today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Kenali Tren Sadfishing, Pamer Kesedihan di Sosial Media

Sadfishing merupakan sebuah tren baru di sosial media belakangan ini. Tren ini dimaksudkan untuk menarik simpati seperti komentar dukungan dari orang lain. Mereka akan menarik simpati orang lain dengan memposting selfie diri mereka yang berlinang air mata, kata-kata yang mencurahkan kesedihan, dan postingan apapun yang dapat mewakilkan perasaan sedih mereka.

Namun, sayangnya hal ini juga banyak menuai opini negatif dari para netizen. Banyak yang beranggapan bahwa orang yang memposting tersebut terasa hanya melebih-lebihkan kesedihan mereka. Nah jadi apa sih sebenernya tren ini dan bagaimana kita harus menanggapinya? Yuk simak penjelasannya!

Apa itu sadfishing?

Sadfishing jadi tren pamer kesedihan
Sumber: pexels.com

Sadfishing adalah istilah yang diciptakan oleh penulis asal Los Angeles, Rebecca Reid. Ia mengatakan bahwa ini merupakan tindakan pengguna media sosial memposting sesuatu yang sensitif dan emosional mereka untuk mendapatkan simpati atau perhatian dari komunitas online. Menurut psikolog Jo Hemmings, “Postingan ini lebih cenderung menyentuh kita, menarik empati atau bahkan beresonansi dengan kita.”

Tren ini mayoritas dilakukan oleh para remaja, yang curhat di media sosial tentang ketidakbahagiaan mereka ataupun tentang kesulitan emosi yang dialami. Biasanya mereka hanya akan memposting kesedihan secara samar, tidak jelas atau tidak lengkap. Seperti hanya beberapa baris kata tentang kesedihan, gambar yang mewakilkan perasaan mereka, selfie menangis, dan lain sebagainya.

Baca juga: 13 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Merasa Lebih Baik Ketika Bersedih

Sehingga, mereka hanya terlihat untuk mencari perhatian dan tidak berusaha mendapatkan bantuan yang benar-benar dibutuhkan. Namun, ini harus diwaspadai karena bisa saja menjadi salah satu identifikasi menderita gangguan kesehatan mental yang tidak disadari, seperti gejala Gangguan Kepribadian Histrionik atau Histrionic Personality Disorder (HPD).

Sadfishing jadi tren remaja
Sumber: istockphoto.com

Selain itu, label “mencari perhatian” ini akan mengakibatkan mereka mengalami penurunan harga diri, kecemasan, dan rasa malu. Mereka mungkin juga berkecil hati untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, dan lainnya. Karena kesedihan tersebut dianggap tidak asli dan terasa dilebih-lebihkan dari keadaan sebenarnya. Sehingga, membuat mereka mungkin lebih mudah diabaikan.

Maka dari itu, sadfishing ini bukan cara yang tepat dilakukan bagi orang yang rentan. Strategi untuk mendapatkan dukungan ini bisa saja malah akan menjadi boomerang. Mereka mungkin disambut dengan tuduhan intimidasi atau bullying secara online.

Pakar dunia maya dari Family Zone dan psikolog klinis Jordan Foster mengatakan, “Khususnya di dunia media sosial di mana pengguna dapat melihat berapa banyak orang yang telah melihat postingan mereka, tidak ada tanggapan yang dapat merasa tidak valid dan memicu pemikiran yang tidak penting. Tanggapan kritis dapat membuat tertekan, dan memperburuk pengalaman emosional negatif yang telah dialami remaja tersebut.”

Bagaimana sih seharusnya kita menanggapi orang yang melakukan sadfishing ini?

Sadfishing sering mendapat anggapan negatif
Sumber: pexels.com

Nah, perlu diwaspadai bahwa mungkin saja postingan tersebut merupakan curhatan mereka secara tulus yang ingin mendapatkan dukungan positif. Maka dari itu, kamu dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.

  1. Kamu bisa menanyakan maksud mengenai postingan tersebut
  2. Ajak bicara tatap muka mengenai masalah yang mereka alami
  3. Ingatkan mereka bahwa kamu akan selalu ada untuk mendengarkan jika mereka mengalami kesulitan
  4. Berikan perhatian lebih yang dibutuhkan
  5. Apabila kamu merasakan tanda bahaya, ada baiknya kamu bisa menyarankan untuk konseling dengan ahli professional.

Jadi, bagaimana Ladies apakah kamu lebih paham mengenai sadfishing ini? ketika kamu menemukan postingan tentang seperti ini kamu bisa melakukan beberapa hal di atas ya Ladies. Ini akan menjadi salah satu bentuk kepedulian kamu terhadap orang lain yang membutuhkan dukungan.

 

Sumber: newportacademy, bark.us

Must Read

Related Articles