Mengajak anak kembali ke sekolah memang sulit apalagi, setelah libur panjang. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi para orang tua, harus diakui menumbuhkan kembali semangat mereka untuk belajar tidak mudah.
Terkadang ada yang sampai menangis hingga sakit karena, terus dipaksa untuk menempuh pendidikan, lalu bagaimana? Apakah harus menurut keinginan buah hati begitu saja dan membiarkannya di rumah selama beberapa hari?
Rasanya solusi tersebut bukan yang terbaik, justru membuat mereka semakin menjadi, karena trik tersebut sukses membuatnya tetap di rumah, bermalas-malasan. Kondisi seperti ini harus segera ditangani.
Begini cara anak kembali ke sekolah
Cara paling mudah yang harus dilakukan sebagai orang tua adalah berbicara dengan mereka dari hati ke hati. Seharusnya, langkah ini sudah dilakukan 4 hari sebelum masuk ke sekolah, jadi Ladies bisa tahu bagaimana keadaan buah hati, apakah menyambut sekolah dengan suka cita atau sebaliknya.
Semakin cepat mengetahui isi hati mereka, memberikan Ladies waktu untuk memikirkan cara terbaik menumbuhkan semangatnya. Perlu diingat, pemaksaan serta tindakan tegas membuat buah hati tertekan, stres, hingga muncul berbagai penyakit.
Anda harus mengerti dulu apa alasannya malas pergi ke sekolah setelah libur panjang. Apakah karena tenaga pengajar, teman-teman, atau justru rasa malas dari dalam diri. Membuatnya berkata jujur akan keadaan hatinya sangat penting bagi orang tua.
Jangan hanya berbicara saja, coba padukan dengan berbagai teknik serta metode di bawah ini. Siapa tahu salah satunya dapat dijadikan sebagai solusi terbaik, sehingga anak kembali ke sekolah dengan ceria dan tanpa paksaan.
Buat buah hati kembali ke pola tidur semula
Ketika hari libur datang, biasanya ada kelonggaran waktu terutama untuk jam tidur. Setidaknya, satu minggu sebelumnya, buatlah anak kembali ke pola semula. Misalnya, tidur di jam 9 malam, buat mereka kembali ke pola tersebut.
Harus diakui hal ini sangat sulit, tetapi dengan berbicara dari hati ke hati membuat anak pasti memahami bahwa, sudah waktunya untuk pergi ke sekolah kembali. Oleh karena itu, harus diatur ulang mulai dari tidur sampai bangun.
Langkah paling tepat agar maksud serta tujuan ini tercapai adalah menghindarkan mereka dari gadget serta komputer. Ketika pukul 9 tepat, ambil kembali ponsel tersebut kemudian, suruh untuk cuci kaki, tangan dan matikan lampu, tidur!
Cobalah cerita tentang masa indah di sekolah
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan sebagai orang tua adalah menceritakan apa yang mereka suka ketika berada di sekolah. Untuk bahannya, ambil dari cerita mereka terdahulu, perasaan tersebut membuat anak menjadi tidak sabar untuk kembali ke sekolah.
Jangan hanya satu hari saja, ajak bercerita setidaknya satu minggu sebelumnya. Bila perlu, hubungkan dengan sahabat terdekatnya, sehingga ada komunikasi dan saling mengajak satu sama lain.
Jangan hanya teman saja, cobalah tumbuhkan semangat anak kembali ke sekolah dengan guru atau suasana mereka. Jika, kenaikan kelas sedikit lebih mudah, karena nuansa di ruangan baru membuat Ladies mempunyai berbagai bahan.
Bisa juga menceritakan bagaimana keseruan waktu masuk ke kelas, guru, hingga suasana baru, hal ini dapat memicu buah hati untuk segera pergi ke sekolah, bahkan mereka pasti tidak sabar.
Ajari mereka agar produktif
Anak kembali ke sekolah dengan mudah tanpa drama biasanya dimulai dari kesehariannya selama di rumah. Sebagai orang tua, Anda wajib memastikan mereka agar selalu produktif, atur waktu sehingga, libur atau tidak sama saja.
Contohnya, saat pagi sampai siang diberikan waktu membantu orang tua mulai dari menyapu, membersihkan kamar, sepeda, sampai kendaraan orang tua. Sesuaikan dengan pola jam sekolah mereka.
Misalnya, jam 7 pagi sudah masuk maka detik itu juga lakukan pekerjaan rumah. Ketika 8.30 waktu istirahat berikan saja, selama 15 menit, begitu seterusnya. Bila memang ada yang ajak bermain tidak masalah hanya jangan terlalu sering.
Lebih baik atur setiap sore saja, seperti rutinitas sekolah. Dengan begini, kedisiplinan anak kembali ke sekolah dapat dilakukan. Walau masih terlalu sulit, namun tidak perlu memaksa mereka berlebihan