OUR NETWORK

Mengapa Kamu Bisa Mendengar Suara dalam Mimpi?

Mungkin kamu pernah mengalami bangun tidur dengan air mata berlinang. Saat bermimpi malam sebelumnya, kamu mendengar suara kerabat yang telah lama hilang. Suara mereka menghangatkan hati, tetapi kamu bertanya-tanya mengapa kamu mendengar suara mereka.

Otak dan tidur memiliki hubungan yang luar biasa. Dan meskipun kamu mungkin sedikit memejamkan mata, otakmu tidak tidur siang. Salah satu bidang yang menurut ilmu pengetahuan belum sepenuhnya terhenti adalah pemrosesan informasi pendengaranmu. 

Penelitian dalam Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa area korteks pendengaran tidak mati saat kamu tidur. Studi tersebut mengeksplorasi bagaimana neuron terpengaruh selama tidur pada monyet, dan hanya menunjukkan sedikit penurunan aliran informasi pendengaran di area kortikal primer dan sekunder. 

Oleh karena itu, suara-suara di sekitarmu dapat memengaruhi mimpimu, seperti suara TV yang menyala atau suara-suara di dalam ruangan saat kamu tidur sebentar. Suara tersebut mungkin juga berasal dari memori suara internalmu.

Pelajari lebih lanjut tentang sensasi pendengaran yang mungkin kamu alami saat bermimpi dan suara mimpi yang paling umum. Kamu juga akan mengeksplorasi berbagai teori seputar mengapa kamu bermimpi di sini!

Memori terdengar membanjiri mimpi

Meskipun sumber luar dapat berkontribusi pada suara yang kamu dengar saat tidur, sumber tersebut juga dapat menjadi bagian dari memori gema (memori suara). 

Menurut WebMD, memori gema disimpan dalam memori jangka panjang otak. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, 53% mimpi dapat ditelusuri ke kenangan masa lalu, jadi berbicara dengan saudara perempuanmu sambil menari di kereta bisa menjadi kenangan tersimpan akan suaranya.

Sebuah studi kecil di PLoS One pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar tayangan audio dalam mimpi adalah suara. Penelitian tersebut terdiri dari 13 partisipan yang mencatat mimpinya setelah bangun tidur. Mereka harus memberikan perincian tentang latar, perasaan, suara, dan pikiran. 

Dari suara-suara tersebut, 83% adalah suara orang yang berbicara dalam mimpinya. 60% lainnya adalah pemimpi yang sedang berbicara dengan orang lain. Studi ini mencatat bahwa sebagian besar ucapan jelas dan mudah diingat, namun ada juga contoh bahasa asing, tertawa, menjerit, dan bersorak. 

Para peneliti menyatakan bahwa “bukti yang ada menunjukkan bahwa orang normal dan sehat biasanya mengalami sensasi pendengaran yang dihasilkan secara internal beberapa kali setiap malam”. Seperti yang disampaikan melalui British Psychological Society.

Apa itu mimpi?

Mengapa orang bermimpi? Bidang sains ini masih dipelajari, tetapi ada beberapa teori berbeda di luar sana. Misalnya, Medical News Today menyatakan bahwa mimpi dapat mewakili keinginan dan menjadi interpretasi sinyal saraf saat tidur. 

Selain itu, seperti yang dikatakan oleh rekan pascadoktoral Dheeraj Roy kepada McGovern Institute, “Setiap kali Anda mempelajari sesuatu, hal itu terjadi begitu cepat. Otak terus-menerus mencatat informasi, tapi bagaimana kamu beristirahat dan kemudian memahami semuanya?” Mimpi adalah cara kita mengatur semua pengalaman, orang, dan emosi yang kita alami, bahkan ketika hal itu tampak aneh.

Bukan hanya kenanganmu yang mempengaruhi impian kita; rangsangan eksternal juga berdampak pada mimpi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menyatakan bahwa rangsangan penciuman memengaruhi isi emosional mimpi. Para peneliti menggunakan aroma telur busuk dan mawar untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap mimpi partisipan; mereka yang mencium aroma terakhir memiliki mimpi yang lebih “bernuansa positif”, sedangkan mereka yang terkena aroma pertama memiliki mimpi yang lebih “bernuansa negatif”.

Selain itu, sebuah penelitian di Current Biology menunjukkan bahwa mimpi buruk dapat dikurangi dengan mendengarkan nada yang diasosiasikan dengan akhir yang ceria. 

Dalam studi tersebut, peserta dengan gangguan mimpi buruk menggunakan reaktivasi memori yang ditargetkan untuk mengubah akhir mimpi buruk mereka menjadi positif. Sebuah suara dimainkan saat mereka melakukan ini. Kemudian, mereka mendengarkan suara tersebut saat tidur, dan itu berhasil menciptakan emosi mimpi yang lebih positif.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles