OUR NETWORK

Amanda Surya, Wanita Indonesia yang ‘Dilamar’ Google

Siapa sih yang nggak mau kerja di perusahaan bonafit, gaji besar, fasilitas terjamin, dan koneksi yang tak main-main? Itu adalah impian tak hanya pekerja lama, bahkan fresh graduate pun punya dream job yang sama. Salah satu perusahaan tingkat dunia yang dinilai bonafit dan banyak orang yang memimpikan untuk bekerja di sana adalah Google. Perusahaan prestisius yang bergerak di bidang teknologi tersebut member jaminan mutlak gaji, fasilitas, dan koneksi bagi para Googlers (karyawan Google).

Perusahaan yang berkantor pusat di Googleplex, Mountain View, California, Amerika Serikat tersebut menerima 5.000 pegawai dari total keseluruhan 2 juta pelamar pekerjaan dengan background berbeda. Dari angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa Google sangat selektif memilih karyawan-karyawannya. Peluang 400:1 memang bukan angka yang mudah untuk ditembus.

Patut berbangga, rupanya ada sekitar 50 warga Indonesia yang bekerja untuk perusahaan bertaraf internasional tersebut.

Mereka dari Indonesia yang bekerja untuk Google biasa disebut IndoGooglers. Salah satu nama yang cukup bersinar adalah Amanda Surya. Wanita yang memulai karirnya sejak tahun 2007 tersebut kini sudah berhasil menembus Alphabet (Induk perusahaan Google). Jika dihitung-hitung, sudah hampir sebelas tahun ia bekerja untuk perusahaan kelas dunia tersebut.

Sebelum sampai di Alphbet dan menjabat sebagai Head of Engineering Program Management untuk Nest, ia sempat bekerja di tim Google Wallet, YouTube, dan Android. Bagi Amanda, pengalaman bekerja bersama perusahaan teknologi raksasa tersebut seru dan menantang. Baginya, Google adalah perusahaan yang merilis banyak produk teknologi yang menjangkau berjuta pengguna.

“Selalu ada yang baru, saya sudah mengerjakan bermacam-macam produk dan proyek selama hampir 11 tahun ini. Tantangannya berbeda-beda karena produknya bervariasi,“ ujar Amanda.

Amanda sendiri adalah lulusan Carnegie Mellon University. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah bermimpi untuk bekerja pada Google. Ia tak pernah mengajukan surat lamaran. Pihak Google lah yang ternyata ‘melamar’ Amanda untuk bergabung dalam perusahaan tersebut. Meskipun demikian, Google tetap melakukan wawancara dan beberapa tes sebelum memutuskan Amanda benar-benar resmi menjadi karyawan.

Di ujung sesi wawancara, Amanda juga memberikan tips untuk generasi mudah Indonesia yang bermimpi untuk bekerja pada Google. Kuncinya adalah percaya diri.

“Kuncinya kalau mau masuk Google, ya percaya diri. That’s the most important part. Jangan sampai ada mindset, saya ini tuh dari Indonesia. Pasti kalah sama yang dari negara lain. Kalau mikirnya itu terus, pasti susah masuk (Google),” tutup Amanda.

Noted, Mbak Amanda! Yuk, semuanya yang punya mimpi kerja di perusahaan besar, ubah mindset-nya menjadi lebih optimis dan terus belajar dengan tekun ya.

Sumber: Liputan6.com

Must Read

Related Articles