OUR NETWORK

Apakah Benar Kondisi Patah Hati Bisa Menyebabkan Kematian?

Kondisi patah hati ternyata tidak boleh dianggap remeh. Beberapa orang menyakini keadaan itu bisa menyebabkan penyakit jantung hingga kematian, apakah benar sampai separah itu? Coba lihat beberapa tes yang dilakukan oleh para peneliti.

Dikutip dari Hallosehat.com , penelitian tersebut pernah dilakukan pada remaja berusia 20 tahun. Ketika dia sedang patah hati ditinggal kekasihnya, ada kejadian kecil yang mampu mempengaruhi keadaan jantung. Dari sini, medis sepakat bahwa kejadian tersebut disebut Broken Heart Syndrome (BHS). Gejalanya adalah napas pendek dan nyeri pada bagian dada. Munculnya rasa sakit itu dipicu dari depresi dan stress berlebihan.

Sebenarnya, gejala tersebut bukan hanya terlihat pada kondisi patah hati saja. Tetapi, mereka yang berduka dan mengalami kesedihan mendalam karena orang dicintai meninggal juga memiliki dampak yang sama. Sindrom tersebut setelah diteliti lebih dalam lagi, ternyata bukan main. Cukup berbahaya bagi manusia, bisa mengganggu aktivitas bahkan, menyebabkan kematian. Keadaan ini akan semakin parah bila dialami oleh perempuan.

Fenonema kondisi patah hati

Menurut penelitian lebih lanjut, penyakit jantung dalam BHS yang terjadi sebenarnya hampir sama dengan penyakit jantung saat mengalami gangguan, mulai dari gejala dan apa yang disarasakan oleh pasien. Perbedaannya hanya pada penyebab sakitnya. Kalau penyakit jantung akibat sakit, penyebabnya adalah pembuluh darah arteri membawa kotoran sehingga terjadi penyumbatan. Tetapi, semua bersih, kesakitan dirasakan akibat emosi yang tidak stabil.

Inilah alasan mengapa kondisi patah hati poin paling penting adalah mengendalikan diri terlebih dulu. Usahakan menemui seseorang agar tidak meningkat menjadi stres yang berlebihan.

Dengan hadirnya seseorang dan kamu mampu meluapkan semua keluh kesah tersebut, membuat keadaan jauh lebih baik. Tekanan yang terasa dapat tersalurkan sehingga, tubuh merasa lebih nyaman seperti biasanya.

Inilah alasan mengapa saat patah hati kamu wajib menghibur diri dan mampu melupakan semua kejadian tersebut. Walau keadaan ini sangat sulit namun mempunyai niat untuk melawan kenangan adalah pilihan bijak dibandngkan mengikutinya.

Baca juga: Terungkap, Sindrom Patah Hati Meningkat Selama Masa Pandemi

Penjelasan mengenai patah hati bisa membunuh kamu

Sebelum membahasnya lebih jauh, maka jawaban dari pertanyaan di atas adalah benar. Keadaan ini bisa menyebabkan penyakit jantung sampai meninggal dunia. Lalu, bagaimana proses ini bisa terjadi dari awal sampai akhir?

Alurnya sangat cepat. Ketika rasa sakit itu menguasai diri Kamu, hormon stress akan dilepaskan, masuk ke aliran darah lalu dibawa ke seluruh tubuh. Kondisi ini mampu meningkatkan denyut pada jantung menjadi lebih cepat. Bukan hanya itu saja, tekanan darah meningkat pesat dan otot menjadi tegang sehingga, sel kekebalan tubuh ikut mengalami peningkatan pula.

Kondisi patah hati membuat darah menggumpal, pembuluh menyempit sehingga mengganggu ritme jantung. Keadaan ini terjadi akibat hadirnya hormon stres. Jika, dibiarkan begitu saja, maka kondisi Jantung menjadi kurang responsif.

Detak perlahan berhenti disertai dengan berbagai gejala lainnya. Kondisinya bisa berlangsung sangat cepat, bisa 10 jam bahkan sampai 1 jam saja. Semua tergantung dari kamu, semakin mampu mengontrol diri, organ Jantung mampu kembali seperti semula.

Keadaan tersebut akan lebih parah saat Kamu ternyata larut dan melakukan hal yang membuat kematian semakin dekat. Misalnya, minum-minuman keras secara berlebihan, narkoba, sampai merokok tanpa batas.

Perubahan patah hati menjadi depresi

Kondisi patah hati memang tidak menyenangkan, proses kematiannya bukan hanya melalui medis organ tubuh. Tetapi, bisa saja melalui jalan depresi sehingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup. Pada dasarnya seseorang membutuhkan waktu dari sakit menjadi depresi dan akhirnya meninggal dunia. Tetapi, waktu ini berjalan cepat, tidak lebih dari 10 menit, walau masih ada usaha tubuh untuk menetralkan diri.

Tetapi, support yang didapatkan kurang begitu kuat, sehingga serangan kesedihan dan sakit hati itu datangnya lebih kuat dibandingkan perasaan ingin maju dan move on dari situasi tersebut. Akhirnya depresi datang, selanjutnya kamu sendiri yang memilih.

Apakah terlarut dalam lingkaran depresi dengan menyalahkan diri sendiri, malas makan dan tidak mau bertemu orang lain. Pilihan kedua adalah menderita BHS hingga akhirnya meninggal dunia.

Harus diakui bahwa, kondisi seperti ini sangat menyakitkan tidak ada orang yang mau mengalami. Tetapi, Andai saja kamu berada di situasi tersebut, usahakan untuk tetap tenang. Bila perlu minum kopi atau teh agar tubuh terasa lebih rileks.

Walau rasa itu membuat kamu semakin larut, usahakan untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif. Hal paling baik adalah bekerja, dengan tuntutan dan tekanan tinggi membuat kamu lebih fokus dan bisa sembuh dari kondisi patah hati.

Must Read

Related Articles