OUR NETWORK

Rilis Aplikasi Diet untuk Anak, Weight Watchers Mendapat Kritik Pedas

Salah satu organisasi yang populer dengan kemampuannya dalam membuat sistem diet yang efektif, Weight Watcher, tengah mendapatkan kritik pedas. Kritikan ini ditujukan atas aplikasi yang baru-baru ini dirilisnya. Tepat pada Selasa, 13 Agustus lalu, Weight Watcher atau dikenal dengan WW telah merilis aplikasi diet dan nutrisi yang diperuntukkan untuk remaja. Hal ini kemudian memicu kemarahan masyarakat.

Kurbo, aplikasi buatan WW, merupakan program gratis yang mengklaim dapat membantu anak umur 8 hingga 17 tahun “membangun kebiasaan sehat”. Program ini diklaim mendorong anak untuk menurunkan berat badan melalui pelatihan dan pelacakan makanan yang dipersonalisasi, seperti halnya Weight Watchers.

Aplikasi ini menggunakan pendekatan “lampu lalu lintas” yang mengkategorisasikan makanan. Seperti merah untuk makanan yang harus dihindari (olahan, makanan yang sarat gula, seperti permen dan soda). Kuning (protein tanpa lemak dan pasta) dan hijau (sayuran dan buah-buahan). Pendekatan ini dikembangkan di Universitas Stanford, dan diklaim didukung oleh studi ilmiah yang membuktikan bahwa cara ini aman.

Rilis Aplikasi Diet untuk Anak, Weight Watchers Mendapat Kritik Pedas
Foto: thenewdaily.com.au

Meski dikemas secara positif, mendorong anak-anak dan remaja untuk diet dapat mengabadikan pola pikir yang tidak sehat bahkan berbahaya.

Salah satunya, akan tercipta budaya fatphobic ketika berhadapan dengan makanan. Jika ini terjadi, akan semakin banyak remaja yang berisiko mengalami gangguan makan. Pasalnya, sebagaimana dilansir dari penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di jurnal Adolescent Health, Medicine and Therapeutics, para peneliti mencatat bahwa remaja adalah waktu yang penting untuk perkembangan citra tubuh. Anak berumur 12-18 tahun yang memiliki persepsi negatif terkait tubuh dan berat badannya akan berpotensi lebih besar mengalami gangguan makan atau kebiasaan olahraga yang disfungsional.

Baca juga: Ragam Gangguan Psikologis yang Rentan Menyerang Wanita

Berdasarkan National Eating Disorder Association, hingga saat ini terdapat 57 persen gadis remaja di Amerika yang dilaporkan menggunakan takaran penurunan berat badan yang tidak sehat. Mereka melewatkan makan, berpuasa, merokok, muntah, atau menggunakan obat pencahar. Berdasarkan hal tersebut, di dalam penelitian yang serupa dituliskan bahwa gangguan makan yang diakibatkan diet sejak dini ini pun tidak hanya dialami saat itu saja, melainkan berpotensi akan terjadi kembali di kemudian hari.

Selain gangguan fisik, diet sejak dini juga membuat kesehatan mental anak-anak dan remaja terganggu.

Satu dari delapan remaja di Amerika Serikat (lebih dari 12 persen) mengalami depresi setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Child Mind Institute pada tahun 2017, satu dari tiga remaja berumur 18 tahun mengalami gangguan kecemasan, dan pada 2013 dan 2014, anak-anak berusia 10-14 tahun berisiko meninggal karena bunuh diri.

Hal ini kemudian memicu amarah masyarakat terhadap misi Kurbo yang berkaitan dengan pembentukan citra tubuh dan makanan pada anak-anak dan remaja. Berbagai penolakan terhadap aplikasi ini pun muncul dari berbagai pihak. Salah satunya aktris Jameela Jamil, yang sering membahas mengenai bahaya dari budaya diet. Ia menentang keras aplikasi Kurbo setelah Time merilis kisah mengenai peluncuran aplikasi tersebut.

Rilis Aplikasi Diet untuk Anak, Weight Watchers Mendapat Kritik Pedas
Foto: bbc.co.au

“Apa kamu bercanda? Memelihara obsesi berat dan kalori dan makanan pada umur… 8 tahun? Aku berumur 11 tahun ketika obsesiku di mulai, melakukan diet karena menjadi gadis terberat di kelas. Aku menjadi takut dengan makanan. Ini jelas menghancurkan masa remaja dan masa 20 tahunanku,” ungkapnya.

Tak hanya Jamil, berbagai pihak pun mulai membagikan kisah mereka pribadi terkait pengalaman gangguan makan mereka di masa kanak-kanak.

Mereka pun menganjurkan agar WW segera menarik aplikasi tersebut. Seiring dengan banyaknya penolakan, salah satu pengguna Twitter, Holly Stallcup memulai hashtag yang mengajak orang-orang untuk fokus pada pemberian kasih sayang pada anak-anak bukan menyuruhnya untuk diet.

“Anak-anak membutuhkan kasih sayang bukan diet. Ayo bergabung dengan kami hari ini dengan menandatangani petisi ini dan gunakan #LoveNotDiets untuk membagi kisahmu mengenai bagaimana kamu membenci tubuhmu saat anak-anak, kisah gangguan makanmu, kemarahanmu, dan kepedulianmu terhadap anak-anakmu, dll,” tulisnya.

Merespon hal tersebut, pihak WW menyatakan bahwa melalui aplikasi ini, ia berupaya untuk melawan obesitas yang menjadi masalah serius di abad ke-21, di mana, satu dari tiga anak berusia 5-17 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di AS, dengan program berbasis keluarga. Dari klaimnya dalam mempromosikan makanan bernutrisi dan berolahraga untuk kesehatan fisik, pihak WW dinilai tidak terlalu memberi banyak perhatian pada kesehatan mental anak terkait sebagai dampak lanjutannya.

 

Sumber: Allure

Must Read

Related Articles