Ada mitos yang mengatakan bahwa rambut tipis sulit untuk diwarnai. Nyatanya tidak demikian, Ladies. Menurut Erica Conan, kuncinya adalah pada perawatan untuk menjaga warna rambut tersebut. Conan juga memberikan rekomendasi 5 jenis warna rambut untuk rambut tipis dan juga 5 warna rambut yang tidak direkomendasi. Apa aja ya? Cek di bawah ini, Ladies!
List Warna Rambut Terburuk Untuk Rambut Tips
1. Single All-over Colour
Single all-over adalah gaya warna rambut dengan satu warna rambut untuk seluruh rambut. Pilihan buruk karena kamu harus sering ke salon untuk memastikan warna rambut kamu terus terjaga dari akar sampai ujung rambut. Tentunya semakin ke salon, semakin banyak treatment rambut yang kamu terima, semakin besar juga risiko kerusakan yang terjadi.
2. Stark Grow-Out
Stark grow out adalah warna rambut dengan perbedaan kontras antara warna rambut asli dengan warna rambut yang dipakai. Warna rambut ini minim improvisasi dan tidak menutupi kekurangan rambut kamu yang tipis juga tidak menambahkan dimensi volume lebih.
3. Flat Colour
Flat colour atau penggunaan satu warna pada rambut tidak membantu menutupi rambut kamu yang tipis, Ladies. Kamu membutuhkan kesan rambut yang bervolume lewat pemberian bayangan dan highlight rambut.
4. High Maintenance Colour
High maintenance colour adalah istilah untuk warna rambut yang berbeda jauh dari warna asli rambut kamu. Misal, warna asli rambut kamu hitam namun kamu warnai menjadi pirang. Berbeda jauh, kan? Warna rambut ini akan membuat warna rambut kamu yang baru tumbuh terlihat jelas perbedaanya. Alhasil, terlihat jelas bahwa rambut tipis dan tidak bervolume.
5. Dramatic Colour
Pernah melihat warna rambut warna-warni layaknya mermaid? Nah, jenis warna rambut ini tergolong dramatic colour, Ladies. Tentunya warna rambut ini membutuhkan banyak perawatan dan tidak direkomendasikan untuk rambut tipis.
List Warna Rambut Terbaik Untuk Rambut Tipis
1. Dimensional Colour
Warna rambut dimensional dengan lebih dari satu warna seragam atau multi-tone memberi kesan washed out atau faded, mengalihkan perhatian dari bagian rambut yang tipis.
Satu tips yang bisa kamu lakukan ketika rambutmu mulai panjang dan akar rambut kamu berbeda warna dengan keseluruhan rambut kamu. Tambahkan volume di area akar rambut dengan texturising powder atau spray serta pisahkan rambut kamu secara zig-zag, bukan garis lurus.
2. Intentional Shadow Roots
Shadow root menambah efek tebal pada rambutmu. Efek 3D volume yang diberikan juga akan terus berlanjut meski rambutmu mulai panjang. Untuk menambah efek volume pada rambut, gunakan sisir yang tepat dan sisir perlahan dari ujung rambut menuju ke atas. Pastikan tidak ada rambut yang kurus.
3. Strategic HIghlights
Rambut tipis membutuhkan efek bervolume lebih. Efek tersebut bisa kamu peroleh dengan penggunaan highlight. Ada berbagai macam teknik highlight yang bisa kamu coba nih. Bisa berupa balayage, face framing highlight, dan lain sebagainya.
Baca juga: Parisian Beige, Tren Warna Rambut Wanita Indonesia ala L’oreal Professional
4. Low Maintenance Colour
Warna rambut multi tone seperti highlight sesuai warna rambut asli kamu tergolong low maintenance colour karena tidak banyak perawatan yang perlu dilakukan. Kamu bisa membiarkan warna rambut kamu panjang dan tidak terkesan benar-benar kontras dengan warna aslinya. Selain itu semakin sedikit perawatan yang dibutuhkan, semakin kecil risiko kerusakan rambut yang kamu dapatkan.
5. Natural Looking All-over
Jika kamu ingin memakai satu warna rambut untuk mewarnai rambut kamu seluruhnya, jangan memilih warna rambut ekstrim. Pilih warna sesuai dengan warna alami rambutmu atau mendekati warna alami rambutmu.
Warna rambut apapun yang kamu pilih, pastikan warna rambut tersebut dapat memberi efek bervolume dan tidak memerlukan banyak perawatan ya, Ladies, untuk meminimalisir risiko kerusakan yang dapat terjadi.
Sumber: Who What Wear