Awal mengetahui film Umma akan tayang di bioskop, rasa penasaran muncul dalam hati dan begitu banyak pertanyaan terlintas. Bagaimana jadinya budaya korea yang perlahan mendunia itu diadaptasi ke layar lebar khas Hollywood? Apakah menarik atau cenderung menjadi biasa saja.
Kekuatan utama dari pertunjukan ini seharusnya berada di ceritanya. Sayangnya, apa yang coba dihadirkan jauh dari kata sempurna, ada beberapa catatan penting yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Terutama bagi Sony Picture yang memiliki lisensi penuh untuk memproduksinya ke berbagai negara. Pertunjukan ini menjadi yang kesekian kalinya mereka menghadirkan kualitas cinema dengan nilai 5 atau 6 maksimal.
Titik logis yang masih minim
Penggalian karakter dan cara berpikir seseorang menjadi bahan utama dalam menceritakan sesuatu dan jadi penentu bagaimana alurnya akan berjalan. Sayangnya, di sini Irish K. Shim belum menemukan formula yang tepat.
Perlu diketahui bahwa membuat sebuah pertunjukan dari kebudayaan memang sulit. Nalar logika antara kejadian nyata dengan cerita fiksinya harus sinkron dan berjalan lurus.
Artinya saat muncul sebuah masalah disebabkan karena sebuah kejadian, maka harus ada penghubung atau konklusi agar cerita tersebut bisa dipahami terutama untuk penonton awam yang tidak tahu apa-apa. Sayangnya film Umma ini belum bisa menyajikan sinkronisasi tersebut. Jadi, secara logika penonton dibuat begitu banyak pertanyaan mengapa bisa seperti itu sehingga terasa sedikit membosankan.
Amanda sendiri sebagai orang tua sebenarnya mampu memberikan ruh karena, inilah panggungnya. Hanya saja, sinkronisasi dengan karakter lainnya itu membuat penonton merasa perlu banyak pertanyaan. Terlebih rasa trauma Amanda terhadap listrik. Sulit dijelaskan bahwa secara nalar logika belum mampu memberikan sentuhan terbaik agar Film Umma berjalan sempurna dan memberikan kesan terbaik setelah melihatnya.
Sandra Oh Tampil Sempurna
Tokoh Amanda menjadi penentu terbesar bagaimana film ini akan berjalan dengan baik atau hanya terkesan biasa saja. Dari segi struktur cerita memang kurang berjalan semestinya.
Tetapi poin untuk Sandra Oh tidak bisa dilepas begitu saja. Penampilannya sebagai sosok ibu disini seperti sebuah nyawa tambahan. Jadi, apa yang disuguhkan dalam film Umma tidak berjalan terlalu buruk.
Mimik ekspresif dan perangainya membuat penonton merasa terkesan. Tidak heran kalau banyak pendapat seharusnya Sandra Oh bisa masuk nominasi piala Oscar. Rasa ketakutan dan ancamannya terasa begitu nyata.
Inilah alasan utama mengapa Film Umma ini terasa begitu menyenangkan walaupun hubungan yang dijelaskan dengan anak yang diperankan oleh Fivel Stewart rasanya seperti ada jurang, konfliknya terasa sangat terbatas.
Baca juga: 5 Film Horor Indonesia yang Paling Menyeramkan
Jumpscare yang Tanggung
Harus diakui bahwa teknik jumpscare menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh para sineas. Sayangnya, Irish memberikan kesan kurang menyenangkan dalam hal ini.
Kesan horor yang dihadirkan pada awalnya terasa menjanjikan coba saja lihat unsur horor klasik seperti, rumah, hutan, dan tempat gelap. Pada dasarnya konsep ini menjadi modal utama memberikan ketegangan maksimal.
Sayangnya, untuk kali ini Sam Raimi sebagai produser tidak bisa berperan besar. Hasilnya kurang menarik dan terkesan standar saja, bahkan perlahan terasa datar. Adegan horor yang seharusnya menjadi titik kuat untuk pertunjukan menyeramkannya tidak terasa sama sekali. Hal inilah yang membuat Film Umma seperti drama budaya tetapi belum terkonsep dengan baik.
Sepertinya, Sony Picture ingin sedikit bermain dengan keberuntungan karena, nama besar Sam Raimi yang sedang mempersiapkan karya besar di Doctor Strange in The Multiverse of Madness.
Hanya saja, keberuntungan itu ternyata tidak seperti yang diharapkan. Justru berbalik arah karena, kekuatan cerita yang hanya berfokus pada dua tokoh saja membuat keseluruhan film terasa kurang berkesan.
Apakah film Umma seburuk itu? Sebenarnya tidak, hanya saja jangan terlalu memberikan harapan besar, poin terbaik dari pertunjukan ini adalah setiap penontonnya memahami bagaimana kebudayaan korea tersebut ada dan dilestarikan.