Sudah delapan bulan berlalu sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan masyarakat diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. Di tengah pandemi, peringatan Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November juga terasa berbeda. Namun, ini tidak menghambat seorang pewayang dan pekerja sosial bagi anak-anak, Lucas Formiatno untuk memberi sesuatu bagi anak Indonesia. Lucas Formiatno resmi menyerahkan 20 karya wayang buatannya untuk dapat dapat dilelang.
Dan 100% hasil penjualan diserahkan pada SOS Children’s Villages Indonesia, organisasi sosial yang aktif dalam mendukung hak-hak anak.
SOS Children’s Villages Indonesia berkomitmen memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Lucas Formiatno sendiri adalah pekerja sosial yang telah cukup lama mengabdikan diri di SOS Children’s Villages Indonesia. Tepatnya sejak tahun 1999. Selain pewayang, ia juga merupakan Village Director SOS Children’s Village Semarang.
Selama di SOS, Lucas tak hanya membantu anak-anak dan ibu asuh dalam kesehariannya, tetapi juga mewujudkan aktualisasi dirinya dengan membuat beragam kerajinan tokoh wayang. Melalui wayang, Lucas membuat soal cerita untuk membantu anak-anak belajar. Misalnya, soal cerita Matematika dengan menggunakan tokoh perwayangan seperti Semar, Petruk, dan Bagong. Dengan begitu, kata Lucas, anak-anak akan belajar dua hal dalam satu waktu, yaitu Matematika dan Budaya. Hal itu menjadi kekuatan Lucas dalam seni mengajari anak-anak didiknya. Menurutnya, menerangkan pelajaran bisa dikreasikan dengan cerita-cerita yang berbasis tokoh wayang dan membuat anak-anak tertarik mengikuti pelajaran.
Selama 22 tahun masa pengabdiannya, puluhan wayang telah dibuat oleh Lucas Formiatno.
Relasi erat Lucas dengan keluarga SOS dan tokoh-tokoh wayang membuatnya menganalogikan tokoh-tokoh wayang sebagai sosok-sosok di dalam keluarga SOS Children’s Villages, mulai dari ibu asuh, pembina, dan anak-anak. Bagaimana ketiga sosok tersebut terhubung erat meskipun tidak sedarah. Bersama-sama mereka membentuk sebuah keluarga yang penuh kasih sayang bagi ribuan anak-anak SOS. Kali ini melalui perayaan Hari Wayang Nasional, Lucas Formiatno melelang 20 hasil karyanya dalam acara ‘Wayang Day SOS’.
“Ada tokoh wayang wanita bernama Kunti—Dewi Kunti. Saya menggambarkan Kunti itu adalah ibu-ibu asuh yang luar biasa, sebagai ujung tombak SOS. Anak-anak di SOS saya gambarkan sebagai Punokawan, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong yang merupakan anak kecil yang yang polos dan kritis. Nah, peran pembina dan ibu asuh itu harus siap dikritisi anak-anak,” cerita Lucas mengenai hasil karyanya. “Saya merasa berkembang selama di SOS, saya bisa mengasah kreativitas dan mewujudkan aktualisasi diri saya. Lukisan wayang ini adalah salah satu tanda terima kasih saya pada SOS, sebagai kenang-kenangan.”
“Pak Lucas dan pengabdiannya adalah teladan bagi kami di SOS Children’s Villages. Sejak 1999, ia menjadi bagian dari keluarga SOS untuk turut mengasihi anak-anak dan para ibu asuh. Dengan perayaan Hari Wayang Nasional ini, saya mengantarkan Pak Lucas pada langkahnya sebagai seorang pendidik, pengajar, sahabat, dan ayah untuk anak-anak, menuju sosoknya yang lain sebagai seorang pegiat seni wayang,” ujar Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
Puluhan hasil karya Lucas Formiatno ini dikurasi langsung oleh kurator ternama, Pius Sigit Kuncoro. Pius yang pernah menjabat sebagai kurator Jogja Biennale XIV dan saat ini mengelola Yayasan Wayang Ukur Sukasman memberikan analisis dan penilaiannya terhadap karya-karya Lucas.
“Wayang sudah menjadi budaya turun temurun di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Walaupun demikian, kita dapat melihat nilai yang lebih pada karya-karya wayang oleh Pak Lucas. Kecintaan beliau terhadap anak-anak memberikan makna mendalam pada karyanya. Menurut saya, cerita pengabdian di balik koleksi wayang oleh Pak Lucaslah yang membuat koleksi ini berharga,” kata Pius Sigit Kuncoro, kurator seri koleksi Wayang SOS Children’s Villages Indonesia.
Karya-karya wayang oleh Lucas Formiatno secara resmi dibuka program lelang dari tanggal 7 November 2020 sebagai momentum Hari Wayang Nasional dalam acara yang diselenggarakan oleh SOS Children’s Villages Indonesia secara virtual.
Acara bertajuk ‘Dari Budaya Nusantara untuk Anak-Anak Indonesia’ ini diadakan Sabtu, 7 November 2020 pukul 15.00 WIB dan dapat disaksikan secara LIVE melalui instagram @desaanaksos dan youtube channel SOS Children’s Villages Indonesia. Para Sahabat dan pegiat seni yang tertarik untuk ikut berkontribusi bagi anak-anak Indonesia melalui budaya Nusantara dapat registrasi melalui desaanaksos.com/wayangday. Program lelang wayang dilakukan pada tanggal 7-10 November 2020 secara online. Seluruh hasil lelang akan diserahkan kepada SOS Children’s Villages Indonesia untuk 100% diperuntukkan bagi kebutuhan kehidupan dan pengasuhan ribuan anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua.