Saking banyaknya aktor kulit putih yang mendominasi layar perak Hollywood, banyak dari kita mungkin lupa akan keberadaan suku asli Amerika Serikat, salah satunya adalah suku Osage.
Paramount Pictures dan Apple Original Films telah merilis Killers of the Flower Moon, sebuah film yang diadaptasi dari kisah nyata tragedi pembunuhan massal yang menimpa orang-orang Osage di masa lalu, salah satu suku asli Amerika Serikat.
Dibuat oleh sutradara legendaris Martin Scorsese, pertunjukan ini merupakan kolaborasi keenamnya dengan bintang papan atas, Leonardo DiCaprio, serta membintangi Robert De Niro, Lily Gladstone, Jesse Plemons, dan banyak lagi.
Pertunjukan yang Jarang di Eksplore
Film Hollywood dengan tema Western, terutama fokus pada suku asli Amerika, bisa dibilang jarang ditemui dalam era perfilman masa kini. Inilah yang membuat Killers of the Flower Moon menjadi angin segar di dunia perfilman Hollywood.
Pertunjukan ini mengungkapkan tragedi yang perlahan-lahan terlupakan, sehingga memberikan sudut pandang baru tentang sejarah suku Osage. Sebuah cinema yang mengesankan dan memberikan pengetahuan menarik bagi para penonton.
Dengan durasi yang mencapai 3 jam 26 menit, film ini mungkin terdengar panjang, tetapi kisah yang dihadirkan sangat engaging. Meskipun lajunya terbilang lambat karena lebih fokus pada dialog, penonton tidak akan merasa bosan. Hal ini disebabkan oleh penceritaan mendalam dan penyajian sejarah yang mampu mempertahankan rasa penasaran penonton sepanjang film.
Penceritaannya cukup kuat memungkinkan penonton untuk merasakan perkembangan setiap karakter dalam Killers of the Flower Moon. Meskipun ada banyak karakter yang muncul dalam film, penonton diberi kesempatan untuk mengenal dan terhubung dengan sebagian besar dari mereka.
Meskipun intensitasnya lebih rendah dibandingkan dengan film sejenisnya. Killers of the Flower Moon memiliki momen-momen eksplisit yang mampu membuat penonton tersentak dan terhanyut dalam kisah.
Representasi Cerita Suku Osage
Salah satu aspek yang patut diacungi jempol adalah representasi suku Osage dalam film ini. Selain penggunaan aktor asli, film ini juga menampilkan banyak elemen simbolis yang membantu penonton memahami lebih dalam tentang kebudayaan mereka. Penutup film yang unik juga merupakan kejutan yang tidak terduga.
Sutradara Martin Scorsese membawa dua aktor andalannya, Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro, dalam Killers of the Flower Moon. Kualitas akting keduanya tidak perlu diragukan lagi, dan kolaborasi mereka dalam film ini adalah yang kesepuluh.
Namun, mencuri perhatian adalah penampilan Lily Gladstone sebagai Mollie Burkhart. Chemistrynya sangat kuat antara Gladstone dan DiCaprio serta penampilan emosional yang kuat dari Gladstone menambah kekuatan film ini.
Visual Mengesankan
Visual dalam film ini sederhana namun indah, dengan desain produksi sangat akurat dalam menciptakan atmosfer era 1920-an. Sinematografinya simpel tetapi efektif menunjukkan keindahan latar lokasi alam. Scoring terdengartidak mendominasi adegan, tetapi hadir dengan sempurna, memungkinkan penonton untuk fokus pada dialog yang kuat.
Killers of the Flower Moon membawa penonton pada perjalanan untuk mengungkap salah satu tragedi yang sering terlupakan di Amerika Serikat. Meskipun durasinya panjang, film ini berhasil menjaga ketertarikan penonton dengan penceritaan yang kuat.
Martin Scorsese sebagai sutradara kawakan telah menghadirkan kisah yang engaging, dan penampilan Lily Gladstone adalah sorotan utama dalam film ini. Dengan demikian, Killers of the Flower Moon bukan hanya sekadar film Hollywood biasa saja.
Sebuah pertunjukan menarik dalam penyampaian sejarah yang memukau dengan akting luar biasa dari para pemainnya. Film ini memberikan penghormatan layak kepada suku Osage dan membawa penonton pada perjalanan emosional menggetarkan hati.