Kafein di pagi hari sudah jadi kewajiban bagi sebagian besar orang. Beberapa di antara mereka mendapatkan kafein dari secangkir kopi, yang lainnya menempuh rute yang lebih manis dengan memilih minuman energi sebagai gantinya. Sayangnya, usut punya usut, ternyata kebiasaan minum minuman berenergi ini dapat menyebabkan beberapa konsekuensi kesehatan yang serius.
Ladies mungkin pernah mendengar informasi mengenai berbagai kerugian umum dari minuman energi. Minuman yang memiliki kandungan kafein tinggi ini dapat menyebabkan efek samping antara lain kegelisahan, insomnia, detak jantung yang lebih tinggi, dan kecemasan. Namun, ternyata oh ternyata, efek negatif dari minum terlalu banyak minuman energi ini ternyata melampaui perangkap klasik ini. Minuman berenergi ini ternyata dapat merusak kesehatan jangka panjangmu karena alasan lain, yaitu peradangan.
Masih ingin mengetahui kerugian tak terduga dari minuman energi yang tidak dibicarakan siapapun? Keep scrolling, Ladies!
Menurut ahli diet Dana Ellis Hunnes PhD, MPH, RD dan penulis Recipe for Survival, setidaknya ada dua efek samping tak terduga dari minuman berenergi, yaitu:
1. Minuman energi dapat menyebabkan peradangan
Saat Ladies minum minuman energi untuk mengatasi lemah, lesu, lelah, letoy di tengah hari, Ladies ternyata telah menempatkan dirimu pada risiko serius, yaitu inflamasi atau peradangan.
Dana Ellis mengatakan kondisi ini karena sebagian besar minuman energi diisi dengan gula. Satu minuman energi bisa mengandung sebanyak 54 gram hingga 62 gram gula tambahan. Itu lebih dari dua kali lipat asupan harian yang disarankan untuk wanita, yaitu sekitar 24 gram! Menurut Dana Ellis, semua gula itu meningkatkan respons insulin tubuhmu serta penanda inflamasi yang dikenal sebagai IGF-1 (faktor pertumbuhan seperti insulin).
Apakah Ladies bisa memilih untuk mengonsumsi minuman berenergi bebas gula, yang terdengar lebih sehat? Ya bisa saja, tetapi risiko peradangan masih ada karena rasa dari minuman tersebut yang masih terasa manis!
“Pencernaan dimulai sepenuhnya di mulut, dan rasa manis memang melepaskan beberapa insulin, terlepas dari adanya gula atau tidak pada makanan yang dikonsumsi,” jelas Dana Ellis. “Mungkin masih ada beberapa respons, bahkan jika itu adalah respons peradangan yang lebih rendah.”
Jadi, apa efek jangka panjang dari peningkatan peradangan di tubuhmu, Ladies? Dana Ellis mengatakan kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, kanker tertentu, dan stroke. “Semakin banyak peradangan di tubuh kita, semakin tinggi risiko kita mengalami salah satu penyakit ini,” ungkapnya memperingatkan. Itu berarti mungkin lebih baik untuk berpikir dua kali lain kali untuk meraih minuman berenergimu hari ini, Ladies.
2. Jenis suplemen kolagen terburuk
Selain membahas minuman berenergi, Dana Ellis juga membahas suplemen manis lain yang terkesan menyehatkan padahal lebih banyak memberikan kerugian.
Maaf untuk menyampaikan kabar buruk kepada siapa saja yang menikmati suplemen kolagen manis, tetapi Dana Ellis mengatakan suplemen tersebut bukanlah bentuk kolagen yang paling efisien.
“Yang paling tidak efektif adalah gummies kolagen,” kata Dana Ellis. “Mereka hanya mengandung sejumlah kecil kolagen. Satu gummy bisa hanya mengandung 75Mg kolagen = 0,075gr. Untuk mengambil dosis efektif 5 gram, seseorang perlu mengonsumsi 66 gummies per hari!”
Baca juga: Konsumsi Suplemen Kolagen Baik Untuk Kesehatan Kulit atau Tidak? Begini Kata Ahli Diet
Kesimpulannya, kata Harth, cara paling efektif untuk mengonsumsi kolagen adalah dalam bentuk bubuk. “Bagi kebanyakan orang, kolagen terbaik adalah yang berasal dari laut dan bersumber dari ikan tangkapan liar dan ditingkatkan dengan vitamin C yang mendukung produksi kolagen baru,” papar Dana Ellis.
Mulai kurangi konsumsi minuman berenergi dan suplemen yang terasa sangat manis yuk Ladies!
Sumber: shefinds.com