OUR NETWORK

7 Alasan Mengapa Overthinking Dapat Merusak Peluang Kamu Meraih Kesuksesan

Overthinking alias terlalu banyak berpikir adalah salah satu kebiasaan yang sangat merusak. Terlalu banyak berpikir adalah sesuatu yang sering kali tidak kita sadari hingga semuanya terlambat.

Pikiran-pikiran buruk itu bisa muncul tanpa diundang kapan pun, di situasi apa pun, dipicu oleh rangsangan yang paling tidak berarti. Jadi, jika kamu terlalu banyak berpikir, segeralah ambil tindakan nyata untuk memperbaiki kecenderungan tersebut.

Jika dibiarkan, overthinking bisa merusak peluangmu untuk meraih kesuksesan. Kok bisa? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies! 

1. Membuang waktu 

Overthinking adalah tindakan membuang waktu. Saat sedang overthinking, kamu akan menatap ke kejauhan dengan tatapan kosong, merenung tanpa henti, terus-menerus melakukan hal-hal yang tidak ada gunanya dan sepertinya tidak ada habisnya. 

Dalam otakmu, kamu mungkin akan menciptakan skenario yang rumit dan mirip hari kiamat tentang peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal yang bisa saja terjadi di masa lalu atau mungkin terjadi di masa depan.

Aktivitas tersebut jelas akan menyita sebagian besar waktu dan menguras mental dalam prosesnya. Bukan hanya itu, overthinking pun akan membuatmu menunda banyak aktivitas karena pikiranmu terlalu sibuk dan kamu kehilangan motivasi untuk mengambil tindakan atau bahkan sekadar melanjutkan aktivitas.

2. Meningkatkan stres

7 Alasan Mengapa Overthinking Dapat Merusak Peluang Kamu Meraih Kesuksesan
Foto: freepik

Kamu tidak harus menjadi seorang Ph.D. untuk mengetahui bahwa stres adalah penyebab utama banyak penyakit. Selain itu, siapa yang ingin menghabiskan hari-harinya dengan stres yang tidak perlu karena hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan? 

Ketika kamu terus-menerus menganalisis dan menganalisis kembali situasi, kesejahteraan fisik dan mentalmu akan terpukul. Kamu juga mengorbankan kemampuanmu untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti tujuan dan aspirasi.

3. Menghambat pengambilan keputusan

Terlalu banyak berpikir dan ragu-ragu adalah hal yang sangat dekat. Ketika kamu terlalu memikirkan hasil yang mungkin dicapai, proses pengambilan keputusan menjadi jauh lebih sulit.

Alih-alih mengikuti nalurimu, perspektifmu menjadi ternoda dan penilaianmu pun kabur. Kamu mungkin melupakan gambaran yang lebih besar dan menempatkan kepentingan yang tidak seimbang pada detail-detail kecil. Tingkat pemikiran berlebihan seperti ini bisa berarti kehilangan peluang dalam hidupmu.

Entah kamu akan membuat keputusan yang salah atau tidak sama sekali, yang hanya menghasilkan penyesalan dan “what if”, dan hal tersebut selanjutnya akan memicu overthinking lagi. Lambat-laun hal tersebut akan menjadi siklus beracun.

Pernahkah kamu merasa sangat lapar di restoran tetapi kewalahan dengan banyaknya pilihan? Kemudian pada akhirnya kamu tidak membeli makan apa-apa karena bingung harus memilih menu yang mana. Akhirnya kamu mumgkin makan makanan sisa di rumah atau makan di tempat tidak menarik dan merasa menyesal karena tidak memilih makanan di restoran. 

4. Menghambat kreativitas

7 Alasan Mengapa Overthinking Dapat Merusak Peluang Kamu Meraih Kesuksesan
Foto: freepik

Kreativitas adalah tentang dorongan hati dan firasat. Jadi, jika kamu ingin menekuni hobi atau karier di bidang seni, sebaiknya kendalikan sifat overthinking tersebut. Kenyataannya adalah berpikir berlebihan dapat menekan dan melemahkan inspirasi dan ide kreatif. 

