OUR NETWORK

Serial Netflix ‘Happiness’ Mengaduk Perasaan Dalam Ketegangan

Serial Netflix Happiness saat ini masih menduduki peringkat pertama sebagai tayangan yang paling banyak ditonton. Posisinya menggeser beberapa judul seperti Bussines Proposal, Twenty Five Twenty One, dan masih banyak lagi.

Harus diakui pertunjukan yang diperankan oleh Park Hyung-Sik dan Han Hyo Jo tersebut memang sangat mengesankan. Cukup menguras emosi dengan sisi cerita menyentuh hati dan membuat penonton merasakan senang, bahagia, hingga kesal bukan main.

Harus diakui awal dari serial karya Ahn Gil Ho ini memang sedikit menyebalkan karena hadir dengan kisah zombie yang seakan membosankan. Tetapi, setelah masuk lebih dalam lagi, kisah itu hanya sebagai pemanis semata, intinya lebih besar dan layak mendapatkan nilai 9.

Sisi Kemanusiaan yang Mirip Dengan Realita

Serial Netflix 'Happiness' Mengaduk Perasaan Dalam Ketegangan
Sumber: detikcom.wolipop.com

Pada dasarnya serial ini tidak jauh berbeda dengan All Of Us Are Dead yang mencerminkan sisi kemanusiaan manusia yang perlahan mulai memudar. Hanya saja, pengemasannya jauh lebih dewasa dan kompleks.

Apa yang coba disajikan merupakan gambaran realita zaman sekarang. Penggambaran tokohnya sangat jelas dan nyata, apalagi konflik dari masing-masing tokoh mendapatkan porsi yang pas. Hal ini membuat penonton merasa tidak bosan karena, kekayaan ceritanya memberikan warna.

Melihat Serial Netflix Happiness membuat penonton terbuka, bahwa apa yang terjadi selama ini sama persis dengan kisah yang dialami oleh Yoon Sae-bom dan Jung Yi-hyun. Penggambarannya terlihat secara nyata.

Walaupun alur ceritanya dibuat sangat lambat, namun memang seperti itu kebutuhannya. Dengan begini penonton bisa mengerti bagaimana karakter satu sama lain. Cara tersebut cukup efektif membuat penonton larut dalam ceritanya.

Apalagi, kisah Han Tae-seo yang awalnya berperan menjadi tokoh sentral dan akan menjadi main villain tetapi, dalam pengembangan per episodenya ditempatkan menjadi pemeran pembantu yang porsinya sedikit tetapi sangat penting.

Pertunjukan yang Mendekati Sempurna

Serial Netflix 'Happiness' Mengaduk Perasaan Dalam Ketegangan
Sumber: suaramerdeka.com

Serial Netflix Happiness ini bisa dikatakan sebagai pertunjukan yang mendekati sempurna. Ahn Gil Ho sangat pintar dalam meramu semua aspek drama. Mulai dari rasa takut karena virus mematikan, adegan romantic, kejahatan criminal, set pemerintahan, sampai sebuah pengorbanan.

Diantara semua itu, kredit paling menyentuh adalah bagaimana Sutradara dengan cerdas membuat penonton larut dalam kisah cinta Yoon Sae-bom dan Jung Yi-hyun. Keduanya tidak mempunyai adegan romantic yang berlebihan khas anak remaja.

Tetapi, kisah cintanya mampu ditangkap dengan baik oleh penonton. Berbagai adegan dan kejadiannya sebenarnya tegang dengan tensi tinggi, tetapi chemistry mereka sebagai sepasang suami istri memang sempurna.

Serial Netflix Happiness memberikan suguhan romantic yang tidak biasa. Semuanya terjadi bukan hanya dari pandangan mata dan sentuhan tangan. Melainkan aksi nyata yang menunjukkan rasa cinta serta kasih sayang tersebut.

Harus diakui kata, “I Love You” jarang terdengar atau bahkan tidak ada. Tetapi, dari sikap, perbuatan, cara melindungi, hingga memberikan perhatian itu yang membuat kata, “I Love You” itu serasa tidak penting.

Selain itu, efek visual dan scoringnya berperan besar disini. Semuanya terlihat sangat natural dan mampu menggiring penonton untuk melihatnya langsung sampai selesai sekaligus. Harus diakui semua crew bekerja dengan sangat baik.

Termasuk beberapa pemain pembantunya seperti Baek Hyun Jhin dan Bae Hae-sun yang berperan sebagai antagonis. Keduanya benar-benar menguras emosi karena actingnya benar-benar memukau, sangat menyebalkan memang.

Episode Akhir yang Kurang Bijak

Serial Netflix 'Happiness' Mengaduk Perasaan Dalam Ketegangan
Sumber: ayoindonesia.com

Serial Netflix Happiness mempunyai episode akhir yang sedikit membingungkan dan justru melemahkan sisi ceritanya. Hal tersebut terjadi ketika zombie bukan lagi sebagai sebuah ancaman tetapi hadirnya psikopat.

Hanya saja, kehadirannya menjadi penting sebagai sebuah konflik penutup ketika kisah utamanya bukan berpusat kepada penyakit zombie itu sendiri. Melainkan, bagaimana cara manusia untuk bertahan hidup dari wabah yang sedang menyerang.

Sayangnya, sosok psikopat ini digambarkan secara mendadak. Maksud hati ini menjadikannya sebagai plot twist, tetapi kurangnya porsi membuat tokoh tersebut terkesan seperti dipaksakan. Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa adegan yang terjadi.

Selain itu terlalu banyaknya pemain dan konflik yang dibangun membuat Ahn Gil Ho lupa dengan satu kisah yang sebenarnya bila digali lebih dalam bisa menjadi kisah yang lebih menyentuh, tetapi hanya dibiarkan berdiam diri di dalam kamar saja tanpa ada solusi.

Harus diakui Serial Netflix Happiness ini memang mempunyai celah. Hanya saja, lubang kecil itu dapat tertutup dengan sendiri melalui keseluruhan cerita yang kompleks, berwarna, hingga peran masing-masing tokoh yang bisa diacungi jempol dua, kalau kamu sendiri bagaimana? Suka atau tidak dengan aksi Park Hyung-sik dan Han Hyo Joo ini?

Must Read

Related Articles