Hari di mana kamu dan pasanganmu memutuskan setuju untuk menjalani hubungan yang berkomitmen tentunya menjadi momen penting yang mendorongmu pada bayangan hari-hari yang ingin kamu penuhi dengan melakukan berbagai hal menyenangkan bersama pasanganmu, bukan? Pada tahap ini, kamu dan pasanganmu akan berupaya untuk saling mengerti akan kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, tahap ini juga menjadi waktu yang tepat untuk membicarakan berbagai aspek kehidupan yang akan kalian hadapi ke depan bersama-sama, Ladies.
Dilansir dari SheKnows, penasehat kesehatan mental, April Kirkwood, menyatakan, penelitian menunjukkan bahwa hubungan manapun yang telah berjalan lebih dari tiga bulan dianggap sebagai hubungan yang serius. Pada komitmen yang baru terjalin ini, baginya merupakan saat yang tepat untuk membicarakan topik-topik sensitif yang akan dihadapi bersama. Pasalnya, pada titik ini, keduanya masih berada dalam kondisi tenang, dan dapat berkomunikasi dengan penuh cinta dan saling menghargai.
Baca juga: Cara Memperbaiki Komunikasi yang Tidak Sehat Menurut Para Ahli
“Bila persetujuan tidak terjadi pada tahap awal ini, maka, hal itu tidak akan terjadi ke depannya,” ungkap Kirkwood. Ia menambahkan, hal ini dapat mengurangi potensi perseteruan yang akan terjadi antara keduanya terkait beberapa topik sensitif tersebut. Sebagai permulaan, berikut ini beberapa topik yang perlu dibahas bersama dengan pasanganmu sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk berkomitmen dengannya lebih mendalam lagi, Ladies, dengan kata lain menikah dengannya.
Prioritaskan Kencan Bersama
Berkencan atau menghabiskan waktu dan bersenang-senang bersama memang menjadi hal yang penting untuk menciptakan dan mempertahankan ikatan bersama dengan pasangan. Pasalnya, melalui aktivitas ini, Psikolog Klinis, Dara Bushman, mengatakan, emosi dan pikiran akan terdorong pada hal-hal yang menyenangkan sehingga menciptakan kenangan yang akan mempererat ikatan antar manusia. Menurutnya, hal ini perlu diprioritaskan, direncanakan, bahkan dijadwalkan bersama. “Jika tidak dapat merencanakan, memprioritaskan, dan menjadwalkannya dari sebelum menikah, maka, jangan berpikir akan terjadi nanti,” ucapnya.
Cara Masing-Masing Memberi dan Menerima Kasih Sayang
Kamu dan pasanganmu mungkin tidak menyukai cara atau hal yang sama dalam memberikan dan menerima kasih sayang dari orang terkasih. Oleh karena itu, penting untuk membicarakannya bersama. “Ya, kamu dapat terus belajar mengenai satu sama lain, namun, jangan harap itu akan terjadi tanpa adanya komunikasi,” ucap Bushman. Dalam waktu yang bersamaan, ia juga merekomendasikan untuk melakukan kontak fisik dengan pasangan, seperti memeluk, mencium, atau berpegangan tangan. “Kamu tidak akan bisa menjalin ikatan jika kamu tidak melakukan kontak fisik. Kamu harus menyentuhnya seperti hidupmu bergantung pada hal tersebut,” jelasnya.
Cara Penanganan Masalah
Penyelesaian konflik memang bukan hal yang mudah. Namun, hal ini dapat dipermudah jika kamu dan pasanganmu mengetahui cara mengatasi emosi satu sama lain. Saling mengomunikasikan hal yang membuat masing-masing marah dan bagaimana cara mengatasi ketika keduanya emosi, merupakan langkah yang baik untuk menghindari dampak buruk dari konflik yang bisa terjadi. “Buat kesepakatan bahwa jika salah satu diantara kalian sangat terluka, maka, yang lainnya akan mengalah dan menghentikan pertengkaran tersebut,” ucapnya.
Pengelolaan Keuangan
Ketika kamu melangkah pada hubungan dengan komitmen, topik terkait keuangan tidak boleh dihindari. Pasalnya, hal ini akan sangat mempengaruhi kehidupan kalian bersama di masa depan jika memutuskan untuk menjalani komitmen yang mendalam. Cara satu sama lain dalam mengelola keuangan, baik ketika ada pemasukan, pengeluaran, bahkan hutang, perlu dibahas secara mendalam.
Peran Agama
Meski kalian memiliki agama yang sama, tapi tidak menutup kemungkinan cara kalian menerapkannya dalam kehidupan bisa berbeda. Pada prosesnya, tak jarang, agama dapat menjadi pemicu utama rusaknya komitmen hubungan yang dibangun, baik pada pasangan yang baru maupun lama.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Psikoterapis Keluarga dan Hubungan, Beverly Hills, California, Dr. Fran Walfish, menyarankan pasangan untuk berkomunikasi terkait cara dan apa yang masing-masing pandang dan ingin terapkan pada kehidupan bersama di masa depan dan sekarang. Apalagi jika kalian merupakan pasangan yang berbeda agama, maka, perlu juga ada pembicaraan terkait agama yang akan diterapkan pada anak di masa depan.
Anak
Jika kamu menjalani hubungan yang bertujuan pada komitmen mendalam seperti pernikahan, maka, pembicaraan terkait ingin dan tidak ingin memiliki anak menjadi hal yang sangat vital. Meski tampak terlalu cepat, namun, pembicaraan ini dapat menjadi penentu utama atas kelangsungan hubunganmu bersamanya. Dalam hal ini, Walfish menyatakan bahwa anak dapat menjadi penyebab utama hancurnya sebuah hubungan, meski hubungan tersebut telah berjalan lama. Oleh karena itu, untuk menghindari kehancuran di masa depan, ia menyarankan untuk membicarakannya sesegera mungkin.
Baca juga: Jangan Katakan Hal-Hal Ini Saat Berdebat Dengan Pasangan
Nah, untuk menjaga komitmen hubunganmu dengan pasanganmu tetap bahagia hingga di masa depan, tidak ada salahnya untuk melakukan pembicaraan terkait topik sensitif ini, bukan? So, selamat mencoba, Ladies.
Sumber: sheknows Foto cover:psychologium.com