OUR NETWORK

Segala yang Penting Diketahui Tentang Penyakit Lyme: Gejala dan Pengobatan

Justin Bieber membuat pengakuan mengejutkan pada pekan kemarin mengenai penyakit Lyme yang diderita. Menariknya, Bieber bukan satu-satunya selebritis yang pernah buka-bukaan mengenai mengidap penyakit satu ini. Sebelumnya, keluarga super model: Yolanda, Bella, dan Anwar Hadid pun diketahui menderita penyakit ini.

Baca juga: Dianggap Terlalu Kurus, Gigi Hadid Ternyata Mengidap Penyakit Ini

Lalu, apa sebenarnya penyakit Lyme?

Segala yang Penting Diketahui Tentang Penyakit Lyme: Gejala dan Pengobatan
Foto: CDC

Banyak yang belum mengetahui bahwa penyakit Lyme merupakan vector-borne disease paling umum terjadi di Amerika Serikat. Penyakit ini dikarenakan infeksi bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii, yang paling jarang terjadi. Infeksi dari Lyme ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu berkaki hitam (blacklegged ticks).

Borrelia mayonii adalah jenis bakteri yang baru-baru ini ditemukan di Amerika Utara yang dapat menyebabkan infeksi Lyme. Bakteri ini berbeda dari tiga jenis bakteri yang menyebabkan sebagian besar kasus penyakit infeksi Lyme di seluruh dunia.

Ada beberapa cara untuk diagnosis Lyme, misalnya berdasarkan gejala, temuan fisik (misalnya terdapat ruam), dan kemungkinan paparan kutu yang terinfeksi. Setelah diagnosis awal tersebut baru akan dilakukan pemeriksaan secara mendalam dan menyeluruh melalui pengujian di laboratorium.

Gejala penyakit Lyme

Segala yang Penting Diketahui Tentang Penyakit Lyme: Gejala dan Pengobatan
Foto: CDC

Gejala dan tanda-tanda infeksi Lyme akan berbeda-beda. Tergantung dari daya tahan tubuh penderita. Selain itu gejala pun dibedakan dalam beberapa tahapan berbeda ya, Ladies.

Tahap awal gejala adanya infeksi Lyme biasanya ditandai dengan demam, pusing, kelelahan, nyeri otot dan persendian, dan pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi jika tidak ada ruam.

Selain itu gejala awal ini pun biasanya diikuti dengan ruam Erythema Migrans (EM). Ruam Erythema Migrans terjadi pada 70-80 persen penderita Lyme. Ruam biasanya muncul di area gigitan kutu sekitar 3-30 hari. Seringnya rata-rata terjadi pada 7 hari setelah terjadi gigitan kutu. Ukuran ruam pun akan membesar sampai 30 sentimeter dalam beberapa hari. Ruam EM tidak gatal atau sakit. Hanya akan terasa hangat. Selain itu ukuran ruam pun bisa membesar sampai membuat tampilan target atau “bull-eye.

Setelah gejala awal dari penyakit Lyme di atas, selama beberapa hari atau bulan berikutnya akan muncul tanda-tanda lanjutan. Gejala lanjutan ini biasanya sakit kepala parah dan kekakuan leher. Serta munculnya lebih banyak ruam Erythema Migrans di beberapa bagian tubuh berbeda.

Gejala lain yang terjadi pada tahap ini facial palsy yang merupakan kehilangan tonus otot atau terkulai di satu atau kedua sisi wajah. Selain itu juga artritis dengan nyeri sendi yang parah dan pembengkakan, terutama lutut dan sendi besar lainnya.

Bila penyakit Lyme belum juga diatasi, akan muncul beberapa gejala lain seperti sesak nafas, rasa sakit yang berupa kesemutan sampai mati rasa di tangan dan kaki, detak jantung yang tak teratur, sampai adanya peradangan otak dan juga sumsum tulang belakang.

Pengobatan

Segala yang Penting Diketahui Tentang Penyakit Lyme: Gejala dan Pengobatan
Foto: CDC

Gejala awal penyakit Lyme biasanya disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Mengingat penyakit ini sendiri menyerang daya tahan tubuh penderitanya. Sedangkan saat penyakit Lyme sudah mencapai gejala lanjutan, biasanya akan dilakukan prosedur treatment regimens pada pasien.

Baca juga: Zac Efron Terserang Penyakit Berbahaya Setelah Syuting di Papua New Guinea

National Institutes of Health (NIH) telah mendanai beberapa studi tentang pengobatan penyakit Lyme yang menunjukkan kebanyakan orang pulih ketika dirawat dalam beberapa minggu antibiotik yang diminum. Dalam sebagian kecil kasus, gejala seperti kelelahan dan nyeri otot dapat bertahan selama lebih dari 6 bulan.

Gejala kelelahan dan nyeri otot karena infeksi Lyme yang sudah lebih dari 6 bulan ini digolongkan ke dalam “Post-treatment Lyme Disease Syndrome” (PTLDS), dan sering juga disebut dengan “chronic Lyme disease.”

Sumber: cdc.gov

Must Read

Related Articles