OUR NETWORK

Pahami Bahaya Stunting Bagi Pertumbuhan Sang Buah Hati

Stunting, belakangan ini sedang ramai dibicarakan karena berkaitan dengan permasalahan pertumbuhan pada anak. Ini merupakan permasalahan yang mempengaruhi fisik anak, sehingga anak tumbuh lambat atau menjadi lebih pendek dari seusianya. Maka dari itu, masalah pertumbuhan pada sang buah hati ini membutuhkan banyak perhatian dari orang tua. Karena hal tersebut bisa berdampak jangka panjang pada anak loh.

Nah, untuk itu para orang tua harus memberikan perhatian penuh dalam proses tumbuh kembang anak. Sehingga, anak dapat tercegah dari masalah pertumbuhan ini.  Yuk, kita pahami penjelasannya dan bagaimana cara mencegahnya!

Baca juga: Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini Hipospadia dan Kelainan Genitalia pada Anak

Apa sih stunting?

Stunting akibat gizi buruk
Sumber: pexels.com

Kementerian Kesehatan telah menjelaskan, stunting adalah masalah kurangnya gizi pada anak yang  menyebabkan adanya gangguan pertumbuhan, sehingga membuat anak menjadi lebih pendek dari usianya menurut standar WHO Multicentre Growth Reference Study (MGRS). Permasalahan ini menjadi fokus perhatian para orang tua karena dapat berdampak jangka panjang pada sang buah hati yang juga dapat mempengaruhi kekuatan daya tubuh dan perkembangan otak anak.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu seperti kurangnya gizi anak saat dalam kandungan, terbatasnya pelayanan kesehatan, serta kurangnya akses sanitasi dan air bersih. Umumnya, kondisi ini terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun. Namun, kondisi gagal tumbuh ini baru akan terlihat ketika anak menginjak usia 2 tahun.

Kasus stunting, saat ini di Indonesia sudah mulai menurun yaitu sebesar 6,4% dari tahun 2018 menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Namun, kasus ini masih tergolong tinggi dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Pemerintah juga berupaya agar penurunan ini terus berlanjut, memfokuskan kasus ini berbagai daerah Indonesia yang memiliki stunting yang cukup tinggi. Sehingga, anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dalam rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat.

Beliau mengatakan, “Selain Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat yang mempunyai prevalensi tinggi, perlu juga diperhatikan daerah yang punya jumlah anak stunting yang banyak, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan Sumatera Utara. Daerah-daerah ini yang perlu mendapat perhatian,” kata Ma’ruf Amin.

Cara mencegah stunting pada anak

saat masa hamil mulai cegah stunting
Sumber: istockphoto.com

Pertumbuhan anak yang terganggu akan mempengaruhi kondisinya secara keseluruhan. Agar anak-anak dapat bertumbuh dan berkembang secara baik, terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah stunting pada anak, antara lain:

  • Memperhatikan kebutuhan gizi sejak hamil.
  • Rutin melaksanakan pemeriksaan kandungan ke dokter.
  • Memperhatikan kondisi dan nutrisi anak terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
  • Memberikan asupan makanan bergizi pada anak.
  • Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan hanya memberikan ASI sampai bayi berusia 6 bulan.
  • Memberikan dampingan ASI dengan MPASI.
  • Melakukan imunisasi.
  • Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
  • Selalu menjaga kebersihan dengan sanitasi dan akses air bersih yang memadai.

Beberapa poin yang telah disebutkan, dapat kamu terapkan untuk mencegah stunting pada anak. Sehingga, kamu dapat memahami dan memberikan perhatian penuh terhadap kondisi tumbuh kembang sang buah hati. Apabila kamu mengetahui sang anak mengalami kondisi ini, Sebaiknya untuk segera dikonsultasikan dengan dokter ya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami dan mencegah hal tersebut ya, Ladies.

 

Sumber: p2ptm.kemkes

Must Read

Related Articles