OUR NETWORK

Tren Perempuan Mendaki Gunung Sedang Menanjak, Ini Alasannya

Mendaki gunung memang menyenangkan, di mana kamu bisa mengukur bagaimana kekuatanmu sampai melihat keindahan yang sempurna dari puncaknya. Selain itu, banyak filosofi yang dapat diambil dari pendakian.

Bila zaman dulu, mendaki selalu identik dengan lelaki, tetapi tidak untuk zaman sekarang dimana pendaki juga terlihat banyak sekali perempuan. Bahkan, beberapa kelompok sering mendominasi.

Kondisi ini memang cukup menarik, mengapa bisa demikian? Ada beberapa alasan yang mendasari keadaan seperti ini. Coba lihat penjelasannya di bawah ini, mungkin salah satunya adalah alasan kamu, atau bisa juga dijadikan sebagai penguat hati, bahwa besok harus mencoba naik gunung seperti lainnya.

Perempuan mendaki gunung itu mandiri dan tangguh

Perlu diketahui bahwa, sejak dulu perempuan selalu dikaitkan dengan beberapa hal yang berbau manja, dan selalu menyusahkan pihak lelaki saja. Inilah salah satu pembuktian, dimana mereka juga kuat dan tangguh.

Biasanya, mereka yang menunjukkan kemandirian seperti ini, bisa mendapatkan seorang pasangan setia. Karena, para lelaki merasa sungkan dan mempunyai rasa hormat begitu tinggi. Hal ini sejalan dengan perkataan Ibu Kartini yang menginginkan kaumnya untuk bangkit.

Tidak hanya berada di kamar dan dapur saja., tetapi harus lebih pintar dan mampu melihat dunia dari berbagai perspektif, bukan hanya dari satu sudut pandang saja. Bagi kamu yang merasa risih bila terus di bully sebagai orang yang lemah, maka cobalah sekali mendaki gunung, pasti rasanya sangat menyenangkan.

Perempuan mendaki gunung karena rasa penasaran

Pada dasarnya setiap perempuan mempunyai sifat kepo, atau ingin tahu yang tinggi. Karena hal inilah mereka merasa penasaran dengan apa yang sudah dicapai orang lain. Apalagi, kalau ada berita mengenai seseorang yang mampu mendaki 7 gunung tertinggi di dunia.

Rasa penasaran itu akan terus muncul sehingga, mereka ingin mencobanya sendiri. Walaupun perasaan takut itu masih terus menghampiri. Pada dasarnya, perempuan lebih suka menyimpan pemikiran buruk dibandingkan baik. Tidak heran, bila saat ada penawaran menarik masih terus menimbang.

Rasanya tidak akan percaya bila belum mencoba sendiri. Jadi, tidak heran bila saat pertama kali mereka akan terlihat sangat kuat dan tangguh. Walau pada akhirnya kesakitan tetap terasa. Apalagi, kalau dalam pendakian ternyata menemukan seseorang yang mampu mencuri hatinya.

Perempuan mendaki gunung ingin move on

Move on adalah salah satu langkah paling sulit yang harus dilakukan oleh setiap perempuan. Pada titik itu, mereka sebenarnya mempunyai banyak sekali referensi untuk melakukan sesuatu.

Seperti, pergi ke mall, shopping, nonton, makan atau curhat dengan teman, sayangnya semua itu tidak membuat hatinya menjadi tenang, justru semakin gelisah dan kalut. Dari sini, akal pikirannya menjadi sulit untuk berjalan.

Hingga, akhirnya mengambil risiko besar dengan mendaki gunung, Perlu diingat, bila perempuan itu lebih nekat dua kali dibandingkan seorang pria. Walaupun selalu memakai perasaan, namun kalau sudah berada diujung tanduk, apa saja diterjang tanpa berpikir panjang asalkan senang.

Perempuan mendaki gunung ingin mendapatkan seseorang yang tulus

Pernyataan ini memang masih meragukan, karena saat ini mencari orang tulus itu sangat sulit. Pasti ada saja alasan untuk menusuk dari belakang tetapi, untuk para pendaki hal seperti itu tidak digunakan.

Hal tersebut dapat terjadi karena, semua pendaki memiliki tujuan yang sama yaitu bisa mencapai puncak. Dalam benak mereka terpatri sebuah rumus. Bila di alam liar siapa saja adalah seorang teman, karena nantinya lingkaran tolong menolong akan terjadi. Dari sini, mereka bisa mengerti arti sesungguhnya dari teman dan sahabat itu seperti apa.

Perempuan mendaki gunung saat ini sudah cukup banyak. Beberapa dari mereka merasakan langsung bagaimana serunya menanjak, berkeluh kesah, dan melihat panorama alam. Merasakan bangganya diri mereka bisa menaklukkan semua halangan tersebut, bagaimana dengan kamu berani mencoba mendaki?

Must Read

Related Articles