OUR NETWORK

Wisatawan Dilarang Mengambil Foto Geisha di Jalan Pribadi Distrik Kyoto

Pemerintah Jepang baru-baru ini dikabarkan telah mengumumkan peraturan baru terkait pelarangan pengambilan foto oleh para wisatawan di lingkungan perumahan tempat tinggal para geisha Jepang. Baik itu di gang sekitar, rumah-rumah pribadi, serta memotret para geisha tanpa izin. Pelarangan ini diberlakukan di distrik bersejarah di Kyoto, Jepang. Para wisatawan yang tidak menaatinya akan didenda sebesar 10.000 yen atau $92 atau sekitar Rp1,3 juta.

Baca juga: Berniat Berlibur ke Roma? Perhatikan Sederet Atura Baru Untuk Turis Ini!

Adapun kemunculan peraturan baru ini dilatarbelakangi oleh tindakan para wisatawan yang dinilai merugikan para warga lokal. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa beberapa pengunjung yang berwisata ke Gion, telah mengambil foto geisha dan maiko (geisha magang) tanpa seizin mereka. Bahkan beberapa di antaranya dikejar di jalan hingga kimono mereka diseret. Tak berhenti di situ, beberapa wisatawan lain juga diyakini telah memasuki rumah-rumah pribadi di distrik tersebut tanpa izin dan mencoba mengambil foto para perempuan. Wah, keterlaluan sekali ya, Ladies.

Berdasarkan informasi dari NHK, peraturan ini akan diberlakukan tidak hanya di jalanan besar, tetapi juga mencakup gang-gang kecil di jalan tersebut menuju ke Jalan Hanamikoji.

Wisatawan Dilarang Mengambil Foto Geisha di Jalan Pribadi Distrik Kyoto
Foto: travelcaffeine.com

Meskipun begitu, tak dapat dipungkiri, jalan ini merupakan daya tarik wisata utama bagi para pengunjung di Jepang. Ditambah lagi dengan kehadiran restoran tradisional dan rumah teh. Untuk itu, di luar area perumahan pribadi, wisatawan masih akan diizinkan untuk mengambil foto untuk dokumentasi perjalanannya.

Untuk menegakkan peraturan ini, asosiasi penduduk lokal dan pemilik toko di sekitar Gion, telah diberi informasi. Telah dibagikan selebaran yang berisi informasi terkait pelarangan kegiatan fotografi di jalan-jalan perumahan pribadi area tersebut. Selain itu, dilansir dari Japan Today, pemerintah Jepang juga memasang video pengawas atau CCTV untuk membantu pelacakan para pelanggar.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata Dunia Ini Menerapkan Larangan Membawa Sunscreen

Peristiwa atas perilaku wisatawan yang buruk yang kemudian berujung pada pemberlakuan aturan baru bukanlah hal yang pertama dialami di tempat wisata Jepang. Sebelumnya, peraturan untuk wisatawan juga pernah diterapkan di tempat berbeda, yaitu di Kota Kamakura, bagian timur Jepang yang terkenal dengan patung Great Buddha-nya. Kota ini pernah mengeluarkan peraturan resmi yang memberitahu para wisatawan untuk tidak makan sambil berjalan di daerah yang ramai. Ini dimaksudkan untuk mencegah potensi mengotori pakaian pengunjung lainnya.

Wisatawan Dilarang Mengambil Foto Geisha di Jalan Pribadi Distrik Kyoto
Foto: secretflying.com

Makan sambil berjalan, dalam hal ini, dianggap sebagai ‘gangguan publik’ karena berpotensi akan terjadinya tabrakan antar individu yang membuat makanan tumpah dan mengotori pakaian orang lain. Mengingat, lokasi ini dikunjungi oleh wisatawan sebanyak 60.000 orang dalam satu hari, khususnya di Wilayah Perbelanjaan Kamakura Komachi Dori.

Peraturan ini dianggap penting oleh warga Jepang untuk diberlakukan kepada para wisatawan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat dan memperkenalkan etiket normal di negara mereka kepada para wisatawan tersebut. Salah satunya dengan makan sambil duduk, selain tidak menganggu orang lain, ini juga dianggap sebagai bentuk penghargaan atas makanan dengan lebih baik.

Wow, very thoughtful. Kayaknya seru juga yah kalau diterapkan di sini ya, Ladies?

Sumber: Dailymail

Must Read

Related Articles