Inilah salah satu alasan mengapa ada pola dasar romantis dari “penulis mabuk”, yaitu penulis yang memabukkan diri selama proses menulis untuk membiarkan pemikiran mereka yang paling serak, inovatif, dan tanpa hambatan mengalir dengan bebas alih-alih menebak-nebak setiap detail kecil.

5. Mengurangi rasa percaya diri

Baik atau buruk, salah satu alasan masyarakat mengagung-agungkan orang yang percaya diri adalah karena mereka tidak berpikir berlebihan. Mereka tegas, mereka mendapatkan hasil.

Sebaliknya, terlalu banyak berpikir membuat seseorang mempertanyakan kemampuanmu, sebuah praktik yang tidak sering berakhir dengan kesuksesan. 

Seiring berjalannya waktu, berulang kali melakukan kesalahan dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri. Hal ini  jelas memalukan. Niat dan kemampuanmu sesungguhnya mungkin ada, tetapi gara-gara tenggelam dalam pikiran, dua hal tersebut perlahan memudar.

Penulis Charles Bukowski pernah berkata, “Masalah dunia ini adalah orang-orang cerdas penuh dengan keraguan, sedangkan orang-orang bodoh penuh percaya diri.”

6. Merusak hubungan

7 Alasan Mengapa Overthinking Dapat Merusak Peluang Kamu Meraih Kesuksesan
Foto: freepik

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, berpikir berlebihan cenderung menciptakan masalah yang sebenarnya tidak pernah ada. Dalam konteks suatu hubungan, kecenderungan ini dapat menyebabkan ketegangan yang nyata.

Membaca interaksi atau kata-kata biasa secara berlebihan hampir selalu berakhir dengan kesalahpahaman dan konflik.

Bayangkan seorang pasangan yang cemburu dan akan menerima tanda-tanda kecil dan sepele, seperti memakai wewangian baru atau tersenyum saat mengirim pesan, dan mengambil kesimpulan yang tidak berdasar.

Sebuah peringatan: Tuduhan paranoid seperti kryptonite dalam hubungan.

Ketika perasaan cemburu dan rasa tidak aman yang tidak berdasar muncul, begitu pula perilaku mengendalikan dan kemarahan yang tidak beralasan.

7. Memicu gangguan tidur

Secara alami, waktu tidur akan memiliki lebih sedikit gangguan dibandingkan waktu-waktu lainnya. Kebanyakan orang menantikan untuk bersantai dan menikmati ketenangan yang dibawa malam hari.

Namun, orang yang terlalu banyak berpikir mungkin menganggap malam hari adalah hal yang menakutkan: saat pikiran mereka bisa berputar bebas dengan minim gangguan.

Hal ini bisa berarti sering bolak-balik, dan susah tidur hingga dini hari; yang kemungkinan besar akan memengaruhi tingkat energi, kondisi mental, dan produktivitas keesokan harinya.

Hal ini juga bisa berarti beralih ke hal-hal seperti penyalahgunaan obat resep atau minuman keras, atau bentuk pengobatan mandiri yang tidak sehat lainnya.

Akhir kata meskipun terlalu banyak berpikir bukanlah hal yang ideal, selalu ada strategi untuk mengatasi kecenderungan ini. Atau setidaknya menguranginya.

Langkah pertama? Bergeraklah!

Secara aktif mencari strategi yang dapat memberi dirimu kejelasan, seperti meditasi kesadaran, olahraga, berada di dekat teman atau keluarga yang positif, atau bahkan menyisihkan waktu tertentu yang ditetapkan sebagai “waktu berpikir”.

Jika hal-hal ini tidak berhasil, mencari bantuan profesional mungkin merupakan tindakan yang bijaksana. 

Setelah kamu melakukan perubahan, kamu akan memahami perbedaan antara kecemasan yang dapat diatasi dan tidak dapat diatasi, lalu bertindak berdasarkan hal tersebut, yang berarti jalan yang lebih mulus menuju kesuksesan.

Selamat mencoba, Ladies!

 

Sumber: hackspirit.com

Must Read

Related Articles