OUR NETWORK

9 Tips Sukses Bagi Introvert yang Sedang Mencari Teman (Bagian 2)

Mencari teman bagi introvert adalah hal yang cukup menantang. Namun tenang saja, MeraMuda punya tipsnya untukmu, Ladies! Pastikan kamu sudah membaca bagian satunya, Ladies!

1. Ingat: Kebutuhan sosialisasi berbeda untuk setiap orang

Saat kamu berupaya mengembangkan hubungan baru, cobalah untuk tetap mengingat berapa banyak waktu dan energi yang sebenarnya harus kamu berikan. Banyak orang introvert memang memiliki beberapa teman dekat, tetapi faktanya tetap bahwa introvert akan selalu membutuhkan waktu untuk mengisi ulang tenaga sendiri.

Teman memenuhi kebutuhan sosial dan emosional yang penting, tetapi interaksi tetap dapat menguras sumber dayamu, Ladies. Jika kamu mencoba mencari lebih banyak teman daripada energi yang kamu miliki, kamu mungkin akan merasa bersalah karena tidak punya cukup waktu untuk semua orang. 

Kondisi tersebut dapat menambah jenis stres yang sama sekali berbeda dalam kehidupan sosialmu, Ladies.

Saat kamu terlalu memaksakan diri, kamu akan memiliki lebih sedikit untuk diberikan kepada orang yang kamu sayangi, yang dapat menurunkan kualitas hubungan yang sudah ada.

Sebaiknya lanjutkan pertemanan sesuai kesanggupanmu. Juga, tetapkan batasan berapa lama waktu yang bisa kamu habiskan bersama orang lain dapat membantumu menghindari kelelahan.

2. Lebih terlibatlah dalam apa yang terjadi di sekitarmu

Tidak ada salahnya untuk mulai mencari koneksi dalam hal-hal yang sudah kamu lakukan. 

Mengenal seseorang biasanya dimulai dengan tindakan sederhana mendengarkan apa yang mereka katakan. Banyak introvert sudah melakukan ini, jadi cobalah melangkah lebih jauh dan tawarkan sesuatu sebagai balasannya.

Mungkin kamu bisa melakukannya pada tetangga, rekan kerja yang biasanya kamu lewatkan. 

Kamu mungkin secara naluriah menghindari interaksi dengan dua golongan tersebut karena takut ditempatkan di tempat untuk basa-basi. Namun, dengan menjadi lebih akrab, kamu mungkin menemukan ruang untuk kesamaan.

Mungkin kamu dan tetanggamu memiliki minat berkebun dan televisi yang sama atau kamu dan rekan kerjamu memiliki kepribadian yang sangat mirip.

Begitu persahabatan yang masih muda mulai lepas landas, jagalah agar tetap berkembang dengan menemukan cara baru untuk terhubung. 

Kamu mungkin merencanakan makan bersama di luar jam kerja dengan rekan kerja, atau menemani tetanggamu membeli perlengkapan berkebun.

3.Ubah perilaku, bukan identitas

Berteman tidak berarti kamu harus mengubah jati diri sepenuhnya. Ciri-ciri kepribadian biasanya tidak mudah berubah. Dan pada akhirnya, kamu tetaplah orang yang sama dengan kebutuhan akan kesendirian yang sama.

Konon, mengubah perilaku tertentu dapat menawarkan beberapa manfaat, menurut sebuah studi tahun 2020 yang meminta 131 siswa mengubah perilaku mereka selama 2 minggu.

9 Tips Sukses Bagi Introvert yang Sedang Mencari Teman (Bagian 2)
Foto: freepik

Selama 1 minggu, mereka mengadopsi sifat-sifat yang terkait dengan ekstroversi: banyak bicara, spontanitas, dan ketegasan. Selama minggu lainnya, mereka menunjukkan perilaku yang lebih pendiam, pendiam, dan hati-hati.

Setiap orang, terutama mereka yang ingin menjadi lebih ekstrover, menunjukkan peningkatan kesejahteraan selama seminggu ekstrover. Selama minggu introvert, kesejahteraan mereka menurun.

Tampaknya, menyesuaikan perilakumu dapat berdampak positif pada kesejahteraanmu. Penulis studi mencatat, bagaimanapun, bahwa bahasa yang digunakan dalam petunjuknya dapat membuat peserta prima untuk mengharapkan satu hasil dari yang lain.

