Pernah tidak merasakan bahwa, membicarakan orang lain itu sangat menarik dan menyenangkan? Terutama saat pembahasannya tentang keburukannya, sudah pasti akan menghabiskan banyak waktu.
Bukan hanya kaum hawa saja, kaum adam juga sering sekali melakukannya. Apalagi, kalau kamu bersama teman satu frekuensi berkumpul bersama, satu hari rasanya kurang. Bagaimana kalau topik tersebut diganti?
Rasanya kurang asyik, kalau bisa hanya beberapa pembahasan saja. Pada akhirnya akan kembali ke topik awal dengan orang sama atau sekarang justru orang lain, mengapa fenomena ini sering terjadi?
Alasan Membicarakan Orang Lain Sangat Menyenangkan
Pembahasan tentang orang lain menjadi salah satu momen emosional di mana, pada saat itu juga mereka akan menyampaikan bagaimana pendapat, perasaan, dan pengalaman kita terhadap orang tersebut.
Ini dapat menciptakan rasa keterikatan dan keakraban dengan orang yang kita khawatirkan, yang bisa membuat kita merasa lebih nyaman. Konflik emosional ini dapat menciptakan rasa keterikatan atau keakraban dengan lawan bicara, yang pada akhirnya dapat membuat kita merasa lebih nyaman.
Contohnya, ketika sedang membicarakan seorang teman, mungkin merasa terlibat secara emosional karena mengenalnya dan memiliki hubungan yang dekat dengannya. Kita mungkin membagikan pendapat atau perasaan tentang perilaku atau tindakan, dan ini dapat menciptakan perasaan keterikatan dan keakraban, karena merasa satu frekuensi.
Namun, perlu diingat bahwa keterlibatan emosional yang terjadi saat membicarakan orang lain dapat berdampak negatif. Salah satunya adalah merugikan reputasinya dan bahkan dapat menciptakan perasaan tidak nyaman dan aman.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati dan memastikan bahwa pembicaran tersebut tidak mengubah sudut pandang sama sekali atau munculnya persepsi berbeda.
Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Sifat manusia adalah mempunyai rasa keingintahuan tinggi. Mengacu pada rasa yang ingin diketahui manusia tentang kehidupan orang lain dan apa yang terjadi di sekitar mereka. Membicarakan orang lain dapat memenuhi keinginan untuk tahu lebih banyak tentang mereka.
Rasa ingin tahu manusia tersebut dapat berasal dari berbagai alasan, seperti keinginan untuk memperluas lingkaran sosial, tentang kehidupan dan aktivitas, atau bahkan sebagai perbandingan.
Misalnya, jika mendengar kabar bahwa teman mendapatkan promosi di tempat kerjanya, mungkin merasa penasaran bagaimana dia berhasil mendapatkan promosi tersebut. Maka rasa ingin tahu tentang bagaimana dia berhasil mencapai kesuksesan itu sangat tinggi, sehingga kita dapat membandingkan dan mengambil pelajaran dari kasus tersebut.
Meskipun rasa ingin tahu manusia tentang orang lain dapat menjadi hal yang wajar penting untuk diingat bahwa, kita harus memperlakukan informasi tersebut dengan rasa hormat dan tidak menyebarkan informasi tersebut tanpa izin.
Selain itu, kita juga harus melindungi privasi dan batasan orang lain, serta memahami bahwa informasi yang kita dapatkan tentang orang lain mungkin tidak selalu benar atau lengkap, inilah alasan mengapa membicarakan orang lain jadi topik menarik.
Baca juga: Mengapa Manusia Gemar Bergosip?
Kesulitan Menemukan Topik
Kadang-kadang, kita mungkin merasa kesulitan untuk menemukan topik lain yang menarik atau relevan untuk dibicarakan. Oleh karena itu, kita mungkin beralih ke membicarakan orang lain sebagai topik pembicaraan yang mudah dan dapat diakses.
Pembahasa tentang seseorang sangat mudah disampaikan karena, kamu melihat, mendengar dan merasakan secara langsung. Namun, bila membicarakan tentang topik lain, belum tentu tiga aspek itu akan terwujud.
Ketika seseorang sudah memenuhi aspek tentang melihat, merasakan serta mendengar maka, bukan tidak mungkin, membicarakan orang lain adalah hal paling menarik dilakukan, bahkan keadaan itu secara spontan dilakukan, bagaimana dengan kamu? Apakah sering melakukannya?