Saat hubungan asmara yang dijalin tak sesuai dengan yang diharapkan, perpisahan menjadi salah satu jalan menyakitkan yang banyak diambil. Sakit memang, tapi jika memaksakan untuk terus bersama malah membuat kedua pihak semakin tersakiti, break up merupakan jalan terbaik yang harus dipilih. Jika harus jujur, hati mana yang tidak hancur berkeping-keping saat putus cinta, Ladies?
Meskipun putus cinta begitu meyesakkan dada, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan agar kesakitanmu itu tidak berlarut-larut.
1. Terima Kenyataan
Memang sulit menerima kenyataan jika hubungan percintaanmu dengannya sudah selesai. Boleh menangis ataupun bersedih, namun nggak perlu perlihatkan itu ke seluruh dunia. Tunjukkan bahwa kamu sudah lapang dada untuk menerima itu semua. Sulit memang, tapi apakah dengan menunjukkan ke dunia hubunganmu bisa kembali seperti sedia kala?
Jodi R.R. Smith, president dan pemilik dari Mannersmith Etiquette Consulting menyebutkan kamu bahkan tak perlu menjelaksan kepada orang lain kenapa hubunganmu sudah berakhir. Yang perlu kamu lakukan adalah menjauh dari yang bisa menyebabkan luka yang lebih mengangga. Jauhi tempat-tempat atau sesuatu yang bisa menimbulkan kegalauan.
2. Jalani Prosesnya dengan Baik
Ada kalanya kamu akan galau dan merasa sendirian, dan ini wajar sekali terjadi setelah masa-masa putus. Tapi ada hal yang wajib untuk kamu lakukan, tak perlu memposting hal-hal menyakitkan mengenai kisah cintamu yang pupus di sosial media. Kamu hanya akan menjadi bahan tontonan saja. Daripada bermuram durja, kamu bisa hangout sama teman-teman dan nikmati semua prosesnya.
3. Hindari Stalking Akun Media Sosialnya
Hei, kamu itu sudah putus dengannya, tak perlu lagi stalking akun media sosialnya. Bisa-bisa jika si dia sudah memiliki gandengan baru, kamu akan tersakiti lagi dan lagi. Berhenti sekarang juga melakukan tindakan kekanak-kanakan, dewasalah. Bukan bermaksud untuk memutuskan semua hubungan, namun jika melihat kabarnya hanya membuatmu semakin berharap sedangkan dia tidak, lebih baik untuk memblok semua akun media sosialnya.
4. Bersedihlah, tapi Jangan Berlebihan
Setelah semua proses yang kamu lakukan untuk melupakannya, ada kalanya teringat kenangan-kenangan dan hal itu membuatmu menangis tanpa alasan yang jelas. Dan ini wajar sekali, menangislah jika perlu menangis, bersedih juga tidak ada yang melarang. Cari pelampiasan, seperti es krim, drama Korea, cokelat, dan lain sebagainya. Namun ingat, jangan berlarut-larut karena itu nggak akan baik. Daripada larut dalam kesedihan, perbaiki diri untuk menyambut sosok yang lebih berarti.
5. Rayakan Kebebasanmu
Setelah kamu berhasil melewati tahap kegalauan, rayakan kebebasanmu. Tak perlu dengan menggelar pesat mewah, yang perlu kamu lakukan adalah berhubungan dengan banyak orang. Kamu bisa ikut dalam grup traveling, grup membantu sukarela dan lain sebagainya. Dengan begini, kamu akan menyibukkan diri dan tak larut dengan kegalauan hal-hal yang telah menjadi masa lalu. Perlu kamu ingat, masa lalu itu letaknya di belakang jadi tetap fokus untuk masa mendatang.
6. Move On
Apakah semuanya sudah dilalui? Kesakitan, kerinduan, dan kebahagiaan dengan segala kenangannya? Baiklah, mungkin inilah saat yang tepat untuk kamu memulai move on. Mulai dari membereskan barang-barang yang sarat akan kenangan. Pilah mana yang dibutuhkan dan tidak. Jika sudah tidak ingin mengingat semuanya, kamu bisa mendonasikannya kepada mereka yang lebih membutuhkan. Pertama-tama mungkin kamu akan merasa sangat berat, tapi seiring berjalannya waktu semuanya akan kembali baik-baik saja.
Dan yang terakhir yang perlu kamu lakukan adalah menjaga penampilan. Hilangkan air mata dan kesedihan yang menempel di raut wajah, langkahkan kaki dengan percaya diri untuk menghadapi masa depan. Jika perlu lakukan makeover untuk semakin PD, masa depan yang indah sudah menanti di ujung sana. Selamat, kamu sudah menjalani proses pendewasaan diri, Ladies…
Sumber: Her Campus, Foto cover: indiatvnews.com