Setelah mengetahui dan memahami 4 tipe gaya komunikasi, Ladies mungkin kini dapat mengidentifikasi gaya komunikasimu dan pasangan. Lalu bagaimana bila gaya komunikasi Ladies dan pasangan ternyata berbeda? Apakah hubungan kalian sudah diprediksi akan gagal?
Eits, tenang dulu, Ladies. Perbedaan gaya komunikasi memang akan menimbulkan tantangan, tetapi hal tersebut bukanlah parameter dalam keberhasilan atau kegagalan hubungan. Ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk membantu mengatasi perbedaan gaya komunikasi secara lebih efektif. Simak ulasannya di bawah ini, Ladies!
1. Tetapkan batasan
Menurut Ruiz, bahkan komunikator terbaik pun terkadang bisa marah. Di sinilah batasan bisa berguna. ”Terutama jika ada kebutuhan untuk menenangkan diri, menghindari intensitas percakapan, dan membiarkan kedua belah pihak memproses apa yang baru saja terjadi.” Untuk menghindari konflik di saat panas, Ladies dan pasangan harus mendiskusikan batasan pribadi sebelumnya, seperti tidak saling meninggikan suara, misalnya. Sehingga Ladies dapat menyusun rencana untuk mengatasi situasi perdebatan yang mungkin memanas.
2. Gunakan pernyataan “Aku”
Menggunakan pernyataan “aku” adalah cara yang bagus untuk melatih komunikasi tegas, kata Stuempfig, karena memungkinkan kita bertanggung jawab atas emosi kita sendiri tanpa menyalahkan. Dengan demikian, orang lain “cenderung tidak bersikap defensif karena mereka tidak merasa dikritik,” katanya, membuatnya lebih mudah untuk melakukan percakapan yang produktif. “Bahkan jika orang tersebut [perlu] bertanggung jawab atas tindakannya, yang terbaik adalah mendekati percakapan dengan menyatakan bagaimana perasaan Anda dan terpengaruh oleh apa yang dikatakan atau dilakukan,” kata Ruiz.
3. Hindari silent treatment
Mendiamkan seseorang keluar bukanlah cara yang tepat. Tidak hanya menyakitkan, tetapi juga dapat “menghentikan kemajuan dalam hubungan karena tidak ada yang diselesaikan,” kata Ruiz. Tentu, perlakuan diam dapat memberikan beberapa penangguhan hukuman (sementara) di antara diskusi. Tetapi ketika Ladies memikirkan gambaran yang lebih besar, Ruiz mengatakan bahwa ini tidak menawarkan solusi yang nyata atau efektif dalam jangka panjang.
Baca juga: Cara Memperbaiki Komunikasi yang Tidak Sehat Menurut Para Ahli
4. Memiliki exit strategy
Kadang-kadang, kata Ruiz, diskusi dapat dengan cepat berubah menjadi argumen. Oleh karena itu yang terbaik adalah membuat strategi keluar terlebih dahulu. Dengan begitu, kedua orang tersebut dapat tenang dan “kembali ke diskusi di ruang kepala yang lebih baik.”
Selain itu, ini memungkinkan Ladies untuk pergi dengan tenang dan hormat tanpa menyinggung orang lain, yang mungkin berpikir Ladies tidak peduli dengan masalah yang dihadapi. Jadi, ya, terlepas dari mantra kuno, terkadang tidak apa-apa untuk menjauh dari diskusi dan pergi tidur dengan marah—terutama jika itu berarti Ladies akan berada di situasi yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah keesokan harinya.
Sumber: wellandgood.com