Bergantung pada satu sumber makanan untuk memperoleh salah satu atau beberapa gizi yang diperlukan tubuh ternyata tidak direkomendasikan oleh para ahli, loh, meski sumber makanan itu sangat baik. Dengan bergantung, kita punya kecenderungan untuk mengonsumsinya secara berlebihan. Alih-alih memperoleh tubuh yang sehat, justru berbagai penyakit yang cukup berbahaya bagi kelangsungan hidup berpotensi tinggi hadir di tubuh kita. Di antara, berbagai sumber makanan, produk susu adalah produk yang paling banyak digunakan dan digemari. Kandungannya yang terbilang lengkap, membuat kebanyakan orang menggantungkan sumber gizi terhadapnya. Namun, konsumsi yang berlebihan justru membuat tubuh mengundang penyakit yang tidak diharapkan datang. Lanjutan dari part 1, berikut beberapa penyakit yang berpotensi muncul dalam tubuh karena konsumsi produk susu yang berlebihan.
1. Tingkatkan risiko kanker dan mengancam harapan hidup penyintas
Meski USDA merekomendasikan individu mengonsumsi susu sebanyak 2-3 gelas per hari, namun ternyata, terdapat studi yang menyatakan bahwa perempuan yang meminum susu sapi tiga gelas atau lebih dapat meningkatkan risiko kanker. Adapun risiko ini meningkat hingga 44 persen lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang mengonsumsi kurang dari satu gelas per hari.
Studi lain pada tahun 2013 juga mengungkapkan bahwa asupan produk susu sapi yang tinggi lemak, dapat meningkatkan risiko kematian yang lebih tinggi pada penderita kanker payudara. Sebagaimana dilansir dari BreastCancer.org, risiko kematian pada penyintas dapat meningkat hingga 49 persen lebih tinggi ketika mengonsumsi produk susu tinggi lemak secara berlebihan setiap harinya. Untuk mencegah risiko ini terjadi, penelitian ini merekomendasikan untuk mengganti konsumsi susu tinggi lemak dengan produk susu tanpa lemak atau susu nabati. Di samping itu, para penyintas juga disarankan untuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, menghindari alkohol, dan lainnya.
Baca juga: Empat Cara Cegah Risiko Kanker Kulit
2. Kinerja hati menurun
Selain kolesterol dan peradangan, Fairclough mengatakan, lemak jenuh pada produk susu berlemak tinggi juga dapat memperlambat kinerja hati yang pada akhirnya dapat meningkatkan toksisitas. Tapi tidak berarti kamu harus menghentikan konsumsinya. Ahli nutrisi sekaligus pendiri The Delicious Nutritionist, Melissa Kuman, menyarankanmu untuk mengurangi konsumsinya saja dengan membatasi porsi asupan lemak, garam, dan gula ke dalam tubuh. “Sepotong keju seukuran dua ibu jari (sekitar satu ons) diukur sebagai satu porsi. Ini termasuk dalam porsi yang dibatasi dalam sehari untuk mengonsumsi dua sampai tiga porsi susu sehari,” ungkapnya.
3. Mengurangi daya tahan tulang
Alih-alih memberikan manfaat utamanya untuk membuat tulang kuat, overconsumption produk susu justru dapat memunculkan efek sebaliknya jika dikonsumsi secara berlebihan. Berdasarkan studi peneliti dari Swedia pada tahun 2014, kasus ini pun kebanyakan dialami oleh perempuan. Adapun risiko patah tulang dapat meningkat hingga 16 persen dan risiko parah tulang pinggul meningkat hingga 60 persen.
Meski kalsium dalam susu dapat memperkuat tulang, namun, menurut para ahli dari The Nutrition Source, Harvard Chan School of Public Health, tidak disarankan untuk memperoleh kalsium dari satu sumber. Kamu juga perlu mengonsumsi kalsium dari sumber makanan lain, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan lainnya. “Mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup dan melakukan olahraga secara teratur juga penting untuk membangun kepadatan dan kekuatan tulang yang maksimal,” tulis para ahli dalam publikasi penelitian tersebut.
4. Meningkatkan risiko parkinson
Meski susu rendah lemak dapat menjadi alternatif yang lebih aman dari susu tinggi lemak, tetapi dikonsumsi dalam porsi yang sesuai dengan standar, ya Ladies. Overconsumption susu rendah lemak juga dapat memicu risiko penyakit tertentu, loh! Ya, dalam hal ini berkaitan dengan penyakit Parkinson. Berdasarkan studi tahun 2017 yang dilansir dari American Academy of Neurology, konsumsi produk susu ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson 34 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang meminum kurang dari satu porsi per minggu.
“Hasil dari penelitian yang kami lakukan menunjukkan adanya peningkatan risiko Parkinson dengan konsumsi lebih banyak produk susu rendah lemak. Hal ini dapat berpotensi menjadi faktor risiko penyakit yang dapat dimodifikasi,” jelas pakar dari Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston, Katherine C. Hughes.
Wew, cukup menyeramkan, ya, penyakit-penyakit yang risikonya meningkat dengan kebiasaan kita mengonsumsi produk susu secara berlebihan. Meski begitu, seperti kata para ahli, kamu jangan berhenti mengonsumsi produk susu, ya, tapi mengurangi porsinya. Tubuhmu tetap memerlukan gizi yang terkandung dalam produk susu, tapi dengan ukuran yang berbeda tentunya. Kuncinya adalah sesuaikan takaran berdasarkan standar konsumsi dengan daya tahan tubuhmu, Ladies.
Sumber: The List