OUR NETWORK

Dukung Cruelty Free, Michael Kors Memutuskan untuk Berhenti Menggunakan Bulu Binatang

Michael Kors memutuskan untuk bergabung ke dalam daftar brand mewah yang berhenti menggunakan bulu binatang atau fur-free. Ini mengikuti jejak Gucci di bulan Oktober lalu. Peraturan ini akan mulai efektif pada tahun 2018. Peraturan ini diharapkan dapat diterapkan secara menyeluruh di setiap produk pada bulan Desember 2018. 

Kebijakan no fur ini pun mencakup seluruh perusahaan. Yep, termasuk Jimmy Choo yang diakusisi oleh Michael Kors pada bulan Juli lalu dengan harga $1,2 juta.

Foto: harpersbazaar.com
Foto: harpersbazaar.com

Menurut Michael Kors, sehubungan dengan teknologi yang semakin canggih, para perancang busana mampu menciptakan bulu hewan tiruan mewah. Pakaian yang menerapkan teknik baru tersebut rencananya akan dipamerkan dalam pagelaran busana pada Februari mendatang. Dijamin, tampilannya juga nggak akan jauh beda dengan bulu binatang tiruan, Ladies.

Foto: harpersbazaar.com
Foto: harpersbazaar.com

Beralihnya banyak brand mewah ke produk bulu tiruan merupakan hasil dari tekanan para aktivis yang peduli pada nasib binatang.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa binatang kerap diperlakukan semena-mena demi kepentingan fashion semata. Mulai dari kulit binatang eksotis hingga bulu binatang. Bahkan, binatang juga seringkali jadi bahan eksperimen untuk produk kosmetik. Beruntung, seiring dengan inovasi di bidang tekstil, para penggiat fashion memiliki pilihan untuk membuat luxe faux fur fabrics. Sebelum Michael Kors dan Gucci, brand mewah seperti Stella McCartney, Ralph Lauren, Calvin Klein, Armani, Tommy Hilfiger sudah terlebih dahulu menerapkan kebijakan fur-free tersebut. Semoga saja brand mewah lain mengikuti jejak Michael Kors dan kawan-kawan sebab menurut juru bicara Fur Information Council of America, Keith Kaplan, hampir 70% brand pakaian besar masih menggunakan bulu binatang di koleksi pakaian Autumn/Winter mereka.

Sumber: Harper’s Bazaar, Foto cover: harpersbazaar.com

Must Read

Related Articles