Polusi, debu, dan terik matahari sering kali menjadi perhatian utama untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, siapa sangka, indikator yang paling mempengaruhi kesehatan kulit ialah hormon dalam tubuh masing-masing. Salah satu buktinya ialah munculnya jerawat saat kamu datang bulan, hal itu disebabkan hormon dalam diri yang tengah bergejolak. Kemudian ada pigmentasi (dikenal sebagai melasma atau bintik-bintik pada wajah) yang bisa membesar ketika kamu tengah hamil, Ladies.
Baca juga: Traveling Bikin Hormon Nggak Stabil?
Kadar hormon pada tubuh akan terus berubah seiring dengan bertambahnya usia. Di mana, peningkatan hormon terjadi pada tahap anak-anak, kemudian memuncak pada akhir remaja, dan menurun di usia 30-an. Tidak seperti melawan indikator dari luar, memerangi masalah kulit yang diinduksi hormon dari dalam tubuh terbilang tidak mudah. Namun, The Dermatology Clinic London di Harley Street, Daniel Glass, mengatakan, meski tidak mudah bukan berarti mustahil untuk dilawan. Untuk itu, Dr. Glass memberikan beberapa saran bagaimana mengelola tubuh secara efektif saat kamu telah mencapai titik-titik kunci di mana hormon dalam tubuh mulai berubah. Penasaran? Yuk, kita intip!
Masa Remaja
Masa remaja merupakan tahap transisi pematangan fisik dan perkembangan psikososial, umumnya terjadi dari masa puber hingga dewasa. Setelah memasuki masa pubertas, setiap remaja akan mengalami jerawat di kulitnya. Hal ini ditandai dengan hormon dalam tubuh yang meningkat, di mana hormon estrogen, progesteron, dan testosteron akan meningkat. Kemudian, kelenjar sebasea akan menghasilkan lebih banyak sebum (lemak) yang berimplikasi pada timbulnya jerawat.
Penelitian menunjukkan, jerawat akan semakin meningkat pada masa remaja jika Body Mass Index (BMI) seseorang mencapai angka yang tinggi. Salah satu faktor yang paling mempengaruhinya ialah dengan mengonsumsi makanan manis dan berlemak tinggi. Sebagaimana dapat dilihat dari remaja yang sangat menyukai makanan cepat saji yang disandingkan dengan minuman manis. Pola ini justru akan merangsang produksi lemak berlebih pada kulit, serta peradangan yang akhirnya memicu timbulnya jerawat pada kulit. Untuk penyelesaiannya, sebaiknya kamu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang ya, Ladies. Agar tubuh tetap sehat dari dalam maupun luar.
Baca juga: Tips Gampang Kurangi Kebiasaan Ngemil Kudapan Tak Sehat
Faktor penyebab lainnya ialah stres. Tubuh yang mengalami stres akan memicu timbulnya jerawat. Untuk mencegah hal ini, pastikan kamu olahraga rutin setiap hari, dan tidak lupa rehat sejenak di tengah kesibukanmu sehari-hari, agar pikiranmu terhindar dari stres dan tubuhnya tetap sehat. Selain itu, kamu juga sebaiknya memperhatikan pelembab yang kamu gunakan. Karena pelembab yang non-comedogenic juga dapat menjadi salah satu faktor munculnya bintik-bintik pada wajah, lho. Sementara itu, untuk melawan jerawat yang telah datang, kamu sebaiknya menggunakan krim dengan kandungan benzoyl peroxide untuk mengobatinya sedikit demi sedikit.
Masa Kehamilan
Pada masa kehamilan, kebanyakan perempuan mengalami peningkatan pigmentasi pada kulitnya. Hal ini tampak pada perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap dari sebelumnya pada area puting dan perut. Kulit yang menjadi lebih gelap ini berkaitan dengan peningkatan kadar estrogen, progesteron, dan hormon lain yang menstimulasi sel pigmen.
Selain itu, sekitar 70% perempuan pada masa kehamilan akan mengalami melasma atau muncul bintik-bintik hitam pada wajah, khususnya pada dahi dan pipi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pigmentasi oleh hormon. Sementara itu, bagi Ladies yang memiliki jerawat selama masa kehamilan, ada potensi di mana jerawat akan semakin memburuk selama dan setelah kehamilan.
Untuk meminimalkan gejala, selama masa kehamilan ini, hindari sinar matahari, ya Ladies, karena dapat menyebabkan warna kulit semakin menjadi lebih gelap. Sebaiknya, Ladies menggunakan krim tabir surya jika akan terkena sinar matahari. Sementara, bagi yang telah mengalami perubahan warna pada kulit di puting dan perut ini, jangan khawatir, warna itu akan memudar secara bertahap seiring dengan kadar hormon tubuh yang kembali normal setelah kehamilan, lho Ladies. Sedangkan, untuk Ladies yang mengalami melasma dan jerawat pada masa kehamilan, penanggulangannya sama dengan masa remaja, hanya saja penggunaannya perlu dibatasi jika kamu ada di masa menyusui.
Masa Menopause
Menopause merupakan hari di mana seorang perempuan telah didiagnosis tidak akan memiliki periode menstruasi lagi. Tentunya, akan ada banyak perubahan struktural dan fungsional pada kulit karena kadar hormon menurun seiring bertambahnya usia. Kulit mengalami kekeringan karena produksi minyak menurun (sebum sintesis) dan kandungan air pada kulit akan lebih rendah. Akibatnya, kulit akan terasa gatal, hingga eksim. Kulit juga akan kehilangan elastisitasnya karena tingkat fibroblas dan kolagen menurun. Begitu pula ketebalan kulit, kulit yang tipis akan mengalami kerutan dan mudah memar. Fungsi kekebalan tubuh pun akan berkurang, sehingga penyembuhan luka pada kulit akan semakin lambat, bahkan dapat berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit.
Untuk Ladies yang telah berada di masa menopause, sebaiknya sering menggunakan pelembab setiap hari, terutama musim dingin untuk mengembalikan kelembaban pada kulit. Pelembab yang digunakan pun sebaiknya yang mengandung bahan-bahan seperti gliserin dan asam hyaluronic, ya. Selain itu, Terapi Sulih Hormon atau HRT juga dapat membantu Ladies untuk meningkatkan kualitas kulit kamu dan mengurangi gejala-gejala menopause, lho Ladies.
Meski perubahannya tidak terlihat secara drastis, tetapi jika tidak diperhatikan dari sekarang, permasalahan kulit yang sederhana bisa menjadi bencana, lho. Tidak hanya pada penampilan kita, tapi juga pada kesehatan tubuh kita. So, yuk segera kelola perubahan hormon kita dengan pola hidup yang sehat dan perawatan kulit yang teratur.
Sumber: bydie.co.uk, Foto Cover: pixabay.com