Tetapi kekuatan sugesti tidak selalu buruk. Jika kamu mengharapkan peningkatan, kamu mungkin secara tidak sadar bekerja lebih keras untuk mewujudkannya.

Penulis penelitian meminta peserta untuk membuat daftar lima cara mereka dapat mengubah perilaku mereka. Metode ini juga bisa berhasil untukmu, Ladies.

Misalnya saja kamu memutuskan untuk:

  • Bicara dengan satu teman sekelas baru setelah setiap kelas.
  • Berbasa-basi dengan rekan kerja atau kenalan lainnya.
  • Terima undangan teman ke pesta.
  • Perkenalkan dirimu kepada seseorang dalam komunitas baru yang kamu ikuti.
  • Temukan satu komunitas atau acara virtual untuk diikuti setiap bulan.

4. Perluas kesabaran

Kamu akan bertemu banyak orang yang berbeda dalam hidup, dan kamu mungkin tidak akan cocok dengan setiap orang dari mereka. Itu normal. Mengharapkan, sebaliknya, tidaklah realistis.

Mungkin terasa menyedihkan untuk menerima bahwa terkadang upayamu untuk bersosialisasi tidak akan berhasil. Penolakan tidak pernah terasa menyenangkan, dan kamu mungkin merasa lebih putus asa ketika interaksi tidak menghasilkan apa-apa setelah Anda benar-benar berusaha untuk terlibat.

Namun, perlu diingat bahwa semakin banyak peluang yang kamu ambil, semakin besar kemungkinanmu untuk berhasil. Persahabatan sejati memang membutuhkan usaha, dan kesuksesan bisa memakan waktu.

Ketika kamu bertemu seseorang yang cocok, tunjukkan minatmu dengan menghubungi untuk membuat rencana konkret dan mengomunikasikan keinginanmu untuk tetap berkomunikasi.

Jika kamu sudah mencoba beberapa kali dan tampaknya tidak diterima, lanjutkan ke orang lain. Proses ini mungkin terasa menakutkan pada awalnya, tetapi biasanya akan sedikit lebih mudah (dan terasa lebih alami) dengan lebih banyak latihan.

5.  Hubungi profesional

Jika upaya terbaikmu untuk mendapatkan teman baru belum membuahkan hasil, dukungan dari psikolog atau terapis dapat membuat perbedaan.

Orang mencari terapi karena berbagai alasan, dan kamu bisa mendapatkan bantuan profesional untuk tantangan apa pun, bukan hanya gejala kesehatan mental.

Terapis sering membantu orang menangani masalah antarpribadi, termasuk kesulitan bersosialisasi dan mengembangkan hubungan baru. Beberapa orang bahkan bekerja dengan pelatih pertemanan untuk mencari cara baru untuk berhubungan dengan orang lain.

Saat kamu ingin melakukan perubahan dalam kehidupan sosial dan berjuang untuk melakukannya, kamu mungkin mulai memperhatikan dampak kesehatan mental.

Mungkin kesepianmu akhirnya mengarah pada suasana hati yang buruk. Kamu juga bisa merasa cemas saat berada di bawah banyak tekanan tetapi tidak memiliki siapa pun untuk berbagi perasaan.

Terapis dapat membantu mengatasi masalah ini sambil juga membantumu mengungkap pola apa pun yang menghalangimu untuk mendapatkan teman baru.

Dalam terapi, kamu juga bisa:

  • menjelajahi keterampilan komunikasi yang produktif,
  • berlatih strategi untuk membentuk hubungan sosial,
  • mendapatkan panduan tentang bahasa tubuh yang menunjukkan keterbukaan yang lebih besar.

Yang perlu diingat

Introversi bukanlah kekurangan, dan kurangnya teman bukanlah hal yang buruk.

Jika lingkaran kecil dan kehidupan tenangmu membuatmu merasa puas, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang berbeda.

Namun, ketika kamu menyadari kurangnya hubungan persahabatan dalam hidupmu, mulailah dengan mengambil langkah-langkah kecil untuk memperluas wawasan sosialmu, Ladies.

Selamat mencoba!

 

Sumber: healthline.com

Must Read

Related Articles