Satu lagi franchise yang di-reboot oleh Hollywood. Populer di akhir tahun 90-an dan sekuel terakhirnya rilis pada 2012, Men In Black: International hadir dengan wajah-wajah baru. Menawarkan kesegaran baru di franchise ini, film ini cukup menghibur untuk ditonton, walaupun ceritanya biasanya banget, Ladies.
Sinopsis
Sewaktu kecil, Molly (Tessa Thompson) menyaksikan agen-agen dari Men in Black menghapus ingatan orang tuanya dengan neuralyzer. Karena dikira masih tertidur, Molly nggak mengalami hal yang sama dan dia pun membantu seorang alien kabur. Masih memercayai apa yang pernah disaksikannya, Molly terus mencari dan akhirnya berhasil menemukan markas Men in Black di New York. Setelah meyakinkan Agent O (Emma Thompson), Molly akhirnya direkrut sebagai agen dalam masa percobaan, diberi status sebagai Agent M dan ditempatkan di MiB cabang London.
Di London, semua orang terkagum-kagum dengan sosok Agent H (Chris Hemsworth). Agent H tuh udah melegenda banget deh. Jadi, walaupun urakan, High T (Liam Neeson), partnernya dulu yang sekarang udah jadi kepala cabang MiB UK, masih aja ngebelain Agent H. Karena penasaran ingin jadi agen beneran, M tentunya pengen belajar dari salah satu agen terbaik, Agent H. Awalnya enggan, H akhirnya memutuskan kalau M bisa jadi partnernya. Lalu, kebohongan demi kebohongan pun terbongkar sementara mereka berusaha menyembunyikan satu senjata super kuat supaya nggak jatuh ke tangan yang salah.
Kurang ‘Nendang’
Walaupun dibintangi oleh nama-nama besar Hollywood, dari segi aksi dan cerita, Men In Black: International terasa cukup hambar. Nggak ada adegan aksi yang benar-benar wah. Begitupun dengan gadget canggih yang digunakan; biasa aja. Yang paling keren mungkin senjata yang diperebutkan di sepanjang film. Men In Black: International benar-benar mengandalkan Hemsworth, Thompson, dan karakter Pawny (diisi suaranya oleh Kumail Nanjiani) untuk jadi penghibur. Tanpa mereka, entah bagaimana film ini jadinya.
Banyak yang memuji chemistry antara Hemsworth dan Thompson karena tanpa dialog pun, dua-duanya bisa tetap tampil charming. Tapi bagi saya, adegan akhir di mana M terlihat ‘ngarep’ nggak cukup kuat untuk membuat mereka jadi love interest. Mungkin karena saya masih membayangkan Thor dan Brunnhilde si Valkyrie kali ya. Hehehe.
Men In Black: International benar-benar bergantung pada star power dari dua pemeran utamanya. Sementara jalan ceritanya terkesan main aman dengan kisah lanjutan dan aktor-aktor baru di franchise ini. Emang masih lumayan menghibur untuk jadi tontonan, tapi nggak istimewa juga.
Ladies udah nonton film ini? What do you think?