Nama suku Bajo sedang naik daun karena pernyataan James Cameron bahwa, pertunjukan megah film Avatar: The Way of Water tersebut terinspirasi dari salah satu masyarakat di Indonesia.
Bukan hanya lokasinya saja, tetapi kebiasaan hingga kehidupan sehari-hari menjadi landasan utama bagaimana penonton bisa melihat keseharian Suku Metkiyana. Mereka menguasai daerah laut hingga disebut dengan klan laut.
James Cameron melalui wawancara mengaku melakukan berbagai macam riset panjang. Hingga akhirnya, pilihan tersebut jatuh ke suku yang disebut juga dengan Sama atau Bajau. Coba simak berbagai fakta sehingga bisa menjadi inspirasi untuk maha karya besar yang sudah ditunggu selama 13 tahun ini.
Fakta Menarik Suku Bajo
Poin paling menarik yang dilihat oleh James tentang suku ini adalah kehidupannya sebagai seorang penjelajah laut. Tidak heran bila kesehariannya selalu dihabiskan di lautan hanya dengan perahu kano saja.
Selain itu, navigasi yang dilakukan bukan menggunakan alat yang canggih, melainkan cara tradisional. Seperti halnya yang dilakukan oleh nenek moyang, yaitu dengan melihat di mana posisi bintang tersebut.
Sebelum mengenal rumah, Suku Bajo hidup secara nomaden, tidak heran mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya hanya bermodalkan perahu kano. Kelebihan sebagai seorang penjelajah laut tersebut dteruskan turun-temurun.
Dikenal Sebagai Manusia Air
Fakta lain dari Suku Sama adalah mereka dikenal sebagai manusia air, mengapa begitu? Biasanya manusia dalam satu kali nafas bisa bertahan setidaknya 50 meter saja di dalam air. Hal itu tidak terjadi pada mereka.
Karena dalam satu tarikan napas saja, penduduknya mampu menyelam hingga kedalaman sampai 70 meter. Menariknya, dalam melakukan hal tersebut mereka tidak memerlukan bantuan seperti para penyelam modern alami dari diri sendiri, bagaimana bisa?
Menurut salah seorang penduduk mengatakan, kalau kebiasaan melaut membuat mereka harus beradaptasi dengan berbagai hal. Salah satunya bila jatuh ke air, oleh karena itu mereka selalu melatih pernapasan hingga mampu mencapai titik tersebut.
Dari Mana Mereka Berasal?
Menurut cerita, Suku Bajo ini berasal dari salah satu kepulauan di Filipina Selatan. Karena hidupnya nomaden membuatnya berpindah sampai di kawasan Indonesia serta berbagai kawasan lainnya.
Beberapa juga terlihat di negara tetangga seperti, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sementara, di dalam negeri sendiri, Suku Bajo tinggal di beberapa kawasan seperti, kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Riset yang Mengejutkan
Nama Suku Bajau ini memang cukup dikenal di dunia internasional. Salah satunya pernah menjadi riset berbagai ilmuwan dari University of Copenhagen serta University of California di Berkeley.
Mereka mencoba menguak sebuah misteri terutama, soal kemampuannya dalam melaut. Hasilnya, memang sangat mengejutkan, karena para penduduknya mempunyai bentuk limpa yang berbeda dengan orang normal.
Dengan kondisi tersebut produksi oksigen di dalam darah bisa jauh lebih banyak. Inilah alasannya mengapa orang-orang suku ini bisa menyelam lebih dari 70 meter hanya dalam sekali tarikan nafas saja.
Lalu, mengapa bisa seperti itu? Menurut jawaban dari penelitian tersebut, hal itu terjadi akibat terjadinya seleksi alam. Mereka mampu beradaptasi dengan baik, menariknya lagi setiap orang disini ternyata mempunyai gen yang berbeda.
Terakhir yang menyenangkan dari suku ini adalah tempat tnggalnya, berada di pinggir pantai, beratapkan rumbia dan berbentuk panggung, lantainya terbuat papan dan menggunakan tiang dari kayu. Selalu tinggal di dekat sumber air bersih dan tidak jauh dari hasil tangkapan.
Melihat kehidupan dari Suku Bajo ini rasanya tidak salah kalau James Cameron menjadikannya sebagai salah satu inspirasi untuk sekuel kedua Avatar ini, apalagi dunia bawah lautnya benar-benar seperti sebuah surga, bagaimana sudah melihat filmnya?