today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Alami Tremor, Gunung Tangkuban Parahu Dinilai Masih Berstatus Normal

Berdasarkan pemantauan seismograf dikabarkan bahwa hingga kini Gunung Tangkuban Parahu di Bandung Barat, Jawa Barat, masih menunjukkan adanya getaran atau tremor. Hal ini disebabkan oleh pelepasan energi yang tengah dilakukan Gunung Tangkuban Parahu dengan kekuatan sekitar 0,5-1 amplitudo. Getaran ini tampak menurun, mengingat pada hari Minggu (28/7) lalu, getaran berada pada 1,5-2 amplitudo.

Baca juga: 8 Benda Sehari-hari yang Dapat Menolongmu Saat Bencana

Melihat perkembangan aktivitas vulkaniknya, Gunung Tangkuban Parahu dinilai masih berada dalam status normal.

Dilansir dari Liputan6, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan terakhir, Gunung Tangkuban Parahu berada pada level 1 atau normal. Meski begitu, pihaknya bersama dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang tetap menjalankan siaga erupsi.

“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Parahu PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan, berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya,” jelasnya.

Alami Tremor, Gunung Tangkuban Parahu Dinilai Masih Berstatus Normal
Foto: bbc.com

Penurunan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pasca erupsi ini pun diakui telah terjadi sejak Jumat sore (26/7).

Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi, Nia Haerani, gejala penurunan ini tampak dari hasil pengamatan secara visual. “Sebelumnya secara visual tampak embusan abu berwarna kelabu pada saat erupsi. Pada Minggu sore yang teramati hanya embusan gas berwarna putih tipis dengan ketinggian 50 meter dari dasar kawah,” ucap Nia, dilansir dari Liputan6, pada Minggu (28/7). Gas tipis berwarna putih ini menandakan tidak ada lagi material abu yang keluar dari Kawah Ratu dan gas-gas yang dominan keluar pun hanya uap air.

Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Risiko Kematian Anak Meningkat

Meski begitu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, Hendra Deratama, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat ke Kawah Ratu dan tetap menjaga jarak. Pasalnya, aktivitas vulkanik tersebut menunjukkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu masih dalam fase pelepasan energi.

“Rekomendasi jarak aman tetap radius 500 meter dari pusat kawah atau sepanjang parkir kawah,” ujar Hendri.

 

Sumber: Liputan6, Detik

Must Read

Related Articles