OUR NETWORK

Film ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ Minim Teriak Duduk Kurang Nyaman

Film Pengabdi Setan 2: Communion bisa dikatakan menjadi sebuah sajian terbaik, bagus, dan memang dikategorikan sebagai pertunjukan sempurna sepanjang tahun 2022. Walaupun masih dipertengahan tahun, namun hampir semua kritikus memujinya.

Hal tersebut juga disambut dengan animo penonton dimana baru hari pertama tayangan sudah ada sekitar 700 ribu lebih penonton sudah bertemu dengan ibu. Angka itu memang pecah walaupun masih kalah dengan Dilan. Masih ada kemungkinan untuk menyusul rekornya karena baru di tahap awal penayangan. Tetapi, bila dikerucutkan ke genre horror angkanya sudah melebihi KKN Desa Penari.

Spoiler alert!

Multi Plot Film Pengabdi Setan Communion

Pengabdi Setan 2: Communion
Sumber: jurnalisindonesia.id

Jika pada film pertama Joko Anwar hanya berfokus pada teror yang dihadirkan oleh Ibu, saat ini sutradara sekaligus penulis skenario tersebut membaginya ke dalam beberapa cerita. Tetapi, masih dalam satu rangkaian dan terhubung di babak akhir.

Mereka mempunyai premis masing-masing yang sayangnya masih belum mengungkap secara jelas bagaimana sekte tersebut. Justru arahnya ke yang lain sehingga, penonton masih dibuat bertanya kembali siapa mereka sebenarnya?

Walaupun ada dua misteri terpecahkan, namun belum mampu menjawab secara keseluruhan pertanyaan penonton dari sekuel yang pertama. Mungkinkah akan ada sekuel ketiganya nanti? Menarik untuk ditunggu kelanjutan proyek ini.

Penggunaan multi plot ini sendiri cukup menarik karena, mampu menghadirkan suasana dan pandangan penonton mengenai situasi sebenarnya rusun tersebut. Hanya saja, Joko Anwar belum mau menyambung jembatan ini menjadi satu kesatuan utuh, agar bisa menyeberang dari rasa takut dan teror yang seakan belum selesai begitu saja.

Multi plot yang dihadirkan ini cukup cerdas dan berkelas, karena transisi dari satu cerita ke yang lain terasa sangat halus. Dari metode ini pula, Joko Anwar seperti punya firasat baik kalau jumlah penontonnya mungkin bakal pecah.

Artinya, mereka mampu melebihi torehan kurang lebih 4,2 juta sehingga asumsinya akan ada penonton baru. Disinilah kegunaan multiplot yang dibangun sehingga, mereka para penonton baru ini tidak perlu bertanya atau melihat dulu sekuel pertamanya. Langsung nonton saja sudah paham secara keseluruhan.

Standar horror Indonesia sudah berubah

Film 'Pengabdi Setan 2: Communion' Minim Teriak Duduk Kurang Nyaman
Sumber: tribunstyle.com

Film Pengabdi Setan 2: Communion ini pada dasarnya mengusung treatment takut dari dalam diri. Artinya ketakutan itu bukan hanya datang dari sosok hantu saja melainkan suasana dan backsound.

Bisa dikatakan tumbuhnya rasa takut dimulai ketika melihat melihat kuburan, rusun yang gelap, orang-orang bertingkah aneh, hingga pada akhirnya ada yang meninggal, mati lampu, hujan deras, petir menyambar dan benar-benar sepi.

Jika kondisi ini terjadi di dunia nyata pasti benar-benar merinding dan overthinking bukan? Cara ini ternyata sangat ampuh, penonton dihadapkan pada situasi yang mungkin pernah dialami di rumah sehingga ada rasa kurang nyaman di bioskop.

Bukan karena, film ini jelek melainkan ketakutan dari dalam diri yang sudah dipupuk sejak awal. Hingga di pertengahan babak sudah mulai gelisah dan overthinking keterluan padahal tidak ada apa-apa.

Jadi, teriakannya mungkin sedikit minim, hanya saja rasanya ingin keluar dari gedung itu. Karena, takutnya sudah maksimal sampai ke jiwa yang membuat setiap adegannya jadi overthinking di situ pasti ada hantu dan lain-lain.

Inilah alasan mengapa tingkat horrornya bagi sebagian orang yang tidak mampu menguasai keadaan tersebut merasa benar-benar menakutkan. Tetapi, rasanya biasa saja ketika mereka memang punya keberanian dalam keadaan itu.

Perfecto

Film 'Pengabdi Setan 2: Communion' Minim Teriak Duduk Kurang Nyaman
Sumber: sinerginews.com

Film Pengabdi Setan 2: Communion benar-benar perfecto karena mampu memberikan sajian terbaik sepanjang masa. Menariknya, hampir semua departemen berjalan sangat bagus, termasuk para aktornya.

Hampirnya semuanya berperan sangat bagus dan sempurna. Salah satu yang melejit adalah Ratu Felisha dimana perannya kali ini cukup menyita perhatian, ada lagi trio detektif yaitu Nasar Anuz, Fatih Unru dan Iqbal Sulaiman.

Mereka mampu menggiring penonton untuk menguak apa yang sedang terjadi dan bagaimana sejarahnya melalui rasa penasaran seorang anak remaja. Walaupun, belum sempurna namun ketiganya bisa dikatakan berhasil.

Film Pengabdi Setan 2: Communion memang masih menggantung, walau tidak diceritakan secara gamblang mengenai keterlibatannya dengan sekte, hanya saja rusun ini jadi sebuah set up terbaik menceritakan apa yang terjadi di bagian terakhirnya.

Walau tidak menjawab keraguan dan pertanyaan, namun satu poin penting bisa dilihat mengenai siapa bapak. Semoga untuk cerita ketiganya, standarnya lebih tinggi daripada jadi, horor Indonesia bisa meningkat.

Film Pengabdi Setan 2: Communion menjadi sebuah tontonan mengesankan walaupun secara pribadi nilainya hanya 75, namun metode mencekam dan relate dengan kehidupan terasa pas. Bagaimana sudah siap bertemu dengan Ibu? Lalu kalau kamu pilih pertunjukannya yang mana, satu atau dua?

Must Read

Related Articles