OUR NETWORK

Tren Spirit Doll Menjamur di Indonesia, Begini Pendapat Para Ahli Psikologi

Spirit doll atau boneka arwah belakangan ini jadi perbincangan hangat di kalangan netizen dan para pesohor Tanah Air. Beberapa waktu yang lalu, Ivan Gunawan yang ‘mengadopsi’ spirit doll jadi kontroversi tersendiri. Pembahasan tentang spirit doll ini tambah panas lagi dan jadi buah bibir karena semakin banyak pesohor di Tanah Air yang juga mengadopsinya. Sebut saja Celine Evangelista, Lucinta Luna, Ruben Onsu, sampai Soimah.

Digadang-gadang, spirit doll ini membawa keberuntungan bagi memperlakukannya dengan baik, bak anak sendiri.

Tidak hanya diganti pakaian saja, namun tidak jarang orang-orang juga membersihkan dan memberi ‘makan’ layaknya bayi. Banyak orang menduga, munculnya fenomena spirit doll ini karena kesepian. Apakah hal tersebut benar adanya? Yuk, bahas lebih lanjut ulasannya berikut ini.

Dilansir dari Detik.com, sosiolog yang merupakan alumni dari Universitas Nasional bernama Sigit Rohadi menyebutkan, fenomena spirit doll yang menjamur di kalangan selebritis Tanah Air ini merupakan pertanda cerminan masyarakat kesepian. Hal itu juga merupakan pertanda masyarakat semakin individualis yang merupakan salah satu pengaruh dari media sosial, kesepian di dalam keramaian.

Namun, berdasarkan penjelasan Dr. Gail Saltz, seorang psikiater yang di rumah sakit yang berbasis di New York menyebutkan kasusnya akan berbeda bagi mereka yang mengalami kehilangan. Seperti wanita yang kehilangan anaknya atau wanita yang tidak memiliki seorang anak. Bagi mereka yang mengalami kehilangan, akan wajar untuk mencari sesuatu untuk melampiaskan kekosongan tersebut.

Hal tersebut akan membuat para pemiliknya lebih tenang dan tetap waras. Sebelum adanya spirit doll ini, banyak orang melampiaskan rasa kehilangan ini dengan mengadopsi hewan peliharaan atau bayi sungguhan. Hal tersebut setidaknya mengurangi rasa kosong dan kesedihan yang mendera. Namun, pemilihan hewan peliharaan atau anak adopsi sungguhan ini harus dibarengi dengan tanggung jawab yang besar.

Beda halnya jika kamu memiliki fake baby atau spirit doll yang bisa dilepaskan kapan saja jika sudah tidak dibutuhkan. Tidak perlu tanggung jawab yang panjang.

Namun, ada yang perlu untuk diperhatikan. Jika seseorang bersikeras jika spirit doll itu nyata atau menganggapnya benar-benar bayi dan terlalu ketergantungan, hal tersebut juga bukan pertanda yang baik. Itu juga bisa jadi pertanda, kekosongan tersebut belum benar-benar terhadapi dengan baik. Jadi, apakah kamu setuju dengan munculnya spirit doll ini? Yuk, tukar pendapat!

 

 

Sumber: today, detik

Must Read

Related Articles