Hidangan lezat dan nikmat seperti seblak, burger, pizza, donat, dan lain sebagainya memang terasa menyenangkan untuk dimakan. Namun makanan itu juga dapat memengaruhi kesehatan mentalmu, selain dari rasa bersalah. Bukan hanya itu saja, setidaknya terdapat empat kebiasaan makan yang dapat merusak kesehatan mentalmu. Simak ulasannya hanya di sini, Ladies!
1. Terlalu banyak mengonsumsi gula
“Meskipun otak lebih memilih glukosa sebagai sumber bahan bakarnya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi gula dikaitkan dengan suasana hati yang rendah dan depresi,” kata Kitty Broihier, MS, RD, LD, pemilik NutriComm dan penulis The Eating Habits Lab.
“Konsumsi gula meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang mungkin juga menjadi faktor respons mental terhadap diet manis. Sangat mudah untuk menentukan makanan manis dalam makanan, tetapi penting untuk mempertimbangkan apa yang Anda minum juga.”
Minuman manis seperti soda telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular dan penyakit hati berlemak, bahkan mengacaukan kesehatan neurologis. Menurut sebuah penelitian di Frontiers of Psychiatry, minum minuman manis secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan masalah psikologis dan perilaku untuk remaja, dan telah menyebabkan kondisi kesehatan mental yang negatif untuk orang dewasa.
2. Mengikuti diet barat
Gula adalah bagian utama dari apa yang oleh banyak ahli gizi disebut sebagai Standard American Diet (SAD). Singkatan untuk diet ini sayangnya tepat sasaran: mengikuti SAD juga berarti mengonsumsi lemak jenuh dan makanan olahan atau olahan dalam jumlah tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi ini dapat meningkatkan risiko gejala depresi, menurut jurnal PLoS ONE.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa makanan ini datang dengan kenyamanan. Terkadang makanan praktis dan cepat saji diperlukan saat Ladies masih lapar dan berusaha mempertahankan kadar gula darah yang sehat. Namun Ladies masih dapat mencoba untuk menjaga makananmu tetap nyaman tanpa berlebihan pada lemak jenuh dan makanan olahan, dengan memasukkan berbagai sayur, buah, dan kacang-kacangan ke dalam menu sehari-harimu.
3. Melacak semua yang dimakan dan diminum
Penghitungan kalori telah menjadi salah satu cara tradisional untuk mencoba menurunkan berat badan dan menjadi sehat, tetapi Broihier menunjukkan bahwa terlalu terpaku pada angka dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalmu dari waktu ke waktu.
“Pelacakan bisa menjadi alat yang berguna, terutama ketika Anda baru saja membangun kebiasaan baru atau mulai menghilangkan kebiasaan yang tidak berguna,” katanya. Meskipun ia juga menambahkan, “… tetapi ketika Anda melakukannya dalam jangka panjang, itu kebiasaan bisa berubah menjadi obsesi yang akhirnya menjalankan hidup Anda.”
Broihier biasanya mendorong klien baru untuk memulai dengan melacak, kemudian akhirnya dia mengundang mereka untuk melupakan alat tersebut untuk menetapkan batas yang lebih sehat dan kebiasaan yang lebih sehat secara keseluruhan.
Jadi, alih-alih menghitung, katanya, banyak ahli merekomendasikan untuk memasukkan keseimbangan makanan sehat ke dalam asupan makanmu. Kemudian, perhatikan bagaimana perasaanmu saat memakan lebih banyak makanan sehat ke dalam menumu.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bikin Kulit Wajah Kusam Tanpa Kamu Sadari
4. Tidak cukup makan makanan anti-inflamasi
Penelitian menunjukkan bagaimana peradangan dalam tubuh dapat meningkatkan risiko depresi, dan para ilmuwan menyarankan untuk menemukan cara untuk menguranginya. Pola makanmu dapat memainkan peran utama dalam meningkatkan peradangan, jadi memilih untuk secara teratur mengonsumsi makanan anti-inflamasi—seperti sayuran, buah-buahan, dan ikan—dapat membantu mengurangi risiko depresi, dibandingkan dengan diet yang banyak mengandung gula tambahan, soda, dan sampah. makanan, menurut International Journal of Environmental Research and Public Health.
Masih melakukan empat kebiasaan di atas? Kamu bisa mulai menguranginya mulai sekarang, Ladies. Selamat berusaha!
Sumber: thehealthy.com