Menangis bisa terjadi saat kamu merasa sedih, kecewa, bahkan untuk mengekspresikan kebahagiaan. Selain itu, pernahkah kamu merasa lebih baik setelah menangis Ladies? Entah kenapa, setelah menangis, kita memang merasa seperti lebih baik. Lalu, apakah ada alasan ilmiah di balik itu, ya?
Menurut Dr. Brian Cassmassi yang merupakan psikiater dari Los Angeles, Amerika Serikat, kelenjar lakrimal menghasilkan air mata yang dikenal sebagai air mata basal berperan untuk menjaga agar kornea (permukaan mata) lembap dengan baik. Kelenjar tersebut juga secara refleks menghasilkan lebih banyak air mata saat kita terpapar oleh debu atau benda asing lainnya.
Sedangkan, air mata emosional yang biasanya keluar saat kita mengekspresikan perasaan tertentu dipengaruhi saat bagian limbik otak yang bereaksi pada perubahan emosi yang dialami. “Menariknya, air mata yang keluar sebagai respons emosi fisiologis berbeda dengan air mata yang diproduksi akibat perubahan emosi. Air mata emosional mengandung beberapa hormon,” jelas Dr. Brian.
Ia pun menambahkan kalau air mata emosional mengandung hormon prolaktin, adrenocorticotropic, dan endorphin yang menghilangkan rasa sakit alami.
Menurut Ginger Houghton, terapis sosial asal Amerika Serikat, menangis juga sebenarnya untuk menunjukkan pada orang lain bahwa kita kesal dan membutuhkan dukungan. “Penelitian menunjukkan bahwa air mata membantu kita mengambil lebih banyak informasi dan membaca suasana hati lebih akurat,” ungkap Ginger.
Selain itu, produksi air mata juga dapat menurunkan kadar kortisol saat kita sedang berada pada tingkat stres yang tinggi, lho. Air mata juga mengaktifkan parasimpatis yang membuat sinyal pada tubuh untuk menenangkan diri.
Ternyata perasaan lebih baik setelah menangis itu disebabkan oleh kandungan air mata yang membuat tubuh kita jadi lebih tenang ya, Ladies. Pantas saja ya kita merasa lebih baik setelah menangis!
Sumber: brit.co, Foto Cover: pixabay.com