Meninggalkan pasangan yang selama ini selalu bersama bukan pekerjaan yang gampang. Bahkan, meski hubungan yang dijalani penuh dengan toxic, tetap saja tidak mudah. Apalagi bagi seorang wanita yang selalu bucin dan terlalu memikirkan perasaan pasangannya, pasti akan lebih susah lagi.
Bahkan, jika toxic relationship yang terjadi sudah sangat parah, wanita kerap kali masih mentolerir dan berharap pasangannya akan berubah di masa depan. Ada juga sebagian orang yang tidak sadar hubungannya sangat toxic. Ada beberapa pertanda pasangan toxic, yuk ketahui terlebih dahulu supaya bisa lebih jelas untuk memutuskan ke arah mana hubungan yang akan dilakukan.
Berikut ini tanda-tanda pasanganmu toxic.
- Manipulatif dan suka mengontrol
- Tidak memberimu privasi atau ruang pribadi
- Memutus hubunganmu dengan teman, keluarga atau lawan jenis
- Terlalu posesif dan cemburu berlebih
- Selalu membuat keputusan sepihak
- Suka sekali mengkritik kamu dan menjadikannya bahan becandaan
- Merusak properti saat sedang marah
- Melakukan tindakan abusive
- Mengancam akan melakukan hal buruk saat kamu minta putus
- Melakukan gaslighting
Jika kebanyakan hal di atas ada di pasanganmu yang sekarang ini, sangat disarankan untuk segera meninggalkannya. Bahkan meski sangat cinta sekalipun, jangan hancurkan masa depan untuk orang yang tidak tepat. Inilah tips tinggalkan pasangan meski kamu masih sangat cinta.
Tahu kamu bisa dapatkan yang lebih baik
Selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun didoktrin oleh pasanganmu bahwa kamu tidak bisa mendapatkan pria lain yang lebih baik terkadang membuatmu percaya dengan hal itu. Padahal itu sama sekali tidak benar, kamu bisa mendapatkan yang lebih baik di luar sana.
Hilangkan pikiran-pikiran buruk yang merendahkan dirimu sendiri dan jadikan ‘aku pantas dapat yang lebih baik’ sebagai afirmasi untuk diri sendiri. Yakinkan diri sendiri, kamu pantas dan berhak mendapatkan yang lebih baik. Kamu sudah melakukan banyak hal untuk membuat hubunganmu yang lalu jadi lebih baik namun nihil, saatnya untuk berkata ‘sudah cukup’.
Membangun support system
Putus dari hubungan percintaan, baik itu lama atau baru sama-sama menyakitkan. Kamu akan merasa frustasi, depresi, lega, bahkan kesedihan yang mendalam dalam satu waktu. Apalagi jika selama ini kamu juga tidak mandiri dalam hal finansial, akan lebih susah lagi.
Menghadapi pasang surut setelah putus, setidaknya kamu sudah membangun support system jauh-jauh hari. Bisa dari para sahabat ataupun juga keluarga. Dengan memiliki orang-orang yang mendukungmu di masa-masa yang sulit, akan memuat proses move on sedikit lebih mudah.
Baca juga: 6 Ciri Orang Narsis dan Gaslighter yang Harus Kamu Ketahui
Tegas dan komitmen dengan keputusan
Setiap hari bersama, saat ada sesuatu langsung cerita ke si doi merupakan kebiasaan yang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dilakukan. Saat tidak melakukannya, pasti akan ada kehampaan tersendiri. Namun, jangan jatuh ke lubang yang sama, meski proses move on itu sangat berat, kamu harus tegas dan berkomitmen dengan keputusan yang telah dipilih.
Jika berat melihat kabarnya, kamu bisa memutus semua jalur komunikasi dengannya. Memblokir sosial media dan melarang teman-teman untuk membicarakannya. Saat dia meminta kembali, jangan gampang luluh selalu teguh dengan keputusan yang telah diambil, bahkan meski kamu merasa kesepian tanpanya sekalipun.
Supaya kamu juga bisa cepat mengatasi kesedihan setelah putus, cobalah untuk menemukan berbagai hobi baru atau bertemu dengan orang-orang baru, supaya bisa teralihkan. Lama kelamaan, kamu juga akan terbiasa tanpa kehadirannya. Sembari menyongsong yang baru, kamu bisa memperbaiki diri ya.
Sumber: lifehack.org