OUR NETWORK

Laba Menurun, Marks & Spencer Berencana Menutup 110 Toko Offline

Salah satu retail internasional yang berkantor pusat di Inggris, Marks & Spencer  telah mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk menutup 110 toko mereka. Jumlah ini terdiri dari 85 full stores dan 25 Simply Food outlets. Penutupan toko ini diakui pihak Marks & Spencer sebagai bentuk upaya dalam menghadapi penurunan laba yang dialami perusahaan.

Kepala Eksekutif Marks & Spencer, Steve Rowe, menyatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan pendapatan perusahaan hingga 3 persen dan penurunan laba sebelum pajak sebesar 9,9 persen.

“Marks & Spencer berubah lebih cepat daripada apapun dalam karir saya. Prubahan besar di seluruh bisnis hingga proses, ranges, dan operasi kami. Dan ini telah membatasi kinerja tahun ini, terutama pada lini Clothing & Home,” jelas Rowe.

Penutupan toko ini pun bukanlah yang pertama kalinya dilakukan Marks & Spencer. Sebelumnya, perusahaan ini telah menutup 35 tokonya tahun lalu. Alasan lain dari penutupan sejumlah toko tersebut dinyatakan Rowe karena toko-toko tersebut dianggap sudah sangat tua dibandingkan para pesaingnya.

“Sekitar sepertiga dari full-line stores kami dibuka sebelum Perang Dunia II dan tiga perempatnya sudah berumur lebih tua dari 25 tahun,” jelasnya.

Foto: glassdoor.co.in

Untuk itu, Rowe menyatakan, pihaknya telah berencana untuk memperbaharui toko-toko lamanya dan membuka cabang-cabang baru dengan tampilan yang lebih modern. Baik yang menjual makanan maupun lini lengkap pakaian dan perabotan rumah. Mereka juga akan memperkenalkan kembali “Per Una” Marks & Spencer kepada masyarakat.

“Strategi kami berkaitan dengan penentuan ukuran, pemindahan, dan pembukaan baru yang tepat seperti halnya penutupan,” ucapnya.

Baca juga: Rambah Lini Fashion, Rihanna Gandeng Rumah Produksi Louis Vuitton

M&S juga mengaku, pihaknya telah memperbaharui rencananya dalam pembentukan keseluruhan tokonya di masa depan. “Membentuk kembali portofolio toko berarti mengatasi legacy issues, dan juga membuka full-line stores baru seperti toko makanan, di mana, kita dapat mengeksploitasi permintaan ritel yang lemah saat ini untuk mengamankan situs yang sangat baik untuk relokasi,” jelasnya.

Selain membuka dan melakukan transformasi pada beberapa toko lamanya, Marks & Spencer juga mengaku telah berencana untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.

Dalam hal ini, M&S berencana untuk mengevaluasi lini clothingnya. Rowe mengatakan, pihaknya, akan mengevaluasi kembali produk-produk yang ditawarkan dan memfokuskan diri pada penawaran clothing berkualitas tinggi dengan jumlah yang terbatas.

Dari berbagai perencanaan peningkatan kinerja dan transformasi tersebut, Rowe mengaku, pihaknya kini masih berada pada fase pertama dari program transformasi besarnya. “Kami sedang dalam fase pertama dari program transformasi kami dan kami akan terus membuat kemajuan yang baik untuk memulihkan dasar-dasar dan memperbaiki banyak masalah sebelumnya yang tengah kami hadapi,” jelasnya.

Rowe meyakini bahwa rencana pelaksanaan transformasi dalam M&S ini merupakan solusi yang tepat bagi perusahaan tersebut. “Kami sudah berada di jalur transformasi kami dan sekarang berada di jalan yang baik untuk membuat M&S spesial lagi,” ucapnya.

Sumber: mirror.co.uk

Must Read

Related Articles