Jerawat hingga rosacea, ada banyak masalah kulit yang tidak kita pahami dan kita konsultasikan ke dermatologist. Nggak hanya itu, kita pun konsultasi terlebih dahulu saat akan mencoba produk baru atau sekedar melakukan check up pada kondisi kulit kita. Kira-kira dermatologist paling sering ditanya apa ya dengan kliennya? Yuk simak di bawah ini, Ladies!
1. Apakah diet mempengaruhi jerawat?
Menurut Dermatologist, Dr Anjali Mahto, sebagian besar jerawat disebabkan oleh hormon dan genetik. Bagi sebagian kecil orang yang sensitif dengan produk dairy dan gula memang lebih berisiko mengalami jerawat. Dr Mahto tidak merekomendasikan mengganti pola makan secara random tanpa konsultasi ke dokter. Hal ini dapat menyebabkan eating disorder. Jadi kamu bisa merubah diet kamu dengan prosedur yang tepat tapi masalah jerawat kamu tidak akan selesai jika hanya itu saja, Ladies.
2. Apakah SPF di moisturizer setara dengan yang di sunscreen?
Dermatologist, Dr. Justine Kluk menjelaskan bahwa SPF 30 di mosturizer sama dengan SPF 30 di sunscreen. Namun masalahnya yakni jumlah mereka. Jumlah SPF di moisturizer tentu lebih sedikit dibanding di sunscreen karena kandungan utamanya yakni bahan untuk melembabkan kulit dan SPF hanya tambahan saja. SPF saja juga tidak cukup, kulit perlu proteksi dari sinar UVA yang dapat menyebabkan penuaan dini yang sering tidak ada di moisturizer.
3. Apakah suplemen kolagen benar-benar berfungsi?
Berdasarkan data penelitian yang ada, Dr Mahto mengatakan bahwa tidak ada bukti cukup bahwa suplemen kolagen benar-benar bekerja. Dirinya menambahkan, saat dikonsumsi, kolagen layaknya protein pada umumnya. Jadi fungsinya sama seperti mengkonsumsi daging atau tahu yang juga kaya protein.
Layaknya protein pada umumnya, tubuh akan memecahnya menjadi asam amino sehingga tidak dicerna dalam bentuk kolagen. Mereka yang mengkonsumsi suplemen kolagen juga rata-rata sudah menerapkan skincare rutin serta diet sehat sehingga pengaruh suplemen kolagen sulit terlihat.
Baca juga: Manfaat Buah Pepaya untuk Kecantikan Menurut Dermatologist
4. Apakah breakout saya akan benar-benar berakhir?
Dermatologist, Dr Sam Bunting mengatakan, breakout dapat berakhir namun banyak wanita yang tetap mengalaminya hingga umur 30 tahun lebih. Namun Dr Sam mengatakan bahwa anti acne skincare dapat secara efektif mencegah breakout terjadi dan memperlambat proses penuaan sehingga kulit kamu dapat terlihat sehat lebih lama.
5. Apakah skincare routine saya bekerja?
Dr Mahto mengatakan bahwa banyak orang yang belum paham bahwa kebutuhan kulit mereka harus disesuaikan dengan skincare rutin mereka. Banyak yang hanya ikut-ikutan membeli produk dengan bahan aktif yang sedang tren, seperti niacinamide, tapi sebenarnya tidak butuh. Dr Mahto merekomendasikan untuk menggunakan skincare seminimal mungkin dan pilih bahan yang dapat memberikan manfaat sekaligus.
Contohnya, vitamin A memiliki fungsi anti aging, bagus untuk menurunkan jerawat serta pigmentasi. Jadi tidak perlu pakai bertumpuk-tumpuk seperti niacinamide, tranexamic acid dan retinol bersamaan jika manfaat yang dihasilkan sama.
Sumber: Vogue