Istilah microbiome mungkin banyak dikaitkan dengan sistem pencernaan. Tapi selain di pencernaan, microbiome juga terdapat di permukaan kulit. Faktanya kulit merupakan rumah dari jutaan mikroorganisme seperti jamur, bakteri, dan virus. Jangan panik dulu, Ladies. Justru kumpulan mikroorganisme tersebut membantu melindungi tubuh dari patogen jahat dan menjaga imun kita tetap kuat. Simak paparan berikut tentang microbiome kulit yuk, Ladies.
Asal microbiome kulit
Berdasarkan hasil penelitian, mikroorganisme di kulit sudah ada sejak bayi tersebut dilahirkan. Semakin kita bertambah besar, mikrobiota tersebut beradaptasi dan tumbuh bersama dengan diri kita. Ketika kita mencapai tahap dewasa, mikrobiota di kulit kita sudah stabil dan mendukung imun selama kondisi kulit kita sehat.
Ada fakta menarik nih, koloni mikroorganisme di kulit tubuh berbeda-beda jenisnya tergantung tempat mereka bernaung. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan kondisi kulit seperti kulit kering, lembab, atau berminyak. Karena itu kondisi kulit seperti eczema diketahui banyak terjadi di bagian dalam siku sedangkan psoriasis terjadi di bagian luar siku.
Cara membuat microbiome kulit tetap sehat
Secara umum, kondisi kulit dipengaruhi oleh personal care routine sehari-hari. Mandi dapat memberikan kesan bersih dan segar pada diri namun kondisi kulit juga dapat terganggu. Misalnya, membersihkan kulit terlalu sering dengan air panas dapat menyebabkan kulit kering dan menghilangkan minyak alami yang terdapat di kulit. Minyak tersebut merupakan salah satu bahan makanan microbiome, tentunya jika hilang kestabilan microbiome menjadi terganggu.
Baca juga: Psikodermatologi, 5 Contoh Hubungan Kondisi Mental dengan Keadaan Kulit
Karena itu direkomendasikan untuk menggunakan air hangat-hangat kuku dan menggunakan cleanser yang lembut di kulit. Hindari juga komponen yang dapat merusak kulit seperti sulfat, paraben, dan fragrance untuk menjaga kesehatan microbiome.
Selain cleanser untuk tubuh, kamu juga perlu memperhatikan sabun cuci tangan yang kamu pakai, Ladies. Terutama sabun cuci tangan antibakteri. Sabun anti bakteri yang keras tidak hanya membunuh mikroorganisme buruk seperti bakteri patogen penyebab penyakit, tapi juga mikroorganisme baik yang melindungi kita dari sakit.
Lebih jauh lagi, FDA (Food and Drug Administration) melarang penggunaan sabun antibakteri yang mengandung triclosan karena berdampak buruk bagi kesehatan. FDA juga mengatakan bahwa menggunakan sabun biasa sudah efektif untuk melawan mikroorganisme penyebab penyakit.
Cukup mudah kan cara menjaga microbiome di kulitmu tetap sehat, Ladies. Tidak perlu membersihkan tubuh secara berlebihan. Tapi bukan berarti tidak membersihkan kulit juga lho. Tetap mandi, cuci muka, cuci tangan tapi sewajarnya aja ya...
Sumber: Health Digest