OUR NETWORK

Alasan Mengapa Berat Badan Justru Bertambah Meskipun Kamu Sudah Melakukan Defisit Kalori

Menurunkan berat badan bisa menjadi ujian sejati bagi disiplin dan kesabaran. Tidak hanya mengharuskan kamu untuk mengurangi jumlah kalori yang dimakan dalam sehari, tetapi juga mengharuskan kamu menunggu beberapa hingga minggu untuk benar-benar mendapatkan hasilnya. 

Bagi kebanyakan orang, mengurangi sekitar 500 kalori sehari merupakan defisit kalori yang cukup untuk menurunkan sekitar 450 gram seminggu. Jika kamu mempertahankan defisit kalori ini, berat badanmu akan turun beberapa kilogram dalam waktu sekitar tiga atau empat minggu.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat menghambat penurunan berat badanmu, meskipun kamu sudah melakukan defisit kalori. Pertama adalah kondisi kurang tidur. Jika kamu kurang tidur, metabolisme tubuhmu mungkin akan melambat dan mempersulit proses penurunan berat badan. Stres juga dapat membuat angka pada timbangan menjadi sedikit lebih membandel karena tubuhmu melepaskan kortisol yang dapat menahan pembakaran lemak. 

Kamu mungkin percaya kalori masuk, kalori keluar; tapi jenis kalori yang kamu makan juga bisa berpengaruh pada penurunan berat badanmu, Ladies. Daging olahan, makanan tinggi gula, dan alkohol tidak akan bekerja sama dengan upaya penurunan berat badanmu jika dibandingkan dengan daging tanpa lemak, biji-bijian, dan sayuran.

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin menemukan bedat badanmu justru bertambah, bukannya stagnan atau menurun. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab mengapa berat badanmu bertambah saat kamu melakukan defisit kalori, seperti makan berlebihan atau kurang makan.

Bagaimana ukuran porsi mempengaruhi penurunan berat badan

Alasan Mengapa Berat Badan Justru Bertambah Meskipun Kamu Sudah Melakukan Defisit Kalori
Foto: freepik

Menurut PEScience, porsi makanan masyarakat saat ini jauh lebih besar dibandingkan beberapa dekade terakhir. Burger, kentang goreng, dan kue keping coklat bisa berukuran hingga tujuh kali lebih besar. Bahkan ukuran sandwich yang dimakan orang untuk makan siang menjadi lebih besar, yang berarti lebih banyak kalori. 

Moreland OB-GYN mengatakan bahwa porsi yang lebih besar dapat mempersulit upaya mempertahankan defisit kalori saat makan di luar. Dengan gambaran yang lebih luas tentang ukuran porsi, kamu mungkin juga melakukan kesalahan yang sama saat memasak di rumah. Untuk menjaga porsimu tetap dalam defisit kalori, ukur takaran porsi makananmu sebelum menambahkannya ke piring.

Di sisi lain, kamu mungkin tergoda untuk mengurangi lebih banyak kalori setiap hari untuk melihat hasil yang lebih dramatis. Meskipun hal ini mungkin membantumu memulai diet dengan cepat, makan terlalu sedikit mengirimkan sinyal ke tubuhmu bahwa ia kelaparan. Ketika itu terjadi, metabolisme tubuh akan melambat dan menahan kalori yang kamu konsumsi. Menurut Nutrisense, mengonsumsi terlalu sedikit kalori dalam waktu lama juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan suasana hati, disfungsi kekebalan tubuh, dan hilangnya otot (yang juga menghambat metabolisme tubuhmu, Ladies).

Cara menjaga defisit kalori yang sehat

Juniper menyarankan penggunaan kalkulator online untuk mengetahui berapa banyak kalori yang kamu butuhkan setiap hari untuk menjaga berat badan, yang mungkin bervariasi sesuai dengan usia, tinggi badan, dan aktivitas fisik dari pekerjaan atau program kebugaranmu. Dari angka tersebut, kamu hanya tinggal mengurangi 500 kalori untuk melihat 450 gram penurunan berat badan dalam seminggu, dengan syarat kamu harus konsisten dengan tingka aktivitasmu. Jika hal ini tampaknya sulit pada awalnya, MedicineNet menyarankan untuk memulai dengan defisit 200 atau 300 kalori.

Jauh lebih mudah melacak asupan makananmu melalui aplikasi pelacak makanan. Terdapat banyak aplikasi pelacak makanan di app store, kamu tinggal memilih yang paling kamu sukai fiturnya, Ladies. 

Semangat menjalani diet sehatmu, Ladies!

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles