Apakah ladies pernah merasa cemas sebelum membuat keputusan penting, atau melaksanakan ujian? Kecemasan tersebut adalah hal yang wajar dan pernah dialami oleh siapapun. Namun apabila kecemasan telah mengakibatkan sesak napas, keringat berlebih, dan gangguan tidur, mungkin ladies harus waspada sebab ada kemungkinan ladies telah terkena gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan adalah kecemasan yang berbeda dan dapat mengganggu kemampuan penderitanya untuk menjalani kehidupan normal. Mengapa? Karena gangguan kecemasan termasuk salah satu jenis penyakit jiwa yang serius. Biasanya penderitanya selalu merasakan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, Namun perasaan-perasaan negatif tersebut dapat ditangani dengan pengobatan yang tepat, dan penderitanya kembali mampu menjalani hidupnya dengan normal.
Terdapat beberapa bentuk gangguan kecemasan, di antaranya adalah:
1. Gangguan kepanikan
Penderita dari gangguan ini kerap mendapatkan perasaan teror yang menyerang secara tiba-tiba dan terus-menerus. Gejalanya meliputi keringat berlebih, sakit di daerah dada, detak jantung yang tidak normal, dan perasaan tercekik. Penderita merasa seperti terkena searangan jantung, atau merasa menjadi gila.
2. Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial
Penderita gangguan kecemasan sosial memiliki kekhawatiran dan kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi pergaulannya. Kekhawatiran itu menyebabkan penderitanya takut menjadi pusat perhatian, takut dihakimi oleh orang lain, atau takut melakukan tindakan yang memalukan.
3. Gangguan fobia
Gangguan fobia adalah ketakutan intens terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian (acrophobia) atau ruang tertutup (claustrophobia), atau bisa juga takut akan hewan seperti serangga (entomophobia) atau kucing (ailurophobia). Penderitanya akan menghindari terlibat atau bahkan sekadar melihat situasi atau objek yang ditakutinya.
4. Gangguan kecemasan menyeluruh
Penderitanya memiliki kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan dan tidak realistis meskipun tidak ada hal yang memancing kecemasan.
5. Gangguan obsesif – kompulsif
Obsesif-kompulsif adalah situasi di mana penderitanya memikirkan sesuatu hal yang diinginkannya secara terus menerus tanpa atau yang menyebabkan penderitanya melakukan tindakan bersifat ritualistik dan irasional. OCD diklasifikasikan sebagai gangguan kecemasan karena penderitanya tidak dapat mengendalikan perilaku obsesif-kompulsifnya tersebut. Pikiran-pikiran obsesif yang dirasakan penderita sangat menyiksa dan memungkinkan terjadinya luka fisik.
6. Gangguan stress akut dan gangguan stress pascatrauma
Gangguan Stres Akut (Acute stress disorder/ASD) atau biasa juga disebut stress berat adalah suatu reaksi maladaptif yang terjadi di bulan pertama pascapengalaman traumatis. Gangguan Stres Pascatrauma (Posttraumatic stress disorder/PTSD) adalah reaksi maladaptif yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis. Kondisi ini termasuk kategori gangguan kecemasan yang membuat penderitanya tidak bisa melupakan kejadian traumatis yang dialami. PTSD mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis dan biasanya berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun atau sampai beberapa dekade. ASD adalah faktor resiko mayor untuk PTSD karena banyak penderita ASD yang kemudian berkembang menjadi PTSD.
Setiap tipe gangguan kecemasan memiliki ciri-cirinya masing-masing, akan tetapi secara umum, gejala gangguan kecemasan meliputi :
- Perasaan panik, ketakutan, kengerian, dan kegelisahan
- Gangguan tidur
- Keringat dingin di tangan atau kaki
- Napas menjadi pendek
- Palpitasi jantung (jantung berdebar secara cepat dan tidak teratur)
- Tidak dapat diam dan tenang
- Mulut menjadi kering
- Kebas atau geli di sekitar tangan atau kaki
- Mual
- Otot menjadi tegang
- Kepala menjadi pusing, pening, bahkan hingga migraine.
Penyakit jiwa belum mendapatkan perhatian sebesar penyakit fisik, bahkan cenderung dianggap remeh dan tidak jarang penderitanya diasingkan dari masyarakat. Untung saja belakangan ini dunia kedokteran lebih menaruh perhatian pada penderita gangguan kecemasan sehingga masyarakat pun lebih memahami bahaya penyakit kejiwaan. Semoga artikel ini membantu ladies untuk lebih waspada dan simpati pada penderita gangguan kecemasan.