today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Google Tidak Lagi Jadi Alat Pencari Utama? Ini Dia Para Saingannya

Hayoo siapa yang kalau nyari sesuatu pasti buka Google? Google memang memonopoli industri mesin pencari, Ladies. Sebanyak 90% dari keseluruhan pencarian web di muka bumi ini dilakukan dengan Google, hanya 10% yang menggunakan alat pencari lain. Google memang kompeten tapi perusahaan raksasa ini memiliki isu privasi yang sangat serius. Karena itu beberapa alat pencari lain berfokus pada perlindungan privasi penggunanya. Ini dia mesin pencari lain yang bisa jadi pilihan selain Google, Ladies. Cekidot!

1. Brave Browser

Google tidak Jadi Alat Pencari Utama Lagi? Ini Dia Para Saingannya
Foto: digitaltrends.com

Brave browser berhasil meraih 34 juta pengguna sejak kemunculannya beberapa minggu lalu. Berbeda dengan google, brave browser tidak memerlukan profil. Tidak seperti Google, Brave browser juga mengklaim tidak akan menggunakan algoritma tanpa sepengetahuan penggunanya. Brave akan menawarkan 2 mode browsing yakni mode dengan iklan dan mode premium tanpa iklan.

2. Neeva

Google tidak Jadi Alat Pencari Utama Lagi? Ini Dia Para Saingannya
Foto: digitaltrends.com

Berbeda dengan brave, neeva sama sekali tidak akan menaruh iklan pada mesin pencari mereka. CEO Neeva, Sridhar Ramaswamy percaya bahwa iklan akan mengganggu fokus penggunanya saat sedang browsing. Karena itu Neeva memilih menggunakan sistem subscription yakni 5 dollar atau sekitar 72 ribu rupiah setiap bulannya.

Baca juga: Lindungi Penggunanya, Google Integrasikan Password Checker dengan Platform-nya

3. DuckDuckGo

Google tidak Jadi Alat Pencari Utama Lagi? Ini Dia Para Saingannya
Foto: digitaltrends.com

Mesin pencari DuckDuckGo sudah ada semenjak 2008 lalu. Mesin pencari ini bahkan mendapat pertumbuhan pesat selama setahun ini, dari 50 juta pengguna menjadi 100 juta. DuckDuckGo juga menjadi mesin pencari ke-2 yang paling banyak di pakai di beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat. DuckDuckGo menawarkan perlindungan dari pihak ketiga yang melacak lokasi serta bahaya lainnya yang ada di internet

Google membayar berbagai sistem operasi besar seperti Macs, iPhones, dan Android untuk menggunakan Google sebagai mesin pencari default mereka. Karena itu kamu jadi otomatis menggunakan Google saat membuka Google play atau Apple Store.

Selain itu juga ada masalah kemanusiaan terkait privasi digital. Menurut Dr. Shomir Wilson, Direktor dari Human Language Technologies Lab di Penn State, jika orang-orang harus membayar untuk privasi mereka, privasi akan menjadi bahan mewah yang hanya dimiliki orang tertentu saja.

Mungkin monopoli Google sebagai mesin pencari masih akan berlanjut untuk waktu lama. Namun, tidak menutup kemungkinan nih kalau di masa depan nanti Google akan digantikan oleh yang lain. Kita tunggu aja ya kelanjutannya.

 

Sumber: Digital Trends

Must Read

Related Articles