yang serupa dengan glycolic dalam mengobati pigmentasi yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari. Ketika menggunakannya pun efek kemerahan dan iritasi yang muncul lebih rendah. Studi juga menunjukkan, asam ini mampu mengurangi melasma sebanyak 50% dalam empat minggu pemakaian.
Baca juga: Mandelic Acid, Bahan Anti-aging yang Sering Terlupakan
Molekul mandelic acid berukuran dua kali lipat dari ukuran glycolat dan sepertiga lebih besar dari lactic acid, sehingga potensi iritasinya lebih rendah karena membutuhkan waktu lama untuk menembus kulit. Meski begitu, seperti AHA lainnya, sifat mikro-eksfoliasi mandelic dapat membantu mengangkat pigmen berlebih dari permukaan kulit.
Baca juga: Apa Sih Arti AHA dan BHA yang Ada di Produk Skincare?
BHA
Salicylic acid
Berbeda dengan AHA, salicylic oil-soluble dapat memotong minyak berlebih di permukaan kulit. Pada dasarnya, ini adalah satu-satunya asam yang dapat masuk ke lapisan pori. Hingga ia dapat membersihkan kotoran, sel-sel mati, serta sebum yang terperangkap. Ia juga dengan cepat memperbaharui aliran minyak dari pori-pori, sehingga kecil kemungkinan adanya penyumbatan oleh kotoran yang dapat menyebabkan munculnya blackheads, whiteheads, dan jerawat.
Retinoic acid
Nah, buat kamu yang ingin memperoleh glowing skin, mungkin kamu bisa mencoba retinoic acid. Asam yang satu ini dianggap sebagai holy grail untuk para pecinta skincare yang ingin memiliki kulit glowing. Tapi, kamu tidak bisa sembarangan menemukan asam ini. Kamu hanya bisa menemukan produk yang mengandung asam ini di toko yang menyediakan produk berbasis retinol.
Nah, dari pada ulasan di atas, apakah kamu sudah menemukan kandungan mana yang tepat untuk masalah kulitmu, Ladies?
Sumber: Women’s Health Mag