OUR NETWORK

Eksperimen Perawatan Anti-Aging dengan Metode Baru Sudah Lewati Uji Coba Manusia Pertama

Kulit yang cantik menjadi salah satu daya tarik tersendiri ya, Ladies. Namun, seringkali karena faktor lingkungan ataupun paparan bahan-bahan kimia yang terlalu sering membuat kulit jadi bermasalah. Sel-sel kulit mati menumpuk dan membuatnya jadi kusam. Tapi tenang saja, Ladies. Yang terbaru ada sebuah eksperimen treatment anti-aging yang sedang dikembangkan dan telah melewati percobaan pertamanya.

Penelitian ini berkaitan dengans sel kulit rusak. Singkatnya, tidak semua sel kulit rusak itu mati di dalam tubuh. Ada beberapa sel yang bertahan sebagai sel tua yang tidak bisa membelah namun mampu menghasilkan sinyal kimia. Dan ternyata mereka ini bisa dijadikan sebagai senjata utama untuk melawan penuaan.

Baca juga: Jangan Beli Produk Anti-aging Tanpa Kandungan 4 Bahan Ini

“Diperkirakan sel-sel semacam ini dan zat-zat yang mereka hasilkan terlibat dalam proses penuaan,” papar longevity researcher Nicholas Musi yang berasal dari Universitas Texas di Austin, seperti yang dilansir MeraMuda dari Sciencealert.com

Ide utamanya adalah menghilangkan sel-sel kulit mati tersebut. Setelah dihilangkan, kemungkinan besar akan bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit akibat penuaan dan pasien akan mendapatkan proses penuaan yang lebih sehat. Teori ini sepertinya didukung oleh hasil dari pengujian tahap awal.

Penelitian Dilakukan Pada Januari

Pada bulan Januari yang lalu, Musi dan rekan-rekannya menerbitkan hasil uji coba di mana mereka merawat 14 pasien yang menderita penyakit paru-paru idiopatik fibrosis (IPF) yang fatal dan ditambah dengan menggunakan obat yang mereka yakini akan membersihkan sel-sel tua. Dan selama tiga minggu berselang, pasien mengambil dosis obat leukemia seperti halnya dasatinib dan juga suplemen quercetin.

Pada hasil percobaan, pasien dilaporkan dapat berjalan lebih baik dari yang sebelumnya. Pasien juga menunjukkan peningkatan dalam kondisi kesehatan mereka, tanpa adanya efek samping yang serius. Jamie Justice, peneliti yang ikut berkecimpung dalam penelitian tersebut menyebutkan, meskipun kecil, studi percontohan ini menandai terobosan besar dalam bagaimana kita mengobati penyakit yang berkaitan dengan usia seperti halnya IPF. Ini baru hasil awal, tapi cukup menjanjikan untuk pertama kalinya pada pasien manusia.

Langkah Selanjutnya yang Diambil

Memang sampai saat ini belum jelas dan masih sulit menyebutkan jika kombinasi obat yang dimaksud benar-benar terbukti efektif untuk terapi anti penuaan, namun para peneliti yang terlibat berkomitmen untuk mencari tahu. Mereka sudah menguji pengobatan pada sekelompok pasien, yaitu 15 penderita paru-paru dan 20 pasien penderita ginjal kronis.

“Jika kita melihat sinyal keefektifan dan tidak menemui efek samping yang benar-benar buruk, kita akan mencoba menjangkau orang-orang dengan kondisi yang semakin tidak mengancam jiwa,” papar James Krikland. “Hal tersebut dilakukan jika semuanya berjalan dengan baik.”

Baca juga: Kapan Wanita Perlu Pakai Produk Anti-aging?

Wah, semoga studinya lancar dan benar-benar bisa dipakai untuk treatment anti-aging ya, Ladies…

Sumber: Science Alert

Must Read

Related Articles