TikTok memang kerap menelurkan tren-tren yang menggoda untuk diikuti. Namun, ingat Ladies, tidak semua tren TikTok aman untuk dilakukan. Salah satu tren yang sudah terbukti membahayakan, bahkan hingga merenggut nyawa, adalah tren boat jump.
Menurut otoritas Alabama, Amerika Serikat, dilansir NY Post, setidaknya empat orang, termasuk seorang ayah, telah meninggal dalam beberapa bulan terakhir karena mengikuti tren TikTok yang baru dan mematikan tersebut.
Apa itu tren boat jump?
Tren boat jump adalah aktivitas melompat atau jungkir balik dari atas perahu yang melaju kencang.
Meskipun terdengar seru dan menantang adrenalin, aktivitas penuh sensasi ini dapat mematahkan leher bahkan membuat tenggelam tenggelam. Demikian menurut Kapten Jim Dennis dari Pasukan Penyelamat Childersburg.
“Enam bulan terakhir kami mengalami empat kasus tenggelam yang seharusnya mudah dihindari. Mereka melakukan tantangan TikTok. Anda naik perahu dengan kecepatan tinggi, Anda melompat dari sisi perahu, tidak menyelam, Anda melompat dari kaki terlebih dahulu dan Anda hanya bersandar ke air, ” kata Dennis kepada WBMA.
Tren boat jump ini sebetulnya bukan tren baru. Kecelakaan akibat boat jump pertama kali terjadi dua tahun lalu. Namun, menurut Kapten Jim Dennis, kasus ini secara khusus meningkat sejak awal tahun.
Korban pertama meninggal pada Februari setelah terjun ke Sungai Coosa sementara istri dan anak-anaknya mengawasi dari dalam perahu.
“Sangat disayangkan, dia merekam kematiannya,” kata Dennis.
Meskipun telah terjadi kecelakaan pertama yang berakhir tragis, tiga orang lainnya tidak belajar dari kasus tersebut dan justru melakukan hal yang sama. Alhasil, ketiganya pun bernasib sama.
Pencarian TikTok untuk “#boatjumping” atau iterasi apa pun dari dua kata tersebut menunjukkan berbagai orang pemberani yang memfilmkan aktivitas yang disebut Kapten Dennis sebagai potensi ‘kematian instan’.
Partisipan tren ini pun datang dari segala usia.
“Saya pikir orang-orang, jika mereka difilmkan di depan kamera, saya pikir mereka lebih cenderung melakukan sesuatu yang bodoh karena mereka ingin pamer di depan teman mereka untuk media sosial,” kata Kapten Dennis kepada ABC 7.
Laju kecepatan perahu yang tinggi dikombinasikan dengan air yang tenang membuat landasan pendaratan berbahaya yang terasa mirip dengan beton.
Jika seseorang yang melompat dari perahu yang bergerak tidak melindungi leher dan kepalanya, mereka dapat lumpuh secara permanen atau kemungkinan besar akan mengalami kematian seketika.
Kapten Dennis mendesak siapapun untuk menghindari tren mematikan dan mengimbau orang yang mereka cintai untuk tidak berpartisipasi.
“Jangan lakukan itu,” katanya. “Itu tidak sepadan dengan hidupmu.”
Sumber: nypost.com