Film Ant-Man and The Wasp: Quantumania sudah rillis dan menjadi fase pembuka untuk multiverse saga. Sampai saat ini masih banyak yang berkomentar mengenai film ini, mulai dari buruk, awal kehancuran, sampai dengan fans karbitan. Ada apa sebenarnya?
Harus diakui, pertunjukan karya Peyton Reed ini cukup berhasil memunculkan dan memberi tahu ke fans serta penonton lebih jauh mengenai multiverse. Perlu dipahami, teori tentang dunia pararel ini adalah adanya berbagai macam kemungkinan.
Ketika sema orang mulai berkomentar dan beradu argumen. Bahkan, para kritikus sampai memberikan rating tomat busuk di Rotten Tomatoes. Artinya Marvel cukup berhasil mengembangkan perasaan penonton hingga sampai ke puncak di Avengers: Secret Wars nanti. Mengapa demikian?
Film Ant-Man Bukan yang Terbaik, Tetapi Enak Dilihat
Jika dibandingkan dengan seluruh film MCU lainnya, film ini memang bukan yang terbaik. Namun, masih nyaman untuk dilihat dua kali, berbeda dengan fase ke empat mereka. Terasa begitu saja, dan hanya seperti itu.
Artinya, mereka memberikan pertunjukan biasa, formulanya terus diulang hingga akhirnya muncul kejenuhan. Walau begitu sebagai pembuka Ant-Man cukup mampu menghadirkan sisi emosional keluarga dan cita rasa superhero ala Paul Rudd.
Masih ingat, waktu pertama kali ditayangkan. Tim memberikan sentuhan berbeda dari pertunjukan MCU lainnya, hal tersebut sangat terasa sehingga penonton merasa senang, dengan metode tersebut.
Sayangnya, Peyton sedikit mengubahnya sehingga penonton merasa kecewa, karena Paul Rudd tidak pas menceritakan kisah hidupnya sendiri. Michael Pena yang absen di sini pun ternyata memberikan dampak cukup besar.
Konsep yang Berbeda dan Kurang Begitu Dipahami
Film Ant-Man bukan hanya menjadi sebuah pembuka saja, melainkan menjadi ajang perkenalan penonton dengan big bad villain di semestanya yang baru yaitu Kang The Conqueror. Penggambarannya memang bagus di awal, menunjukkan sekali kekejamannya.
Sayangnya, pada bagian akhirnya terasa melemah. Pertempuran dahsyat khas Avenger ternyata juga berjalan seperti itu saja. Selain itu, duel yang seharusnya bisa menarik perhatian penonton ternyata eksekusinya begitu singkat.
Sebenarnya, solusi untuk mengalahkan Kang sudah cukup oke. Hanya saja, dilakukan dengan terburu-buru. Tidak ada waktu yang dapat membuktikan bagaimana keganasan dari kang sehingga menjadi ancaman besar.
Bagaimana dengan Modok? Hal tersebut juga menjadi salah satu cibiran keras, karena perubahan sikapnya dari jahat menjadi baik. Tetapi, perlu diketahui Modok di sini merupakan Varian atau memang itulah versi MCU.
Film Ant-Man dan hampir seluruh projek MCU lainnya tidak selalu melihat dalam komik, melainkan mengubahnya sesuai kebutuhan cerita. Modok disini merupakan perwujudan dari Darren Cross yang masih mempunyai sisi baik.
Berbeda di dalam komik dimana tokohnya bernama George Tarleton. Perlu diingat, inilah konsep multiverse di mana semuanya bisa saja terjadi dan mungkin. Maka dari itu, perubahan Modok memang wajar adanya.
Cast yang Mumpuni
Film Ant-Man menghadirkan dua nama yang berperan besar dan mampu membantu menumbuhkan minat penonton untuk terus menonton, menimbulkan rasa penasaran. Mereka adalah Jonathan Majors dan Michelle Pfiffer.
Keduanya berakting sangat memukau, memunculkan perasaan takjub. Apa yang mereka persembahkan seperti mampu menggiring penonton larut dalam multiverse. Sayangnya, pemilihan Kahtryn Newton terasa kurang megah.
Rasa keingintahuan, ketakutan, dan beberapa poin penting tidak mampu dieksplor dengan baik. Tidak heran bila banyak cibiran datang kepadanya. Fans berharap, ketika menjadi anggota Young Avengers nanti, aktingnya lebih mumpuni lagi.
Poin positif lain dari film ini adalah penggambaran Quantum Realm yang cukup epik. Walaupun rasanya seperti Guardian of Galaxy atau Star Wars, tetapi secara garis besar tetap menarik untuk disimak.
Film Ant-Man and The Wasp: Quantumania pada dasarnya membawa MCU kembali ke masa Endgame, ketika mereka melawan Thanos. Bila ada yang mengatakan awal kehancuran, rasanya ini adalah salah satu fans karbitan yang membandingkannya dengan DC, apalagi mereka sedang berjalan ke arah lebih baik lagi.